5 Mitos tentang Protein, Salah Satunya Penyebab Kanker

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Selasa, 18 Januari 2022 05:18 WIB

Ilustrasi daging ayam. Tabloidbintang

TEMPO.CO , Jakarta - Protein merupakan salah satu makronutrien yang dibutuhkan tubuh. Nutrisi ini membantu mengaktifkan sel, jaringan, dan organ untuk bekerja dengan optimal.

National Academy of Medicine menetapkanasupan protein mulai dari 10 persen hingga 35 persen dari total kalori setiap hari. “Di luar itu, hanya ada sedikit informasi yang solid tentang jumlah protein ideal dalam makanan atau target paling sehat untuk kalori yang disumbangkan oleh protein,” demikian menurut Harvard's TH Chan School of Public Health Nutrition Source . Pernyataan ini menyebabkan banyak penyakit tentang protein, ini lima di antaranya. 1. Tidak ada batasan mengonsumsi protein



Faktanya, banyak alasan yang membuat asupan protein sebaiknya dibatasi. Makan lebih banyak dari yang dibutuhkan dapat membebani ginjal, menyebabkan kerusakan dan kondisi seperti asam urat, kata Steven Gundry, direktur International Heart & Lung Institute for Restorative Medicine.

Diet jenis keto dan Atkins menganjurkan banyak makan daging dan telur, keduanya cenderung tinggi lemak jenuh dan kolesterol, kata Ruby Lathon, ahli gizi di Washington DC. Hal itu dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan kanker. Jadi, protein nabati adalah cara terbaik untuk mendapatkan protein, menurut sebuah studi 2020 di British Medical Journal.

2. Makanan nabati tidak bisa memenuhi kebutuhan protein

Advertising
Advertising

Para ahli dulu menyarankan memasangkan protein nabati tertentu untuk mendapatkan protein lengkap, salah satunya yang mengandung sembilan asam amino esensial. Tapi sekarang diketahui bahwa tidak harus menggabungkan protein nabati dengan sempurna dalam satu kali makan selama makan dari berbagai kelompok makanan di siang hari. Faktanya, menurut ulasan 2019, vegetarian yang mengonsumsi cukup makanan kaya protein mendapat lebih dari cukup protein dan asam amino. Kacang, kacang-kacangan, dan biji-bijian dapat memenuhi kebutuhan harian seperti halnya produk hewani.

3. Keju adalah sumber protein yang bagus

Meskipun mengandung protein tinggi, keju mengandung banyak natrium, kalori, dan lemak jenuh yang meningkatkan kolesterol. The American Heart Association merekomendasikan untuk membatasi lemak jenuh hingga sekitar 13 gram per hari. Jadi jika ingin dapat protein dari keju, pilih yang lebih rendah lemak seperti feta, mozzarella, dan keju cottage, kata Ginger Hultin, ahli gizi diet terdaftar di Champagne Nutrition. Tapi jangan jadikan keju sebagai sumber protein utama.

4. Protein hewani memicu kanker

Kenyataannya tidak sesederhana itu. Memang ada kaitan daging dan kanker, tapi kebanyakan itu mengacu pada daging merah dan daging olahan seperti daging asap, sosis, ham, dan dendeng. Organisasi Kesehatan Dunia menganggap daging olahan sebagai karsinogen Grup 1, yang berarti ada bukti yang menunjukkan bahwa itu dapat menyebabkan kanker usus besar pada manusia. Daging merah seperti daging sapi, babi, sapi, dan domba diberi label sebagai karsinogen Grup 2, dengan beberapa bukti yang menunjukkan bahwa makanan ini dapat meningkatkan risiko kanker.

Jadi, jika ingin protein hewani, pilih ikan liar dan kerang, ayam dan bebek, juga telur daripada daging sapi, babi, dan domba. Buah-buahan, sayuran, dan ikan, sebenarnya dapat mengurangi risiko kanker kolorektal sebesar 43 persen, menurut studi di JAMA Internal Medicine.

5. Bubuk atau bar protein sumber yang bagus

Banyak baru protein batangan dan bubuk melalui proses tinggi, dengan tambahan gula atau pemanis lainnya, warna, dan pengawet, kata Hultin. Namun, bar atau bubuk protein sesekali tidak apa-apa, kata Hultin. Carilah bar dengan setidaknya 3 gram serat dan daftar bahan sederhana yang berisi buah-buahan dan kacang-kacangan bersama dengan pemanis alami seperti buah biksu (lo han kuo) dan kurma.

Baca juga: Berhenti Makan Daging Ini Efek Positif dan Negatifnya pada Tubuh

PREVENTION

Selalu update info terkini. Simak berita terkini dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng -install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

2 hari lalu

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua makanan kita mengandung mikroplastik, dalam bentuk apa saja? Apa bahaya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

8 hari lalu

Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

14 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Resep Cheesy Rose Spageti ala Dikta

18 hari lalu

Resep Cheesy Rose Spageti ala Dikta

Penyanyi Dikta bagikan resep cheesy rose spageti. Caranya mudah, cocok untuk Anda yang jarang ke dapur.

Baca Selengkapnya

Harga Daging Sapi H-1 Lebaran 2024 Capai Rp 150 Ribu per Kilogram

19 hari lalu

Harga Daging Sapi H-1 Lebaran 2024 Capai Rp 150 Ribu per Kilogram

Harga daging sapi meroket H-1 Lebaran di Pasar Palmerah mencapai Rp 150 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya

Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

19 hari lalu

Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

Dokter mengingatkan masyarakat agar sebisa mungkin memilih daging sapi tanpa lemak untuk hidangan Lebaran agar kesehatan tetap terjaga.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

20 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

20 hari lalu

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024, sejumlah harga bahan pokok kian melonjak. Per 7 April 2024, Panel Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat mencatat harga daging sapi, daging ayam, cabai, bawang merah, dan bawang putih masih naik.

Baca Selengkapnya

Semangat Jalani Puasa, Jangan Lupa Penuhi Nutrisi dan Hidrasi di Bulan Ramadan

22 hari lalu

Semangat Jalani Puasa, Jangan Lupa Penuhi Nutrisi dan Hidrasi di Bulan Ramadan

Kebutuhan protein hewani untuk penuhi nutrisi keluarga sangat penting. Penuhi nutrisi dan konsumsi air cukup untuk cegah dehidrasi di Bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Ratusan Sapi Impor dari Australian Mati di Perjalanan, Bapanas Klaim Stok Daging Aman

26 hari lalu

Ratusan Sapi Impor dari Australian Mati di Perjalanan, Bapanas Klaim Stok Daging Aman

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi klaim stok daging sapi aman, meski ada impor sapi hidup mati dalam perjalanan laut.

Baca Selengkapnya