TEMPO.CO, Jakarta - Ketika memilih pelembap, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, termasuk cuaca, gaya hidup, diet, obat-obatan, kondisi medis atau dermatologis tertentu, hormon, perawatan kulit, dan yang terpenting jenis kulit. Formula pelembap biasanya akan berbeda untuk setiap jenis kulit.

Kulit berminyak lebih baik dengan pelembap ringan, non-komedogenik, berbasis gel. Produk ini membantu menghidrasi kulit tanpa membuatnya terlihat berat dan berminyak. Bahan pengontrol sebum dalam produk seperti niacinamide adalah bonus.

Ada mitos bahwa kulit berminyak tidak membutuhkan pelembap. Itu salah besar. Sebab, pelembap membantu menjaga penghalang kulit, menjaga sekresi sebum dan membantu menghidrasi kulit terutama jika sedang menjalani pengobatan jerawat yang bisa sangat mengeringkan.

Kulit normal cocok dengan lotion atau formulasi krim. Adapun kulit kering membutuhkan krim yang lebih tebal atau formulasi berbasis minyak salep yang mengunci kelembapan. Silikon seperti dimethicone dalam formulasinya cocok untuk kulit normal dan kering.

Kulit sensitif akan menjadi lebih baik dengan pelembap losion atau krim karena gel yang pada dasarnya mengering. Bahan-bahan yang menenangkan seperti lidah buaya dan chamomile dyang ada dalam pelembap bisa membantu.

Sebelum memilih pelembap yang tepat, intip label daftar bahan yang ada pada kemasan. Oklusif seperti petroleum jelly atau lanolin harus dihindari sebagai bahan pelembab untuk kulit berminyak. Di sisi lain, bahan ini akan bekerja dengan baik pada kulit kering.

Asam hialuronat dan kaolin merupakan bahan yang baik untuk kulit berminyak. Niacinamide telah menunjukkan bukti sebagai pengontrol sebum. Kulit sensitif lebih baik dengan produk dengan sedikit wewangian dan tanpa pewarna buatan. Aditif dalam pelembap dapat bersifat protektif atau antipenuaan, dapat menambah manfaat pelembap itu sendiri terutama bagi mereka yang memiliki kulit dewasa. Pelembap dengan kandungan antioksidan dan APF dapat digunakan pada siang hari dan produk pelembap yang mengandung bahan anti aging dapat digunakan pada malam hari.

Kulit kering, cuaca kering dan dingin, kelembapan rendah, kulit sensitif, dan penggunaan pembersih yang keras dapat membuat kulit kering sehingga membutuhkan pelembap untuk diterapkan kembali dua atau tiga kali sehari. Dosis dapat dititrasi sesuai dengan kulit.

Memilih pelembap untuk siang dan malam hari pun perlu dilakukan degan bijak. Pelembap yang lebih ringan dapat dipakai siang hari dan yang lebih berat untuk malam hari. Tips lain yang berguna untuk semua jenis kulit adalah menggunakan pelembap dalam waktu 5 menit setelah mandi atau mencuci muka untuk membantu mencegah hilangnya air trans epidermal dari kulit.

TIMES OF INDIA

Baca juga: 4 Bahan dalam Skincare yang Harus Dihindari Kulit Berminyak