7 Penyebab Bau Badan Asam dan Cara Mengatasinya

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Senin, 14 Maret 2022 20:26 WIB

Ilustrasi bau badan. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Bau badan asam biasanya disebabkan oleh keringat yang bercampur dengan bakteri pada kulit. Bau tertentu dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk kondisi medis, tetapi umumnya tidak berbahaya seperti makanan.

Tidak ada cara untuk menyembuhkan atau mencegah bau badan yang aromanya seperti cuka atau susu asam, kata Louis Kuchnir, dokter kulit di Massachusetts dan anggota American Academy of Dermatology (AAD). Tapi ada cara untuk mengelolanya.

Ada dua jenis utama bau badan atau bromhidrosis di kalangan medis. Penyebab yang paling umum adalah bromhidrosis apokrin, yang melibatkan kelenjar keringat di ketiak dan area genital. Yang lainnya adalah ekrin bromhidrosis, mengacu pada kelenjar keringat yang terletak di seluruh tubuh.

Masing-masing bau badan penyebabnya berbeda, berikut di antaranya.

Badan tidak bersih

Advertising
Advertising

Badan tidak bersih berarti jarang mandi menyeluruh atau menggunakan sabun yang cukup.

Makanan tertentu

Bawang putih, bawang merah, dan makanan pedas lainnya dapat mempercepat metabolisme tubuh, meningkatkan keringat, kata Michele S. Green, seorang dokter kulit di Lenox Hill Hospital di New York, Amerika Serikat.

“Sayuran silangan, seperti brokoli dan kubis Brussel, memungkinkan bakteri membuat lebih banyak senyawa yang mengandung belerang yang menghasilkan bau pada kulit," kata Green.

Daging merah terkadang bisa menimbulkan bau amis. Asparagus dan mak

Alkohol, yang diubah tubuh menjadi aseton (bahan penghapus cat kuku), dapat menyebabkan bau buah, kata Jason Meyer, dokter kulit di Vanderbilt University Medical Center di Nashville. Kadang kala baunya manis tetapi juga bisa dianggap asam tergantung pada bagaimana bereaksi dengan bakteri pada kulit dan bagaimana masing-masing mencium baunya.

Keringat berlebih

Nama resmi untuk keringat berlebih adalah hiperhidrosis. Saat banyak berkeringat, bau badan akan terasa lebih tajam. Keringat berlebihan dapat disebabkan oleh genetika, akibat dari kondisi kesehatan yang mendasarinya, atau efek samping dari beberapa obat, seperti antidepresan seperti Norpramine (desipramine), Pamelor (nortriptyline) dan protriptyline; Salagen (pilocarpine) untuk glaucoma; suplemen seng; dan antibiotik tertentu, seperti ciprofloxacin.

Infeksi kulit

Infeksi kulit biasanya disertai dengan gejala lain, seperti kemerahan, peradangan atau adanya zat putih, kuning atau merah pada kulit, kata Green.

Kondisi medis

Ketoasidosis diabetik, ketika kadar gula darah tinggi menghasilkan produksi keton atau asam, menyebabkan bau badan dan napas berbau buah.

Penyakit ginjal atau hati lanjut, yang dapat menyebabkan bau yang menyerupai amonia, kata Green.

Trimethylaminuria, kondisi genetik yang menyebabkan keringat, napas, atau air liur berbau seperti ikan atau telur, kata anggota AAD Ronda Farah, asisten profesor dermatologi di University of Minnesota Medical School. Selain itu, obesitas, asam urat, dan tiroid yang terlalu aktif juga berdampak sama.

Pubertas atau menopause

Saat hormon berubah di masa pubertas atau menopause, kelenjar keringat menjadi lebih aktif, kata Kuchnir. Ini dapat menyebabkan lebih banyak bau badan secara umum, dan bagi sebagian orang, mungkin berbau asam.

Perubahan pada hidung

Terkadang sebenarnya bau asam bukan bau badan, bisa jadi hidung yang bermasalah. Hal tertentu dapat memengaruhi indera penciuman, misalnya infeksi virus tertentu termasuk virus penyebab COVID-19, menurut NYU Langone Health.

Untuk mengatasi bau badan, perhatikan pilihan makanan, hindari alkohol, jaga kebersihan badan, gunakan pakaian yang longgar, rawat ketiak, cukur bulu ketiak, dan oleskan antiperspirant.

LIVESTRONG

Baca juga: Bau Badan Bikin Gak Percaya Diri? Gunakan Tiga Bahan Alami Ini!

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Mengapa Menggunakan Parfum saat Berkeringat Tidak Disarankan?

18 jam lalu

Mengapa Menggunakan Parfum saat Berkeringat Tidak Disarankan?

Meskipun terlihat sepele, penggunaan parfum saat tubuh sedang berkeringat bisa menyebabkan aroma yang tak sedap.

Baca Selengkapnya

Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

6 hari lalu

Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

Ada beberapa makanan yang memicu timbulnya bau badan. Berikut adalah jenis makanan yang menyebabkan bau badan.

Baca Selengkapnya

Pengaruh Sering Makan Makanan Olahan pada Menstruasi

8 hari lalu

Pengaruh Sering Makan Makanan Olahan pada Menstruasi

Sering makan makanan olahan dibanding makanan rumahan menjadi salah satu penyebab anak perempuan lebih cepat mengalami menstruasi.

Baca Selengkapnya

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

16 hari lalu

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.

Baca Selengkapnya

Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

28 hari lalu

Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

Beberapa titik bisa menjadi tempat berkumpulnya kuman dan bakteri di kantor sehingga Anda harus selalu menjaga kebersihan diri setelah menyentuhnya.

Baca Selengkapnya

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

33 hari lalu

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

33 hari lalu

Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

Anak penderita TBC harus menjalani pengobatan sampai tuntas agar bakteri penyebab infeksi bisa dibasmi sampai habis.

Baca Selengkapnya

Bekukan Celana Jins untuk Usir Bakteri dan Bau tanpa Dicuci, Mitos atau Fakta?

27 Februari 2024

Bekukan Celana Jins untuk Usir Bakteri dan Bau tanpa Dicuci, Mitos atau Fakta?

Membekukan celana jins di dalam freezer diklaim bisa membuatnya segar dan bebas bau tak sedap tanpa perlu dicuci. Bagaimana faktanya?

Baca Selengkapnya

Bikin Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi dari Makanan, Kenali Penyakit Whipple

25 Februari 2024

Bikin Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi dari Makanan, Kenali Penyakit Whipple

Penyakit Whipple mengganggu pencernaan normal dengan mengganggu pemecahan makanan dan menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FK UI Erlina Burhan Tawarkan SIG untuk Deteksi Kasus Aktif Tuberkulosis di Indonesia

21 Februari 2024

Guru Besar FK UI Erlina Burhan Tawarkan SIG untuk Deteksi Kasus Aktif Tuberkulosis di Indonesia

Erlina Burhan paparkan bahasan penanganan tuberkulosis di pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar FK UI. Ia tawarkan SIG untuk deteksi TB.

Baca Selengkapnya