Kiat Rumah Bebas Nyamuk tanpa Bahan Kimia

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Jumat, 17 Juni 2022 21:28 WIB

Ilustrasi minyak lavender. Pixabay.com

TEMPO.CO, Jakarta - Hujan saat pergantian musim sering kali diiringi dengan wabah penyakit, salah satunya adalah demam berdarah dengue atau DBD yang disebabkan oleh nyamuk. Ada juga penyakit lain yang disebabkan parasit dan hama lain, tapi nyamuk selalu menjadi perhatian. Karena itulah, di musim ini pastikan rumah bebas nyamuk.

Banyak orang menggunakan obat nyamuk atau semprotan antinyamuk, koil, atau cairan yang mengandung bahan kimia atau senyawa berbahaya untuk membasmi nyamuk. Cara ini mungkin bisa mengusir nyamuk, tapi dapat menyebabkan masalah pernapasan. Selain berbagai penyakit dan demam, gigitan nyamuk dan serangga juga dapat menyebabkan masalah kulit dan suaranya cukup mengganggu telinga.

Jika masih bingung bagaimana membuat rumah yang bersih, segar, dan bebas nyamuk secara alami tanpa menggunakan semprotan kimia dan insektisida, berikut ini beberapa tips dan trik sederhana yang harus dicoba.

1. Tambahkan tanaman pengusir nyamuk

Cara alami dan efektif untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk adalah dengan membawa masuk tanaman obat. Herbal seperti kemangi cukup beracun bagi serangga dan daunnya bahkan bisa membunuh nyamuk. Letakkan tanaman ini di dekat pintu atau jendela untuk mendapatkan manfaat maksimal.

Cara lainnya adalah menggunakan daun yang dihancurkan sebagai pengusir alami dan mengaplikasikannya ke seluruh tubuh untuk perlindungan terhadap gigitan. Sereh, serai, lemon balm, rosemary dan lavender juga dapat digunakan untuk perlindungan terhadap nyamuk.

2. Kamper terapi

Kamper adalah terapi tradisional untuk mengusir nyamuk di rumah. Bau menyengat yang dihasilkannya mengusir nyamuk secara efektif. Ada berbagai formulasi kapur barus yang tersedia di pasaran yang dapat digunakan untuk membunuh nyamuk. Cara yang sangat sederhana, efektif dan kuno untuk menggunakan antinyamuk ini adalah dengan menyimpannya di dalam panci dan menyalakannya di dalam ruangan tertutup selama 30 menit. Tablet kapur barus juga dapat dipilih dan ditempatkan dalam semangkuk air untuk mengusir nyamuk.

Advertising
Advertising

3. Minyak esensial

Nyamuk membenci aroma minyak esensial seperti lavender dan tea tree. Aroma ini adalah terapi terbaik lainnya untuk mengusir serangga dan nyamuk selama musim hujan. Semprotkan aroma minyak esensial sebagai ramuan ajaib favorit. Minyak esensial juga dapat dioleskan ke tubuh untuk menghindari gigitan nyamuk.

4. Bersihkan rumah

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Jadi jika ingin melindungi diri sendiri dan menjaga rumah bebas nyamuk maka jagalah kebersihan dan mengosongkan air yang tergenang di dalam atau di sekitar rumah . Pastikan untuk membersihkan tanaman pot dan menjaga drainase yang baik di taman, kamar mandi atau balkon karena air yang terkumpul adalah tempat favorit perkembangbiakan nyamuk.

PINK VILLA

Baca juga: 6 Tanaman yang Ampuh Mengusir Nyamuk dari Rumah Anda

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

4 hari lalu

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

Studi baru menyebutkan ibu yang terkena DBD selama masa kehamilannya dapat mempengaruhi kesehatan bayi 3 tahun pertamanya.

Baca Selengkapnya

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

6 hari lalu

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda

Baca Selengkapnya

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

6 hari lalu

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

22 April ditetapkan sebagai Hari Demam Berdarah Nasional oleh Kemenkes, meningkatkan kesadaran wargauntuk dapat mencegah penyakit DBD.

Baca Selengkapnya

10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

7 hari lalu

10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

Berikut deretan hewan paling berbahaya di dunia yang bisa membunuh manusia dalam hitungan detik. Ada lalat tsetse hingga tawon laut.

Baca Selengkapnya

Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

9 hari lalu

Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

Waspada DBD di beberapa daerah. Di Sulawesi Selatan kasus demam berdarah naik drastis, 1.620 warga terjangkit dan 9 orang meninggal.

Baca Selengkapnya

Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

16 hari lalu

Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

Penyakit demam berdarah mengalami peningkatan pada libur lebaran 2024. Berikut buah-buahan yang bisa membantu pemulihan pasien DBD.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

16 hari lalu

Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

Penyakit hand, foot, and mouth disease (HFMD) tidak turut libur. Kemenkes ingatkan bahayanya termasuk demam berdarah atau DBD.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

27 hari lalu

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

Kasus DBD di Indonesia meningkat hingga Maret 2024, kasus mencapai 43.271 dan kematian 343 jiwa. Perhatikan tips antisipasi dari demam berdarah.

Baca Selengkapnya

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

28 hari lalu

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Kasus DBD Naik 3 Kali Lipat, Ini Kata Kemenkes

28 hari lalu

Kasus DBD Naik 3 Kali Lipat, Ini Kata Kemenkes

Kasus DBD di Indonesia hingga Maret 2024 naik hampir tiga kali lipat dari jumlah pada periode yang sama 2023. Ini langkah yang dilakukan Kemenkes.

Baca Selengkapnya