Peringati Hari Ibu, Iriana Jokowi : Perempuan Jadi Penggerak Pembangunan Bangsa

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Rabu, 22 Desember 2021 12:25 WIB

Iriana Jokowi menyampaikan sambutannya pada Peringatan Hari Ibu ke-93, Rabu, 22 Desember 2021 (tangkapan layar YouTube)

TEMPO.CO, Jakarta - Peringatan Hari Ibu ke-93 pada 22 Desember 2021 jadi saat yang tepat untuk memberikan perhatian dan pengakuan terhadap eksistensi perempuan atas peran penting dalam pembangunan bangsa.

Hal itu dikatakan Iriana Jokowi dalam puncak peringatan Hari Ibu ke-93 yang berlangsung di Gedung Mandala Bhakti Wanitatama, Yogyakarta, dan disiarkan langsung di kanal YouTube Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) pada Rabu. Sama dengan tahun lalu, peringatan tahun ini mengangkat tema Perempuan Berdaya, Indonesia Maju.

“Momentum istimewa ini harus membangkitkan semangat kaum perempuan untuk lebih berani berbicara dan menunjukkan potensinya, semakin berdaya membangun kesetaraan dan kehidupan yang sejahtera, serta semakin inovatif berkontribusi bagi kemajuan bangsa,” kata Iriana.

Menurut Ibu Negara, perempuan adalah pilar sekaligus penggerak pembangunan bangsa. Itu telah banyak dibuktikan oleh banyak perempuan di Indonesia. Salah satu contohnya, selama pandemi, kaum perempuan dan kaum ibu membuktikan ketangguhan dan daya juang untuk bertahan dari berbagai kesulitan, melindungi keluarga dan orang-orang di sekitarnya agar tetap sehat, tenang, dan produktif meski di tengah krisis.

Perjuangan kaum perempuan Indonesia tidak sampai di situ. Iriana mengatakan, perempuan-perempuan Indonesia harus menjadi perempuan yang berdaya, terdepan dalam pembentukan karakter bangsa, menyiapkan generasi masa depan yang kuat dan tangguh.

“Kita harus terus bergerak bersama elemen bangsa yang lain untuk menurunkan angka stunting, menurunkan angka kematian ibu saat melahirkan, menekan tingkat kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta memperkuat ekonomi keluarga dengan menggerakkan semangat kewirausahaan,” ujar dia.

Di acara yang sama, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga mengajak masyarakat mengenang kembali perjuangan perempuan di masa lalu. Puncaknya adalah Kongres Perempuan Indonesia I pada 22 Desember 1928 di Yogyakarta yang dihadiri sekitar 1.000 peserta dari berbagai organisasi perempuan.

"Kongres perempuan Indonesia ke-1 ini menandai babak baru bangkitnya gerakan perempuan Indonesia untuk secara demokratis tanpa membedakan agama, etnis, dan kelas sosial. Semangat perjuangan inilah yang kemudian menjadi warisan yang ditinggalkan untuk terus dilanjutkan hingga saat ini sampai masa yang akan datang," kata Bintang.

Tanggal pelaksanaan Kongres Perempuan Indonesia I diresmikan sebagai Hari Ibu oleh Presiden Sukarno pada 1959.

Baca juga: Hari Ibu, Simak 3 Inspirasi Merayakan Kebahagian dan Kehangatan ala TikTok


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu

Berita terkait

Memahami Bahaya Hipertensi pada Perempuan yang Sering Diabaikan

1 hari lalu

Memahami Bahaya Hipertensi pada Perempuan yang Sering Diabaikan

Penting bagi perempuan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya hipertensi yang diperlukan untuk menjaga kesehatan jantung dan kesejahteraan mereka.

Baca Selengkapnya

Kunjungi Expo Dekranasda, Iriana Joko Widodo Belanja di UMKM Mitra Binaan Pertamina

1 hari lalu

Kunjungi Expo Dekranasda, Iriana Joko Widodo Belanja di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Iriana tampak singgah ke stan UMKM mitra binaan Pertamina lalu membeli batik dan gelang.

Baca Selengkapnya

Kunjungi Dekranas Expo 2024 di Solo, Iriana Widodo Borong Banyak Kain, Perhiasan dan Tas

1 hari lalu

Kunjungi Dekranas Expo 2024 di Solo, Iriana Widodo Borong Banyak Kain, Perhiasan dan Tas

Iriana Widodo memborong berbagai hasil kerajinan tangan unggulan dari stan-stan itu di antaranya Dekranasda Provinsi Bali, Bangka Belitung dan Papua

Baca Selengkapnya

Parade Mobil Hias Kriya dan Budaya di Solo Catat Rekor MURI Kategori Pawai Terpanjang

2 hari lalu

Parade Mobil Hias Kriya dan Budaya di Solo Catat Rekor MURI Kategori Pawai Terpanjang

Parade mobil hias kriya dan budaya di Solo pada 15 Mei 2024 tercatat dalam rekor MURI melibaykan 102 mobil, 20 kereta kuda

Baca Selengkapnya

Iriana Jokowi Buka Acara HUT Dekranas di Solo, Pameran UMKM Hadirkan 257 Stan Produk Karya Pengrajin Indonesia

3 hari lalu

Iriana Jokowi Buka Acara HUT Dekranas di Solo, Pameran UMKM Hadirkan 257 Stan Produk Karya Pengrajin Indonesia

Ibu Negara Iriana Jokowi memuji kecantikan para srikandi Indonesia yang hadir dengan mengenakan busana khas daerah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

3 hari lalu

Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

PROTECT ditujukan untuk memperkuat hak-hak perempuan pekerja migran, anak-anak dan kelompok berisiko di Indonesia

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

4 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Perempuan Lansia Meninggal di Rumahnya di Jakpus, Ditemukan Tetangga dalam Kondisi Mulai Membusuk

4 hari lalu

Perempuan Lansia Meninggal di Rumahnya di Jakpus, Ditemukan Tetangga dalam Kondisi Mulai Membusuk

Tetangga mencurigai perempuan berusia 71 tahun itu lama tidak keluar rumah. Jasadnya ditemukan dalam kondisi mulai membusuk.

Baca Selengkapnya

Jaksa Interogasi Pendeta Pemberi Hadiah Tas Mewah Ibu Negara Korea Selatan

5 hari lalu

Jaksa Interogasi Pendeta Pemberi Hadiah Tas Mewah Ibu Negara Korea Selatan

Kejaksaan Korea Selatan menginterogasi pendeta yang diam-diam merekam dirinya menyerahkan tas tangan mewah merk Dior kepada Ibu Negara Kim Keon Hee

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

5 hari lalu

Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

Jumlah tentara Jepang hanya 9 persen. Beberapa korban mengatakan budaya pelecehan yang mengakar telah membuat perempuan enggan mendaftar ke militer.

Baca Selengkapnya