Sejarah dan Asal Mula Dasi Kupu-Kupu, Melintas Batas Gender

Reporter

Tempo.co

Senin, 27 Desember 2021 18:35 WIB

VJ Daniel Mananta tampil gagah dalam balutan busana adat Minang. Daniel yang juga didapuk sebagai pembawa acara saat kirab bendera dalam upacara di Istana, memadukan baju adat Minang dengan kemeja putih dan dasi kupu-kupu. Instagram/@vjdaniel

TEMPO.CO, Jakarta - Awal diperkenalkan, dasi sebagai bagian dari pakaian pria hanya dipakai untuk stelan formal. Namun kini, khususnya dasi kupu-kupu sudah melampaui stereotip formal dan tradisional kaku itu. Dasi sudah eksis dipakai dengan kombinasi gaya santai, gaya jalanan, hingga busana para selebriti.

Singkat sejarah, konon dasi kupu-kupu pertama kali memasuki dunia sebagai gaya dasi baru di awal abad ke-19. Cravat, yang mengawali modifikasi dari pendahulunya. Kemudian pada pertengahan 1880-an, dasi kupu-kupu telah menjadi bahan pokok di lemari pakaian pria yang sadar mode.

Dilansir dari laman thebowtie.com, mundur dua abad ke belakang tepatnya abad ke-17, tradisi menghiasi leher dengan sepotong kain yang diikat sudah ada. Tentara Kroasia dari Perang Tiga Puluh Tahun sekitar 1618-1648, merupakan pria pertama yang didokumentasikan mengenakan dasi.

Awalnya bukan untuk mode, tapi guna menyatukan kerah kemeja mereka. Dan Tentara Prancis tersebut membawa tampilan kembali ke kampung halaman setelah berperang. Sejak itu, sekitar tahun 1700-an dasi kemudian diadopsi secara luas oleh kelas atas, menandai waktu ketika dasi menjadi fitur utama dalam pakaian pria.

Hingga kini pun, tertanam dalam sejarah panjang yang dianggap sebagai aksesori. Disamping itu, banyak subkultur di luar mode arus utama di mana wanita pun mengenakan dasi kupu-kupu. Alhasil, dasi kupu-kupu secara resmi melintasi batas gender menjadi pakaian wanita pada 1920-an dan 1930-an ketika tampilan itu diambil oleh bintang layar perak Marlene Dietrich dan Katharine Hepburn.

Advertising
Advertising

Hal inipun membuka jalan bagi penerimaan wanita yang mengenakan pakaian "maskulin", kedua aktor terkenal ini dikenal karena mengenakan pakaian yang dianggap sebagai pakaian pria, baik di layar maupun di luar layar. Bukan hanya soal dasi kupu-kupu yang mereka pakai, tapi juga setelan jas, topi atas, kemeja berkancing.

RAUDATUL ADAWIYAH NASUTION

Baca: Dasi Kupu-kupu Pernah Dilarang di Kantor

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

8 hari lalu

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) dalam komitmennya mendukung pengarusutamaan gender.

Baca Selengkapnya

Pekerja Perempuan 24 Persen, PLN Klaim Dukung Kesetaraan Gender

12 hari lalu

Pekerja Perempuan 24 Persen, PLN Klaim Dukung Kesetaraan Gender

PLN mengaku berkomitmen menerapkan perlindungan, pencegahan, dan penanganan pelecehan seksual bagi pekerja perempuan di lingkungan perusahaan.

Baca Selengkapnya

Murah Senyum Vs Maskulin, Ternyata Wanita Lebih Tertarik pada Pria Tipe Ini

22 hari lalu

Murah Senyum Vs Maskulin, Ternyata Wanita Lebih Tertarik pada Pria Tipe Ini

Tim peneliti dari Portugal menemukan wanita lebih suka pria yang murah senyum dibanding yang maskulin. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Istri Anggota TNI Ditahan usai Bongkar Dugaan Perselingkuhan Suami, Perempuan Mahardhika: Darurat Pemahaman Gender

29 hari lalu

Istri Anggota TNI Ditahan usai Bongkar Dugaan Perselingkuhan Suami, Perempuan Mahardhika: Darurat Pemahaman Gender

Perempuan Mahardhika mengatakan, polisi seharusnya melindungi perempuan seperti Anandira, korban perselingkuhan suami yang berani bersuara.

Baca Selengkapnya

Pilihan Tren Warna untuk Musim Panas 2024

33 hari lalu

Pilihan Tren Warna untuk Musim Panas 2024

Memilih pakaian dengan corak dan warna pada musim yang tepat dapat berdampak pada persepsi dalam hal gaya dan mode.

Baca Selengkapnya

Mode Terbaru Koleksi Hermes Musim Gugur 2024

12 Maret 2024

Mode Terbaru Koleksi Hermes Musim Gugur 2024

Hermes memperkenalkan koleksi musim gugur

Baca Selengkapnya

International Women's Day Jogja 2024: Suarakan Tuntutan untuk Perempuan dan Minoritas Gender

8 Maret 2024

International Women's Day Jogja 2024: Suarakan Tuntutan untuk Perempuan dan Minoritas Gender

Pada peringatan International Women's Day (IWD) Jogja 2024, para peserta membawa tuntutan berbeda yang menarik perhatian massa aksi. Apa tuntutannya?

Baca Selengkapnya

UN Women: Berinvestasi pada Perempuan dapat Meningkatkan PDB

2 Maret 2024

UN Women: Berinvestasi pada Perempuan dapat Meningkatkan PDB

UN Women mencatat masih dibutuhkan US$360 miliar dolar secara global untuk mendanai upaya-upaya kesetaraan gender bagi kesejahteraan perempuan

Baca Selengkapnya

Janji Prabowo Melindungi Perempuan: Bantu Gizi Ibu Hamil

5 Februari 2024

Janji Prabowo Melindungi Perempuan: Bantu Gizi Ibu Hamil

Jawaban Prabowo atas pertanyaan Anies soal pemberdayaan dan perlindungan perempuan.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Bantah Mahfud MD Soal Suami Bisa Tersandung Korupsi karena Tuntutan Istri

20 Desember 2023

Susi Pudjiastuti Bantah Mahfud MD Soal Suami Bisa Tersandung Korupsi karena Tuntutan Istri

Susi Pudjiastuti menanggapi pernyataan Mahfud MD soal suami bisa terjerat kasus korupsi karena tuntutan istri. Begini responsnya.

Baca Selengkapnya