Hari Perempuan Internasional, Google Kampanye #YukBukaSuara Ajak VoB

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Selasa, 8 Maret 2022 06:33 WIB

Google Indonesia mendorong inisiatif #YukBukaSuara merayakan International Women's Day 2022. (Google)

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Perempuan Internasional diperingati setiap 8 Maret. Head of Consumer Apps Marketing Google Indonesia, Fida Heyder mengatakan penting untuk merayakan International Women's Day ini karena berbagai riset menunjukkan masih terjadi ketidaksetaraan antara laki-laki dengan perempuan di masyarakat.

"Google membuat kampanye #YukBukaSuara sebagai inisiatif untuk menginspirasi lebih banyak perempuan Indonesia, terutama perempuan muda, guna memahami perbedaan antara stereotip dengan fakta, persepsi dengan kenyataan, suara masyarakat yang mengelilingi dengan pendapat dan suara yang ada di dalam diri sendiri," kata Fida dalam jumpa pers virtual pada Senin, 7 Maret 2022.

Dalam kampanye #YukBukaSuara ini, Google mengajak para perempuan untuk melawan apa yang mungkin, mematahkan hambatan, dan menjadi yang pertama dengan mengklik tombol dan mengajukan pertanyaan ke Google. Dengan begitu, mereka bisa mendapatkan pengetahuan yang menginspirasi dan membuka sudut pandang baru tentang dunia.

"Perempuan adalah pilar kekuatan bagi keluarga mereka dan masyarakat di sekitar mereka. Tapi perempuan tidak bisa hadir untuk orang lain tanpa hadir untuk diri mereka sendiri dulu," ujar Fida. Selain kampanye #YukBukaSuara, dia melanjutkan, Google memiliki komunitas Women@ID dan menjalankan kelas digital Women Will selama lima tahun.

"Di International Women’s Day ini, kami ingin mengingatkan dan memberdayakan perempuan Indonesia untuk menunjukkan diri mereka sendiri dengan mencari identitas dan suara mereka," ujar Fida Heyder. "Ini penting, karena kenyataannya negara ini terbilang belum adil bagi perempuan."

Advertising
Advertising

Data World Economic Forum’s Global Gender Gap Report 2021 menunjukkan, Indonesia berada di peringkat 101 dalam indeks kesetaraan gender. Posisi ini turun 16 peringkat dibandingkan 2020. Saat itu, Indonesia berada di posisi 85.

Dalam laporan tahun lalu, partisipasi tenaga kerja perempuan sebesar 30 persen di belakang laki-laki. Dan hampir 83 persen pekerjaan perempuan ada di sektor informal. Ternyata, bukan masalah pendidikan yang melatarbelakangi kondisi ini.

World Bank’s 2021 Report tentang gender dan pendidikan di Indonesia mengungkap, meski perempuan memiliki kinerja yang unggul dalam pendidikan, perempuan lebih jarang mendapatkan promosi dan lebih sedikit mencari peluang promosi. Itulah sebab terjadi kesenjangan gaji yang besar antara laki-laki dan perempuan. Para peneliti mengidentifikasi pola sejarah dan budaya yang mendalam menjadi faktor utama dalam pilihan dan peluang perempuan dalam hidup.

Laporan dari Google tentang "Towards Gender Equity Online" di tujuh negara berkembang, termasuk Indonesia, menemukan banyak hambatan tumpang tindih yang mencegah perempuan untuk sepenuhnya menikmati manfaat yang diciptakan internet. Banyak perempuan berjuang untuk menemukan konten yang relevan di internet.

Ditambah lagi sedikitnya figur perempuan inspiratif yang sesuai dengan norma dan budaya lokal atau komunitas perempuan di internet, yang memungkinkan mereka dengan bebas bertanya tentang segala sesuatu yang sensitif secara sosial. Contoh pertanyaannya misalkan, bagaimana menjadi ibu yang baik atau seputar kesehatan reproduksi.

Perempuan juga menghadapi pembatasan akses internet karena anggota keluarga yang mungkin bermaksud baik cenderung khawatir tentang paparan dari dunia maya. Mereka memberikan sudut pandang yang sempit tentang manfaat menjelajah di dunia virtual, memberi 'bumbu' tentang kerentanan keamanan berinternet, sampai potensi gangguan di masyarakat.

