Siklus Menstruasi Mungkin Tak Teratur setelah Vaksinasi Covid-19, Menurut Studi

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Jumat, 7 Januari 2022 20:40 WIB

Ilustrasi wanita memegang kalendar menstruasi. Freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah vaksin virus corona diluncurkan sekitar setahun yang lalu, banyak wanita mulai melaporkan siklus menstruasi yang tidak teratur. Ada yang mengatakan menstruasi mereka terlambat, ada juga yang melaporkan pendarahan yang lebih berat dari biasanya. Rata-rata keterlambatannya hanya satu hari. Beberapa wanita pascamenopause yang sudah bertahun-tahun tidak menstruasi bahkan mengaku sudah menstruasi lagi.

Sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Obstetrics & Gynecology, Kamis, 6 Januari 2022, menemukan bahwa siklus menstruasi wanita memang berubah setelah vaksinasi Covid-19. Para penulis melaporkan bahwa wanita yang disuntik memiliki siklus menstruasi yang sedikit lebih lama setelah menerima vaksin dibandingkan mereka yang tidak divaksinasi.

Namun, efeknya bersifat sementara, dengan panjang siklus kembali normal dalam satu atau dua bulan. Misalnya, seseorang dengan siklus menstruasi 28 hari akan berlangsung selama 29 hari. Siklus berakhir ketika menstruasi berikutnya dimulai dan akan kembali menjadi 28 hari dalam satu atau dua bulan.

Keterlambatan lebih terasa pada wanita yang menerima kedua dosis vaksin selama siklus menstruasi yang sama. Para wanita ini mengalami menstruasi dua hari lebih lambat dari biasanya, menurut para peneliti.

Studi tersebut adalah salah satu yang pertama mendukung laporan dari wanita bahwa siklus menstruasi mereka berhenti setelah vaksinasi, kata Hugh Taylor, ketua departemen ilmu kebidanan, ginekologi dan reproduksi di Yale School of Medicine.

Advertising
Advertising

"Saya ingin memastikan kita mencegah orang dari mitos yang tidak benar tentang efek kesuburan," kata Taylor. “Satu atau dua siklus menstruasi tidak lancar mungkin mengganggu, tetapi secara medis tidak akan berbahaya."

Untuk wanita pascamenopause yang mengalami pendarahan atau bercak vagina, baik setelah vaksinasi atau tidak, dia memperingatkan bahwa mereka mungkin memiliki kondisi medis yang serius dan harus diperiksa oleh dokter.

Salah satu kelemahan serius dari penelitian ini adalah berfokus pada penduduk AS, bahwa sampelnya tidak representatif secara nasional, dan tidak dapat digeneralisasi untuk populasi secara luas. Data disediakan oleh perusahaan bernama Natural Cycles yang membuat aplikasi untuk melacak kesuburan. Penggunanya lebih cenderung berkulit putih dan berpendidikan perguruan tinggi daripada populasi AS secara keseluruhan; mereka juga lebih kurus dari rata-rata wanita, dan tidak menggunakan kontrasepsi hormonal.

Penelitian ini dilakukan oleh para peneliti di Oregon Health & Science University dan Warren Alpert Medical School of Brown University, bekerja sama dengan peneliti dari Natural Cycles, yang aplikasinya digunakan oleh jutaan wanita di seluruh dunia.

Temuan studi baru mungkin tidak berlaku sama untuk semua wanita. Memang, sebagian besar perubahan panjang siklus didorong oleh sekelompok kecil 380 wanita yang divaksinasi yang mengalami perubahan setidaknya dua hari dalam siklus mereka, kata Alison Edelman, seorang profesor kebidanan dan ginekologi.

Bacajuga: Berjalan hingga Yoga, 5 Pilihan Olahraga yang Nyaman saat Menstruasi

NEW YORK POST | INDIAN EXPRESS

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

2 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

2 hari lalu

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:

Baca Selengkapnya

Mengenal Miom Uteri, Tumor Jinak yang Perlu Diwaspadai

4 hari lalu

Mengenal Miom Uteri, Tumor Jinak yang Perlu Diwaspadai

Gejala miom uteri dapat berupa perdarahan hebat saat menstruasi serta kesulitan untuk hamil bergantung pada lokasi dan ukurannya.

Baca Selengkapnya

Pengaruh Sering Makan Makanan Olahan pada Menstruasi

7 hari lalu

Pengaruh Sering Makan Makanan Olahan pada Menstruasi

Sering makan makanan olahan dibanding makanan rumahan menjadi salah satu penyebab anak perempuan lebih cepat mengalami menstruasi.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

10 hari lalu

Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

Jurnal terindeks Scopus menjadi salah satu tujuan para peneliti di Indonesia untuk mempublikasikan artikel ilmiah atau penelitiannya, bagaimana cara menulis artikel ilmiah yang terindeks scopus?

Baca Selengkapnya

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

18 hari lalu

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah

Baca Selengkapnya

4 Tanda Nyeri Menstruasi Sudah Tak Wajar dan Gejala Kondisi Serius

20 hari lalu

4 Tanda Nyeri Menstruasi Sudah Tak Wajar dan Gejala Kondisi Serius

Orang sering tak paham apa yang sebenarnya terjadi saat menstruasi dan kapan perlu mendapat penanganan medis. Berikut empat tanda Anda perlu waspada.

Baca Selengkapnya

Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

24 hari lalu

Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

Sistem yang disebut dengan kode astronomi TYC 2505-672-1 memecahkan rekor alam semesta untuk gerhana matahari terlama.

Baca Selengkapnya

Penjaga Toko Pakaian Tewas Tersungkur Akibat Ditusuk di Kelapa Dua Tangerang

27 hari lalu

Penjaga Toko Pakaian Tewas Tersungkur Akibat Ditusuk di Kelapa Dua Tangerang

Seorang wanita penjaga toko pakaian di Jalan Borobudur, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang menjadi korban pembunuhan. Pembunuhnya juga wanita.

Baca Selengkapnya

Publikasi Ilmiah Senasib Gunung Padang dan SNBP 2024 di Top 3 Tekno Berita Terkini

32 hari lalu

Publikasi Ilmiah Senasib Gunung Padang dan SNBP 2024 di Top 3 Tekno Berita Terkini

Seperti situs Gunung Padang, ada banyak laporan penelitian yang pernah dicabut dari jurnal ilmiah internasional. Cek asal negaranya yang terbanyak.

Baca Selengkapnya