Bolehkah Menggabungkan Diet Keto dengan Intermittent Fasting?

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Selasa, 21 Desember 2021 11:35 WIB

Ilustrasi diet keto (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Diet keto dan intermittent fasting atau puasa berselang adalah dua metode yang populer untuk menurunkan berat badan saat ini. Diet yang pertama berfokus pada makan lebih banyak lemak membatasi karbohidrat, sedangkan yang kedua menekankan perlunya mengatur waktu makan, tanpa membatasi kelompok makanan apa pun.

Dua metode diet berbeda dan tidak ada kemungkinan tumpang tindih. Itulah alasan mengapa banyak yang mengikuti kedua pola makan itu bersamaan untuk untuk mempercepat proses penurunan berat badan. Tetapi secara ilmiah, apakah boleh mengikuti keto dan intermittent fasting secara bersamaan?

Diet keto atau ketogenik berfokus pada konsumsi lebih sedikit kalori dan peningkatan konsumsi lemak. Saat mengikuti diet ini, seseorang hanya makan sekitar 5-10 persen karbohidrat, 25-30 persen protein, dan 70-75 persen lemak. Lemak memaksa tubuh untuk masuk ke fase ketosis di mana ia mulai memproduksi keton dari lemak yang disimpan di hati. Tanpa karbohidrat, lemak inilah yang digunakan oleh tubuh sebagai sumber energi utama.

Lama-kelamaan, tubuh mulai membakar lemak yang disimpan untuk energi, yang akhirnya mengarah pada penurunan berat badan. Satu-satunya hal yang perlu diingat adalah kualitas lemak yang Anda konsumsi saat mengikuti diet ini. Pada dasarnya ada dua jenis lemak, baik dan buruk. Pilih lebih banyak lemak baik dan menghindari lemak jahat.

Adapun intermittent fasting bukanlah diet, melainkan pola makan yang bergantian antara puasa dan jendela makan. Pola makan ini tidak harus membatasi kelompok makanan tertentu, hanya mengikuti makan bersih dan mengonsumsi kalori dalam jangka waktu tertentu.

Ketika berpuasa, tubuh akan fokus pada tugas-tugas selain mencerna makanan. Ini membantu meningkatkan metabolisme, mengurangi risiko penyakit kronis dan akhirnya menurunkan berat badan. Ada beberapa metode puasa intermiten seperti metode 5: 2, metode 16: 8, metode puasa alternatif dan lain-lain. Metode mana yang harus diikuti tergantung pada tujuan kebugaran, stamina, dan kesehatan seseorang.

Banyak orang yang mengikuti keduanya bersamaan. Tapi secara ilmiah, sebenarnya penggabungan ini lebih banyak bahayanya daripada kebaikannya.

Pertama-tama, kedua diet memiliki pro dan kontra. Menggabungkan keduanya berarti risiko ganda, terutama bagi pemula dan mereka yang menderita beberapa kondisi kesehatan.

Advertising
Advertising

Kedua, keto adalah diet ketat dan mengikutinya untuk waktu yang lama dapat menyebabkan kekurangan nutrisi dan masalah ginjal. Ketika menggabungkannya dengan intermittent fasting, itu sama saja memberikan tekanan berlebihan pada tubuh. Ini dapat menyebabkan perubahan suasana hati, sembelit, lekas marah dan kelelahan.

Ketiga, tidak ada jaminan menggabungkan kedua diet akan berhasil untuk semua orang. Alasannya, setiap orang memiliki metabolisme yang berbeda dan tubuh yang berbeda, jadi tentu saja, perjalanan untuk menurunkan berat badan akan berbeda dari yang lain. Tidak ada dua orang yang memiliki perjalanan penurunan berat badan yang sama. Apa yang berfungsi untuk satu mungkin tidak bekerja untuk yang lain.

Jadi, tidak perlu menggabungkan intermittent fasting dan diet keto akan membantu menurunkan berat badan.

Baca juga: 8 Tips Menurunkan Berat Badan tanpa Diet

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Diet Mediterania dan Konsumsi Minyak Zaitun Bantu Kurangi Risiko Demensia

7 hari lalu

Diet Mediterania dan Konsumsi Minyak Zaitun Bantu Kurangi Risiko Demensia

Diet Mediterania yang mengkonsumsi biji-bijian utuh, kacang-kacangan, sayuran, ikan, produk susu, dan minyak zaitun bantu kurangi risiko demensia.

Baca Selengkapnya

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

19 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

23 hari lalu

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

30 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya

Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

32 hari lalu

Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

Diet sehat setelah banyak makan makanan bersantan saat Lebaran bisa diterapkan dengan pola makan bergizi seimbang agar berat badan ideal lagi.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

33 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

41 hari lalu

Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

Berikut saran pakar kesehatan agar berat badan tidak melonjak selama perayaan Lebaran karena makan berlebihan.

Baca Selengkapnya

Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

41 hari lalu

Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

Juara X Factor Fatin Shidqia mengaku tidak mengonsumsi daging sapi atau daging merah. Ternyata, kebiasaan ini punya banyak manfaat kesehatan.

Baca Selengkapnya

Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

47 hari lalu

Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

Ahli gizi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membagikan kiat konsumsi makanan yang aman bagi pengidap diabetes saat hari raya lebaran.

Baca Selengkapnya

Bahaya Minum Air Kelapa Muda Secara Berlebihan, Kenaikan Gula Darah hingga Kelebihan Berat Badan

49 hari lalu

Bahaya Minum Air Kelapa Muda Secara Berlebihan, Kenaikan Gula Darah hingga Kelebihan Berat Badan

Minum air kelapa muda secara berlebihan bisa menimbulkan risiko dan bahaya bagi kesehatan, antara lain kenaikan gula darah dan kelebihan berat badan.

Baca Selengkapnya