Voice of Baceprot. Dok. VoB

Pada Hari Perempuan Internasional tahun ini, Google menggandeng Voice of Baceprot sebagai tokoh inspiratif bagi sesama perempuan. Vokalis VoB, Firdda Marsya Kurnia mengatakan ketidaktahuan adalah pangkal dari segala hambatan. Sayangnya, menurut dia, jika ketidaktahuan ini terus terjadi dan orang tersebut tidak berusaha untuk tahu, maka akan berkembang menjadi tidak mau tahu.

"Jika perempuan tidak tahu dan tidak mau tahu, maka perempuan akan dilihat dari tubuhnya. Bukan dari lantang suara dan ketajaman pikirnya," kata Marsya. "Kami berharap perempuan lebih merdeka menentukan otoritasnya."

Terlepas dari laki-laki atau perempuan, memakai hijab atau tidak, Marsya bersama dua rekannya di VoB, Widi Rahmawati dan Euis Siti Aisyah ingin dikenal sebagai musisi yang memiliki karya-karya berkualitas. "Kami merasa melalui genre rock/metal yang kami sukai, kami dapat menyuarakan ide-ide tentang stereotip, prasangka, dan semua pandangan masyarakat yang sering kami dengar," ujarnya.

Baca juga:
Menginspirasi Perempuan, Butet Manurung Jadi Model Boneka Barbie

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Bocoran Terbaru Ungkap Fitur AI iOS 18, Ini Detailnya

26 detik lalu

Bocoran Terbaru Ungkap Fitur AI iOS 18, Ini Detailnya

Aplikasi inti iOS Apple telah dijadwalkan untuk menerima peningkatan AI.

Baca Selengkapnya

Google Rilis ChromeOS 124 untuk Chromebook, Ini Fitur-fitur Barunya

14 menit lalu

Google Rilis ChromeOS 124 untuk Chromebook, Ini Fitur-fitur Barunya

Berikut peningkatan-peningkatan yang ada pada pembaruan ChromeOS 124.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

1 hari lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

1 hari lalu

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kaji Penerapan Publisher Rights Australia

1 hari lalu

Indonesia Kaji Penerapan Publisher Rights Australia

Indonesia berencana mempelajari penerapan aturan Publisher Rights dari Australia yang telah lebih dulu melakukannya.

Baca Selengkapnya

Cara Mudah Menghilangkan Notifikasi Google Chrome di HP dan Laptop

2 hari lalu

Cara Mudah Menghilangkan Notifikasi Google Chrome di HP dan Laptop

Notifikasi Google Chrome bisa mengganggu pengguna saat sedang asyik menggunakan HP atau Laptop. Ini cara menghilangkan notifikasi Chrome.

Baca Selengkapnya

Tips Bantu Mengatasi Ruang Penyimpanan Google yang Penuh

2 hari lalu

Tips Bantu Mengatasi Ruang Penyimpanan Google yang Penuh

Langkah selanjutnya adalah menghapus data yang tidak lagi diperlukan atau relevan dengan mengakses https://drive.google.com/#quota.

Baca Selengkapnya

Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Google Docs yang Mudah

3 hari lalu

Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Google Docs yang Mudah

Cara membuat daftar isi di Google Docs cukup mudah dilakukan. Anda dapat membuatnya secara otomatis tanpa perlu repot lagi. Ini caranya.

Baca Selengkapnya

Cara Buat Google Form yang Mudah untuk Berbagai Kegiatan

3 hari lalu

Cara Buat Google Form yang Mudah untuk Berbagai Kegiatan

Google Form jadi aplikasi Google yang sering digunakan. Ini cara buat Google Form yang mudah untuk berbagai kegiatan seperti survey hingga kuesioner.

Baca Selengkapnya

Cara Melihat Google Maps Tahun Lama di HP Secara Mudah

3 hari lalu

Cara Melihat Google Maps Tahun Lama di HP Secara Mudah

Ketahui cara melihat kondisi lokasi dari waktu ke waktu melalui Google Maps dan Google Earth. Anda bisa bernostalgia dengan melihat masa lalu.

Baca Selengkapnya