Suplemen yang Dapat Meningkatkan Pertumbuhan Rambut Menurut Studi

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Rabu, 9 Maret 2022 00:12 WIB

Ilustrasi wanita dengan rambut rontok dan kusut. Freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Rambut rontok adalah hal yang normal. Kebanyakan orang kehilangan antara 50 dan 100 helai rambut sehari yang seringkali tanpa disadari. Jika kerontokan rambut setiap hari lebih besar dari 100 helai, terjadi penipisan bertahap. Kondisi ini menjadi semakin terlihat di tahun-tahun berikutnya ketika pertumbuhan rambut melambat.

Kerontokan rambut permanen dapat membuat orang merasa kesal, tetapi ada beberapa solusi alami yang menunjukkan hasil menjanjikan dalam merangsang pertumbuhan rambut. Vitamin E, misalnya, membantu menjaga kesehatan kulit dan mata, dan memperkuat pertahanan alami tubuh terhadap penyakit dan infeksi. Vitamin ini juga terbukti memperbaiki kerontokan rambut.

Satu studi yang diterbitkan di Pub Med.gov menemukan bahwa pertumbuhan rambut dapat dibantu dengan mengonsumsi suplemen vitamin E.

"Pasien dengan alopecia umumnya menunjukkan tingkat antioksidan yang lebih rendah di area kulit kepala mereka serta indeks peroksidasi lipid yang lebih tinggi."

Tocotrienol adalah salah satu jenis vitamin E dan dikenal sebagai antioksidan kuat. “Oleh karena itu, sebuah penelitian dilakukan untuk menyelidiki efek suplementasi tokotrienol pada pertumbuhan rambut pada sukarelawan yang menderita kerontokan rambut.

Advertising
Advertising

Dalam penelitian tersebut 21 sukarelawan secara acak menerima 100 mg tokotrienol campuran setiap hari sementara 17 sukarelawan menerima kapsul plasebo secara oral.

Studi ini menemukan jumlah rambut sukarelawan dalam kelompok suplementasi tokotrienol meningkat secara signifikan dibandingkan dengan kelompok plasebo. Yang pertama mencatat peningkatan 34,5 persen pada akhir suplementasi delapan bulan dibandingkan dengan penurunan 0,1 persen untuk yang terakhir.

“Sebagai kesimpulan, percobaan ini menunjukkan bahwa suplementasi dengan kapsul tokotrienol meningkatkan jumlah rambut pada sukarelawan yang menderita kerontokan rambut dibandingkan dengan kelompok placebo,” demikian kesimpulan penelitian tersebut.

“Efek yang diamati ini kemungkinan besar disebabkan oleh aktivitas antioksidan tokotrienol yang membantu mengurangi peroksidasi lipid dan stres oksidatif di kulit kepala, yang dilaporkan terkait dengan alopecia.”

Beberapa jenis kerontokan rambut bersifat permanen, seperti pola kebotakan pada pria dan wanita. Diperkirakan sekitar 40 persen wanita berusia 70 tahun atau lebih mengalami kebotakan pola wanita.

Selain alkohol, rambut rontok dapat disebabkan oleh penyakit, stres, penurunan berat badan, beberapa pengobatan kanker, dan kekurangan zat besi. Untuk wanita yang lebih tua, perubahan hormonal yang terkait dengan menopause juga bisa meningkatkan kerontokan rambut.

EXPRESS.CO.UK

Baca juga: Rambut Rontok Usai Terinfeksi Covid-19 Ini Cara Merawat Pertumbuhannya Kembali

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Beda Kebotakan yang Biasa Terjadi pada Pria dan Wanita

7 hari lalu

Beda Kebotakan yang Biasa Terjadi pada Pria dan Wanita

Memahami penyebab rambut rontok adalah langkah awal untuk menghentikannya dan mencari perawatan yang pas untuk mencegah kebotakan.

Baca Selengkapnya

Hidangan Lebaran Penuh Kolesterol, Inilah 10 Makanan dan Minuman yang Dapat Mengurangi Kadar Kolesterol

20 hari lalu

Hidangan Lebaran Penuh Kolesterol, Inilah 10 Makanan dan Minuman yang Dapat Mengurangi Kadar Kolesterol

Makanan dan minuman ini bisa menjadi alternatif pilihan untuk mengurangi kadar kolesterol dalam darah.

Baca Selengkapnya

Tawarkan Solusi Rambut Rontok, Tim Maya ITB ke Final Internasional L'Oreal Brandstorm 2024

30 hari lalu

Tawarkan Solusi Rambut Rontok, Tim Maya ITB ke Final Internasional L'Oreal Brandstorm 2024

Tahun ini adalah keikutsertaan kedua kalinya Tim Maya ITB dalam ajang kompetisi L'Oral.

Baca Selengkapnya

Tanda Sudah Waktunya Potong Rambut, Termasuk Migrain

31 hari lalu

Tanda Sudah Waktunya Potong Rambut, Termasuk Migrain

Ada tanda-tanda umum sudah waktunya Anda potong rambut, bukan hanya karena sudha terlalu panjang. Berikut di antaranya

Baca Selengkapnya

Seorang Wanita Cedera Ginjal setelah Meluruskan Rambut, Ini Sebabnya

38 hari lalu

Seorang Wanita Cedera Ginjal setelah Meluruskan Rambut, Ini Sebabnya

Seorang wanita muda mengalami cedera ginjal setelah melakukan pelurusan rambut di salon. Penyebabnya kandungan zat berbahaya pada produk.

Baca Selengkapnya

Dua Tewas, Lebih 100 Orang Dirawat di Jepang akibat Suplemen Angkak

39 hari lalu

Dua Tewas, Lebih 100 Orang Dirawat di Jepang akibat Suplemen Angkak

Dua orang tewas dan lebih dari 100 lainnya dilarikan ke rumah sakit di Jepang akibat mengonsumsi suplemen makanan angkak dalam waktu lama

Baca Selengkapnya

Manfaat Vitamin E buat Kulit tapi Perhatikan Kadarnya

41 hari lalu

Manfaat Vitamin E buat Kulit tapi Perhatikan Kadarnya

Salah satu manfaat vitamin E adalah menjaga kelembapan kulit. Namun penting untuk memperhatikan kadarnya agar tidak berdampak negatif pada kulit.

Baca Selengkapnya

Bella Hadid Senang Mengonsumsi Lumut Laut, Bermanfaat atau Membahayakan Kesehatan?

44 hari lalu

Bella Hadid Senang Mengonsumsi Lumut Laut, Bermanfaat atau Membahayakan Kesehatan?

Lumut laut disebut baik untuk pencernaan, kesehatan tiroid, dan kekebalan tubuh. Bella Hadid termasuk yang mengonsumsinya. Benarkah bagus?

Baca Selengkapnya

Segudang Manfaat Timun Suri Bagi Kesehatan, Pilihan Sehat Saat Buka Puasa

46 hari lalu

Segudang Manfaat Timun Suri Bagi Kesehatan, Pilihan Sehat Saat Buka Puasa

Selain menyegarkan, timun suri juga dapat memberikan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh setelah berpuasa seharian.

Baca Selengkapnya

Ahli Gizi Unair Beberkan Kelebihan dan Kekurangan Minyak Makan Merah yang Diluncurkan Jokowi

47 hari lalu

Ahli Gizi Unair Beberkan Kelebihan dan Kekurangan Minyak Makan Merah yang Diluncurkan Jokowi

Proses produksinya yang tidak melalui penyulingan atau bleaching tak berarti Minyak Makan Merah bebas dari dampak negatif.

Baca Selengkapnya