Belajar dari Hailey Bieber, Perempuan Muda Perlu Waspada terhadap Mini Stroke

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Senin, 9 Mei 2022 13:47 WIB

Hailey Bieber berpose saat menghadiri Elle Women 2021 di Los Angeles, California, AS, 19 Oktober 2021. REUTERS/Mario Anzuoni

TEMPO.CO, Jakarta - Bulan lalu, Hailey Bieber mengalami serakan mini stroke yang membuat dia harus dirawat di instalasi gawat darurat. Dia merasa perlu membagikan pengalamannya itu kepada pengikutnya untuk meningkatkan kesadaran bahwa siapa pun bisa mengalaminya, bahkan orang berusia muda seperti dia.

"Sulit bagi saya untuk menceritakan kisah ini, tetapi saya merasa penting bagi saya untuk membagikan ini," kata Bieber, 25, kepada 43 juta penggemarnya dalam sebuah video di Instagram pekan lalu.

Penyebab paling umum dari stroke adalah bekuan darah, juga dikenal sebagai tromboemboli vena, atau VTE. Kebanyakan orang menganggap stroke dan serangan jantung hanya dialami sebagian besar orang tua, tapi penyakit ini dapat terjadi pada siapa saja, pada usia berapa pun.

Menurut penelitian terbaru, stroke pada kelompok usia yang lebih muda meningkat. Antara 10 dan 15 persen stroke terjadi pada orang berusia 18 hingga 50 tahun, menurut sebuah studi tahun 2020 yang diterbitkan dalam jurnal Stroke.

Salah satu alasannya mungkin karena faktor risiko yang terkait erat dengan populasi yang lebih tua sekarang lebih banyak terjadi pada orang muda: obesitas, jarang berolahraga, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes, jelas Chi-Joan How, Associate Physician di Brigham dan Women's Hospital and Instructor in Medicine at Harvard Medical School.

Dan di antara orang muda, wanita biasanya berisiko lebih tinggi, karena estrogen meningkatkan kemungkinan pembentukan gumpalan. Wanita memiliki lebih banyak estrogen daripada pria, jelas Nicolas Gendron, seorang peneliti kardiovaskular untuk Hematology Department of Georges Pompidou Hospital di Paris. Dan karena pengikut Bieber sebagian besar terdiri dari wanita muda, pesannya sangat penting.

Menurut pengakuan Bieber, dia memiliki beberapa faktor risiko yang meningkatkan serangan strokenya.

Advertising
Advertising

Dokter memeriksa kondisi yang sudah ada sebelumnya seperti penyakit autoimun dan gangguan pembekuan darah, yang dapat menjadi penyebab utama stroke. Dia berbagi bahwa mereka juga ingin mencari potensi lubang di jantung atau PFO skala lima, yang tertinggi. Ketika gumpalan darah mengalir ke jantung, biasanya disaring melalui paru-paru sehingga dapat diserap, tetapi karena ukuran PFO Bieber, gumpalan itu lolos melalui pembukaan jantung dan berjalan ke otaknya.

Bieber mengatakan dokternya menyimpulkan salah satu faktor yang mungkin berkontribusi adalah pengendalian kelahiran hormonal atau pil KB, yang dapat meningkatkan risiko pembekuan darah. "Saya baru saja memulai pil KB, yang seharusnya tidak pernah saya konsumsi karena saya adalah seseorang yang menderita migrain. Dan saya tidak membicarakan hal ini dengan dokter saya,” kata Bieber.

Penelitian menunjukkan hubungan antara bercak darah dan kontrasepsi oral yang mengandung estrogen, karena kelebihan estrogen bisa meningkatkan risiko penyakit tromboemboli vena, infark miokard, dan stroke trombotik. Tapi, Amy Roskin, ob-gyn dan Favor's Chief Medical Officer, mengingatkan bahwa risiko mengalami stroke saat menggunakan kontrasepsi hormonal relatif kecil.

Bieber diberitahu bahwa faktor tambahan yang berkontribusi bisa jadi adalah fakta bahwa dia baru saja terbang ke Paris dan kembali dalam waktu yang sangat singkat, tidur di kedua penerbangan tanpa bangun untuk berjalan. CDC merekomendasikan untuk berjalan naik dan turun di lorong setiap beberapa jam untuk menghindari pembentukan gumpalan di kaki. Semakin lama duduk dalam posisi yang sama tanpa bergerak, semakin besar risiko terjadinya pembekuan darah.

Faktor lain, Hailey Bieber baru-baru ini sembuh dari Covid-19. Dokter sempat percaya keadaan darurat medisnya terkait dengan COVID, karena dia dan suaminya baru-baru ini dinyatakan positif. Ditambah lagi, Guzik mengatakan bahwa Covid bisa meningkatkan risiko pembekuan darah tidak hanya selama periode infeksi, tetapi kadang-kadang beberapa minggu kemudian.

INSTYLE

Baca juga: Hailey Bieber Ungkap Detail Perawatan Stroke, Ada Lubang Kecil di Jantungnya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

1 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

3 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

4 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

8 hari lalu

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

Pakar kesehatan membagi lima tips buat kaum wanita untuk menurunkan risiko terserang stroke. Pasalnya, risiko pada perempuan dinilai lebih besar.

Baca Selengkapnya