Jerawat Sering Muncul di Usia Dewasa, Dokter Kulit Ungkap Cara Mengatasinya

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Selasa, 19 April 2022 09:19 WIB

Ilustrasi bekas jerawat. Pixabay.com

TEMPO.CO, Jakarta - Jerawat tidak hanya dialami remaja. Orang dewasa juga sering kali mengalaminya. Menurut ahli, penyebab utamanya adalah hormon yang mempengaruhi produksi minyak kulit.

Wanita cenderung lebih rentan terhadap jerawat dewasa karena tingkat hormon yang berfluktuasi, kata American Academy of Dermatology. Jerawat dewasa cenderung muncul sebagian besar di sepertiga bagian bawah wajah, termasuk garis rahang, dagu, dan bibir atas.

Meskipun jerawat ini bisa muncul terus-menerus, ada cara yang sudah terbukti untuk mengatasinya. Dokter kulit yang juga direktur medis dari Pusat Dermatologi dan Kosmetik Johns Hopkins, Mary Sheu, merekomendasikan empat hal.

Pertama, cuci muka dua kali sehari untuk menghilangkan minyak dan riasan. Kedua, gunakan krim retinoid topikal untuk membuka pori-pori dan mengelupas kulit. "Retinoid juga memiliki beberapa efek anti-inflamasi, dan meningkatkan kecepatan pembelahan sel-sel kulit kita," kata Sheu. "Ini membantu menyembuhkan kulit lebih cepat."

Ketiga, mengoleskan antiinflamasi topikal (seperti gel dapson), atau obat resep oral spironolakton, yang dapat mengurangi efek hormon pria. Keempat, pengelupasan kimia dan terapi cahaya biru juga dapat membantu menghilangkan jerawat lebih cepat.

Selain itu, dokter juga menganjurkan diet rendah glikemik. American Academy of Dermatology mencatat bahwa beberapa penelitian membuktikan bahwa diet tinggi glikemik (yang mengandung banyak karbohidrat sederhana, seperti yang ada dalam biji-bijian olahan dan makanan olahan, dan gula) telah dikaitkan dengan peningkatan jerawat, dan diet rendah glisemik (yang menekankan karbohidrat kompleks dan makanan utuh seperti buah-buahan dan sayuran) dapat membantu mengatasinya.

Kurangi juga konsumsi susu sapi. Beberapa penelitian telah menemukan bahwa mengonsumsi susu dapat memperburuk jerawat, kata AAD.

Orang yang mengalami jerawat dewasa juga perlu mengurangi stres. "Para peneliti telah menemukan hubungan antara stres dan munculnya jerawat," kata AAD. "Sebagai respons terhadap stres, tubuh memproduksi lebih banyak androgen (sejenis hormon). Hormon-hormon ini merangsang kelenjar minyak dan folikel rambut di kulit, yang dapat menyebabkan jerawat."

Sheu mengatakan bahwa jika jerawat bertahan selama lebih dari beberapa bulan, mungkin sudah waktunya untuk berkonsultasi dengan dokter.

EATTHIS.COM

Baca juga: Tak Tahan Ingin Memencet Jerawat, Ikuti 4 Langkah dari Ahli Ini

Advertising
Advertising

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

1 hari lalu

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

Riset ini berpeluang untuk membuat pemetaan sensor yang bisa mendeteksi kecemasan dan tingkat stres pada pegawai.

Baca Selengkapnya

Viral Wanita Tewas di Tangan Gangster di Cikarang Bekasi, Polisi Berikan Penjelasan

3 hari lalu

Viral Wanita Tewas di Tangan Gangster di Cikarang Bekasi, Polisi Berikan Penjelasan

Sebuah video viral di media sosial menarasikan seorang wanita tewas bersimbah darah di Bekasi akibat dianiaya sekelompok gangster. Begini kata polisi.

Baca Selengkapnya

5 Tanda Seseorang Butuh Me Time

4 hari lalu

5 Tanda Seseorang Butuh Me Time

Me time atau waktu sendirian merupakan cara yang sehat untuk meremajakan diri, mengurangi stres, dan memulihkan energi

Baca Selengkapnya

Cara Mendeteksi Penyakit Lupus, Perhatikan 5 Gejala pada Tubuh

6 hari lalu

Cara Mendeteksi Penyakit Lupus, Perhatikan 5 Gejala pada Tubuh

Lupus merupakan penyakit autoimun yang ditunjukkan dari gejala sakit kulit, demam, sakit sendi, rambut rontok, dan gangguan saraf.

Baca Selengkapnya

Memahami Produksi Adrenalin dan Tugasnya bagi Tubuh

9 hari lalu

Memahami Produksi Adrenalin dan Tugasnya bagi Tubuh

Adrenalin juga dikenal sebagai efinefrin, hormon yang biasanya diproduksi saat tubuh menghadapi situasi yang menegangkan atau bikin stres.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

9 hari lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

15 hari lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

17 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

17 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

18 hari lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya