5 Penyebab Penurunan Berat Badan Drastis, Gangguan Tiroid hingga Kanker

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Rabu, 15 Juni 2022 09:52 WIB

Ilustrasi berat badan. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Siapa pun akan senang ketika mengetahui bahwa target penurunan berat badan tercapai. Tapi jangan terlalu senang jika penurunan itu terjadi secara drastis. Tubuh kemungkinan besar tidak mampu mengimbanginya sehingga menimbulkan gejala kesehatan.

Berat badan mencerminkan kesehatan secara keseluruhan, dan fluktuasi yang signifikan dapat menunjukkan bahwa ada sesuatu yang salah. Gejala yang terlihat seperti rambut rontok ringan atau merasa lebih sering kedinginan, mungkin tampak tidak berbahaya. Fluktuasi berat badan terkadang bisa disebabkan oleh gangguan psikologis juga.

Berikut beberapa alasan penurunan berat badan secara tiba-tiba.

1. Tiroid

Karena tiroid mempengaruhi metabolisme, masalah yang terjadi pada kelenjar ini dapat menyebabkan penambahan berat badan. Memiliki metabolisme yang cepat dapat membantu menurunkan berat badan, tapi itu dapat berbahaya. Penurunan berat badan yang cepat dan terkadang komplikasi tambahan, seperti detak jantung yang meningkat, lebih banyak kecemasan, kegelisahan, tremor, atau insomnia, semuanya merupakan gejala tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme).

2. Penyakit usus

Penurunan berat badan disebabkan oleh kondisi seperti penyakit celiac, penyakit Crohn, intoleransi laktosa, dan kerusakan usus, yang menyebabkan malabsorpsi. Malabsorpsi terjadi ketika sesuatu mencegah usus menyerap nutrisi penting. Dalam kebanyakan kasus, seperti penyakit celiac, penyakit usus dapat dengan mudah diobati dengan diet bebas gluten.

34. Artritis Reumatoid

Advertising
Advertising

Selain mempengaruhi persendian tubuh, gangguan peradangan kronis ini juga bisa menyebabkan penurunan berat badan yang cepat. Itu karena sitokin pro-inflamasi meningkatkan peradangan dan pengeluaran energi pada rheumatoid arthritis. Ini berarti seseorang akan membakar lebih banyak kalori dan lemak setiap hari. Rheumatoid arthritis paling sering berkembang antara usia 30 dan 50.

4. Penyalahgunaan narkoba

Orang yang kecanduan narkoba sering lupa makan untuk waktu yang lama. Penyalahgunaan narkoba juga melemahkan sistem kekebalan tubuh, yang menyebabkan penurunan berat badan. Beberapa minuman memabukkan dan asap rokok dapat menekan nafsu makan dan menyebabkan penurunan berat badan.

5. Kanker

Jika seseorang mengalami penurunan berat badan secara tiba-tiba tetapi menyangkal adanya perubahan dalam pola makan, rutinitas olahraga, atau tingkat stres, dan mengklaim bahwa pengobatan mereka stabil, itu bisa menjadi pertanda sesuatu yang serius, seperti kanker. Cachexia adalah sindrom metabolisme yang terkait dengan banyak kanker. Ini paling umum pada kanker lambung dan pankreas, serta beberapa kanker paru-paru, kepala dan leher, dan kolorektal pada tahap selanjutnya.


TIMES OF INDIA

Baca juga:
Alasan Sulit Menurunkan Berat Badan setelah Usia 40 Tahun

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

11 jam lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

1 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

2 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

4 hari lalu

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

Studi baru menyebutkan ibu yang terkena DBD selama masa kehamilannya dapat mempengaruhi kesehatan bayi 3 tahun pertamanya.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

6 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

6 hari lalu

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

7 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

7 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

10 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

12 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya