Pernikahan Dini Rentan Aneka Masalah, Berikut Dampaknya

Jumat, 11 Maret 2022 10:19 WIB

Ilustrasi pernikahan. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 perubahan atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 membatasi umur pasangan bisa menikah apabila laki-laki dan wanita sudah mencapai umur 19 tahun. Di bawah usia itu, akan disebut dengan pernikahan dini.

Pernikahan dini merupakan pernikahan yang berlangsung ketika pasangan atau salah satu pasangan dikategorikan sebagai anak-anak atau remaja. United Nations Children’s Fund (UNICEF) mengkategorikan pernikahan dini sebagai pernikahan yang dilaksanakan sebelum berusia 18 tahun.

Batasan ini membuat para pemangku kebijakan negara dan aktivis masyarakat memperhatikan pernikahan dini karena rentan menimbulkan masalah baru, baik untuk pasangan maupun lingkungan sekitar. Pernikahan dini juga menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat.

Berikut dampak pernikahan dini:

Dampak biologis

Secara biologis, alat reproduksi anak-anak masih dalam proses pertumbuhan menuju kematangan sehingga cenderung belum siap untuk hubungan seksual, apalagi terlebih sampai hamil dan melahirkan. Jika dipaksakan dapat menimbulkan rasa trauma dan mengalami infeksi pada organ reproduksinya yang membahayakan jiwa.

Dampak psikologis

Advertising
Advertising

Sebagian besar, pelaku pernikahan dini adalah anak-anak yang sedang tumbuh remaja. Laman poltekkesjogja.ac.id menyatakan secara psikis, anak-anak belum paham tentang hubungan seksual sehingga melahirkan trauma berkepanjangan yang sulit disembuhkan. Anak-anak menjadi kehilangan semangat hidup dan kesulitan untuk menciptakan keluarga yang harmonis.

Dampak sosial

Pernikahan membuat ruang untuk pengembangan diri menjadi terbatas. Fase remaja merupakan tahap penting dalam kehidupan untuk menggali potensi diri. Remaja yang memutuskan menikah dini akan merasa kehilangan aset remaja yang seharusnya bisa mengabdi dan berkiprah untuk masyarakat.

Dampak kesehatan

Penyakit menular seksual berisiko tinggi dialami oleh pasangan di bawah usia 18 tahun, seperti HIV. Kurangnya pengetahuan tentang seks yang sehat dan aman membuat kesadaran pasangan pernikahan dini menggunakan alat kontrasepsi rendah. Selain itu, pasangan pernikahan dini masih di tahap emosi yang belum stabil, sehingga rentan terbawa emosi yang bisa berpotensi melahirkan kekerasan baik verbal maupun fisik.

Baca juga: 266 Remaja di Ponorogo Ajukan Dispensasi Nikah Dini, KKN UNAIR Beri Edukasi Seks

NAOMY A. NUGRAHENI

Berita terkait

Skoliosis Banyak Ditemukan pada Remaja, Bagaimana Mengatasinya?

42 menit lalu

Skoliosis Banyak Ditemukan pada Remaja, Bagaimana Mengatasinya?

Skoliosis merupakan kelainan bentuk tulang belakang yang berbentuk huruf C atau S dan paling sering ditemukan pada usia remaja.

Baca Selengkapnya

Israel Ancam Serang Rafah, Uni Emirat Arab Rasakan Ketegangan Meningkat

1 hari lalu

Israel Ancam Serang Rafah, Uni Emirat Arab Rasakan Ketegangan Meningkat

Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab memperingatkan adanya peningkatan ketegangan di Timur Tengah menyusul meluasnya invasi tentara Israel ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Hakim Kanada Tolak Perintahkan Pembubaran Demo Pro-Palestina di Kampus

3 hari lalu

Hakim Kanada Tolak Perintahkan Pembubaran Demo Pro-Palestina di Kampus

Hakim Kanada menegaskan Universitas McGill tidak dapat membuktikan terjadi kekerasan dalam demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Peringati Hari Nakba ke-76, Duta Besar Al-Shun Teringat Penderitaan Rakyat Palestina

3 hari lalu

Peringati Hari Nakba ke-76, Duta Besar Al-Shun Teringat Penderitaan Rakyat Palestina

Dubes Palestina untuk Indonesia mengecam tindakan Israel di Palestina dalam peringatan 76 tahun Hari Nakba.

Baca Selengkapnya

Kecewanya Calon Taruna STIP Asal Flores, Rela Cuti Kuliah Demi Menggapai Cita-cita Pelaut

3 hari lalu

Kecewanya Calon Taruna STIP Asal Flores, Rela Cuti Kuliah Demi Menggapai Cita-cita Pelaut

Banyak calon taruna STIP dari berbagai daerah yang mendaftar ke sekolah kedinasan di bawah Kemenhub itu. Tahun ini tidak menerima mahasiswa baru.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tak Buka Pendaftaran Taruna STIP, Pengamat: Kalau Bisa Tutup 2 Tahun

3 hari lalu

Kemenhub Tak Buka Pendaftaran Taruna STIP, Pengamat: Kalau Bisa Tutup 2 Tahun

Ki Darmaningtyas menilai perlu adanya evaluasi terhadap sistem asrama untuk taruna STIP.

Baca Selengkapnya

Saran buat Jemaah Haji agar Kesehatan Tetap Terjaga selama di Tanah Suci

8 hari lalu

Saran buat Jemaah Haji agar Kesehatan Tetap Terjaga selama di Tanah Suci

Di tengah cuaca panas di Tanah Suci, jemaah haji perlu menjaga kondisi fisik tetap bugar dan sehat. Berikut yang perlu disiapkan dan dilakukan.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Kemenhub Ucapkan Kode-kode Khusus saat Aniaya Adik Tingkat Hingga Tewas

9 hari lalu

Taruna STIP Kemenhub Ucapkan Kode-kode Khusus saat Aniaya Adik Tingkat Hingga Tewas

Polisi melibatkan ahli bahasa untuk mengungkap kode-kode khusus yang diucapkan taruna STIP Kemenhub saat menganiaya adik tingkat hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan 3 Taruna STIP Kemenhub sebagai Tersangka Baru Kekerasan Terhadap Adik Tingkat Hingga Tewas

9 hari lalu

Polisi Tetapkan 3 Taruna STIP Kemenhub sebagai Tersangka Baru Kekerasan Terhadap Adik Tingkat Hingga Tewas

Tiga taruna tingkat dua STIP Kemenhub tersebut dianggap terlibat dalam kekerasan terhadap adik tingkat Putu Satria Ananta hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Beri Makan Gibran yang Kelaparan di Bogor, TikToker Asal Depok Malah Diancam Dipenjarakan

11 hari lalu

Beri Makan Gibran yang Kelaparan di Bogor, TikToker Asal Depok Malah Diancam Dipenjarakan

TikToker asal Depok diancam dipenjarakan akibat video memberi makan bocah yang kelaparan di Desa Rawa Panjang, Kabupaten Bogor viral di media sosial.

Baca Selengkapnya