Anak Susah Makan, Ini 4 Alasan Anak jadi Picky Eater Menurut Dokter
Reporter
Tempo.co
Editor
Mila Novita
Rabu, 9 Maret 2022 16:59 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian besar orang tua pernah melalui masa ketika anak sulit makan atau menjadi picky eater. Mereka hanya mau makan saat sangat lapar, itu pun makanan tertentu saja. Jika itu terjadi, muncul kekhawatiran nutrisi mereka tidak terpenuhi dan tumbuh kembangnya terganggu.
Anak yang sulit makan atau picky eater ternyata disebabkan oleh beberapa alasan, berikut menurut dokter anak.
1. Terlalu cepat atau terlambat memperkenalkan makanan padat
Banyak perdebatan kapan waktu ideal memberikan makanan padat kepada anak, tapi para dokter anak menyarankan di usia enam bulan kecuali ada kasus tertentu.
“Menunggu terlalu lama untuk memperkenalkan makanan bertekstur bisa menjadi masalah,” jelas dokter anak bersertifikat Molly O'Shea. “Jendela kesempatan adalah antara 6 dan 12 bulan.”
Karena itu, seperti yang diakui O'Shea, banyak dokter anak menyarankan untuk menawarkan makanan anak-anak sejak usia 4 bulan untuk mengurangi risiko alergi. “Idenya bukan untuk memberikan makanan dalam jumlah besar selama waktu ini tetapi untuk memperkenalkan makanan dan membiasakan bayi untuk makan,” jelasnya. Air susu ibu (ASI) atau susu formula adalah sumber utama nutrisi anak sampai dengan usia 12 bulan, makanan padat hanya pendamping.
2. Sesuaikan tekstur
Bayi butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan berbagai tekstur makanan. O'Shea menjelaskan bahwa jika anak masih hanya menerima pure dan makanan yang meleleh di mulut pada saat mereka berusia 1 tahun, sebaiknya konsultasi ke dokter anak.
Bayi akan menerima tekstur dengan sangat baik ketika diberi makanan asli untuk digerogoti. “Tangan sangat bagus dan penting untuk belajar makan. Melanjutkan pure di atas usia 6 hingga 12 bulan tanpa memperkenalkan makanan meja dapat mempersulit anak-anak untuk menerima berbagai tekstur. ”
3. Terlalu banyak pilihan
Menawarkan banyak jenis makanan kepada anak pada waktu makan, berharap mereka setidaknya menyukai salah satunya, ternyata tidak efektif.
“Orang tua sering khawatir ketika mereka melihat anak mereka tidak makan banyak dan akan menawarkan alternatif yang dijamin akan disukai. Beginilah cara picky eater dilahirkan,” kata O’Shea.
4. Anak hanya ingin susu
Sebagian anak-anak lebih suka minum susu daripada makanan padat. Ini juga masalah yang paling sering ditemui pada anak-anak. Anak mungkin bisa mendapatkan kalori yang cukup dari susu, tapi mereka akan kehilangan nutrisi penting yang dibutuhkan dalam pertumbuhannya.
O'Shea menyarankan mengonsumsi 18 hingga 24 ons susu (530 – 700 mililiter) sekitar atau sekitar tiga cangkir sippy kecil sehari cukup sehat. “Selama mereka tidak mendapatkan lebih dari itu, itu tidak akan mengganggu makan mereka,” katanya. Tapi jika lebih dari itu, pertimbangkan untuk menguranginya tidak peduli kalau dia menangis.
O'Shea menambahkan, pertumbuhan bayi biasanya melambat sekitar usia 12-18 bulan sehingga kebutuhan mereka juga berkurang. Akibat nafsu makan yang berkurang, anak-anak menjadi lebih pemilih. “Orang tua sering khawatir ketika melihat anak mereka tidak makan banyak dan akan menawarkan alternatif makanan yang dijamin disukai,” katanya. “Beginilah bagaimana picky eater dilahirkan.”
HUFFINGTON POST
Baca juga: Anak Suka Pilih-pilih Makanan Dipengaruhi Pola Makan Ibu saat Hamil dan Menyusui
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.