Studi: Wanita yang Pernah Keguguran Lebih Berisiko Terkena Stroke

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Rabu, 29 Juni 2022 12:38 WIB

Ilustrasi stroke.saga.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa perempuan yang mengalami keguguran atau lahir mati memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami stroke. Semakin banyak keguguran atau malahirkan bayi mati yang dialami, semakin besar pula risikonya.

Stroke disebabkan oleh terhentinya aliran darah ke otak akibat sumbatan atau pecahnya pembuluh darah.

Hasil yang diterbitkan di British Medical Journal, Selasa, 28 Juni 2022 itu merupakan penelitian pertama yang menunjukkan hubungan antara keguguran dan stroke.

Banyak wanita tidak menyadari pengalaman mereka selama kehamilan bisa menjadi penanda awal bahaya kesehatan di kemudian hari. Temuan ini mengingatkan dokter agar waspada terhadap peningkatan risiko mereka.

Ada kemungkinan infertilitas, keguguran, dan kelahiran mati dapat meningkatkan risiko stroke. Ini bisa termasuk gangguan endokrin (estrogen rendah atau resistensi insulin), peradangan, masalah dengan sel endotel yang membantu aliran darah, gangguan psikologis, perilaku tidak sehat (seperti merokok) atau obesitas.

Penelitian ini melibatkan 618.851 wanita dalam delapan studi terpisah di Australia, Cina, Jepang, Belanda, Swedia, Inggris, dan Amerika Serikat. Para wanita berusia antara 32 dan 73 tahun ketika mereka pertama kali terdaftar dalam studi dan ditindaklanjuti selama rata-rata 11 tahun.

Studi tersebut menunjukkan bahwa selama mereka diteliti, 9.265 (2,8 persen) wanita mengalami setidaknya satu stroke non-fatal dan 4.003 (0,7 persen) wanita mengalami stroke fatal. Secara keseluruhan, 91.569 (16,2 persen) wanita memiliki riwayat keguguran sementara 24.873 (4,6 persen) memiliki riwayat lahir mati.

Advertising
Advertising

Di antara wanita yang pernah hamil, wanita yang pernah mengalami keguguran memiliki risiko 11 persen lebih tinggi terkena stroke non-fatal dan 17 persen lebih tinggi terkena stroke fatal dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah mengalami keguguran.

Studi ini menunjukkan hubungan antara lahir mati dengan stroke iskemik (penyumbatan) non-fatal atau stroke hemoragik (perdarahan) yang fatal; keguguran terkait dengan kedua subtipe.

Studi kami memperkuat temuan dari tinjauan sistematis sebelumnya yang menemukan hasil serupa tetapi menunjukkan bukti terbatas terkait dengan subtipe stroke.

Sel endotel (yang mengontrol relaksasi dan kontraksi pembuluh darah serta melepaskan enzim pembekuan darah) kemungkinan menyebabkan keguguran melalui masalah dengan plasenta. Masalah-masalah ini juga berhubungan dengan bagaimana pembuluh darah melebar dan meradang atau tersumbat selama stroke.

Besar atau kecil risiko stroke, cara terbaik untuk mencegahnya adalah dengan menjalani gaya hidup sesehat mungkin, termasuk berhenti merokok, makan makanan yang sehat, minum sedikit alkohol, dan berolahraga secara teratur.

INDIAN EXPRESS

Baca juga: Beda dengan Pria, Ini Gejala Stroke pada Wanita

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Pasien Stroke Perlu Fisioterapi untuk Pulihkan Fungsi Motorik

1 hari lalu

Pasien Stroke Perlu Fisioterapi untuk Pulihkan Fungsi Motorik

Fisioterapi dan pendekatan rehabilitasi penting dalam membantu memulihkan fungsi motorik dan meningkatkan kualitas hidup pasien setelah stroke.

Baca Selengkapnya

Ciri-ciri Tekanan Darah Tinggi yang Harus Diwaspadai

3 hari lalu

Ciri-ciri Tekanan Darah Tinggi yang Harus Diwaspadai

Beberapa gejala tekanan darah tinggi atau hipertensi untuk deteksi dini penyakit jantung

Baca Selengkapnya

Gitaris Queen Brian May Terserang Stroke Ringan, Apa Saja Gejalanya?

7 hari lalu

Gitaris Queen Brian May Terserang Stroke Ringan, Apa Saja Gejalanya?

Berikut beberapa hal yang perlu diketahui tentang stroke ringan seperti yang dialami gitaris Brian May dan apa yang perlu dilakukan jika mengalaminya.

Baca Selengkapnya

Beda CT Scan dan Kateterisasi untuk Ketahui Masalah Jantung

7 hari lalu

Beda CT Scan dan Kateterisasi untuk Ketahui Masalah Jantung

CT scan dan katerisasi jantung bisa dilakukan untuk mendeteksi masalah jantung lebih awal sehingga pengobatan bisa dilakukan lebih cepat. Apa bedanya?

Baca Selengkapnya

Seputar RS Kemenkes Surabaya yang Diresmikan Presiden Jokowi Hari Ini

10 hari lalu

Seputar RS Kemenkes Surabaya yang Diresmikan Presiden Jokowi Hari Ini

Jokowi mengharapkan RS Kemenkes di Surabaya, Jawa Timur, ini dapat menambah perbaikan layanan kesehatan publik.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bilang 3 Penyakit Ini Jadi Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia

10 hari lalu

Jokowi Bilang 3 Penyakit Ini Jadi Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia

Jokowi juga mengharapkan perbaikan layanan publik ini membuat warga ingin berobat di Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Ketahui Soal Sindrom Metabolik: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

10 hari lalu

Ketahui Soal Sindrom Metabolik: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

Sindrom metabolik adalah kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2. Apa sebab dan gejalanya?

Baca Selengkapnya

Pakar Saraf Jelaskan Penyebab Aneurisma Otak, Bahaya dan Risikonya

11 hari lalu

Pakar Saraf Jelaskan Penyebab Aneurisma Otak, Bahaya dan Risikonya

Aneurisma otak disebabkan pelebaran atau penonjolan pembuluh darah otak akibat melemahnya dinding pembuluh darah dan berisiko mengalami pecah.

Baca Selengkapnya

Gejala Radang Pembuluh Darah di Tungkai Bawah Terkait Autoimun

12 hari lalu

Gejala Radang Pembuluh Darah di Tungkai Bawah Terkait Autoimun

Bercak merah di tungkai bawah bisa merupakan gejala radang pembuluh darah kecil, salah satu kondisi autoimun tersering pada anak.

Baca Selengkapnya

6 Kondisi Pasien yang Bisa Ditangani dengan Bedah Jantung Minimal Invasif

14 hari lalu

6 Kondisi Pasien yang Bisa Ditangani dengan Bedah Jantung Minimal Invasif

Bedah Jantung Minimal Invasif membutuhkan pelatihan dan sertifikasi karena menggunakan teknik yang memerlukan keahlian khusus dari dokter operator.

Baca Selengkapnya