Hari AIDS Sedunia, Bisakah Ibu Hamil Menularkan HIV ke Bayi?

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Rabu, 1 Desember 2021 20:15 WIB

Ilustrasi hamil. Unsplash.com/John Looy

TEMPO.CO, Jakarta - Hari AIDS Sedunia diperingati setiap 1 Desember. Penyakit yang disebabkan Human Immunodeficiency Virus atau HIV itu diperkirakan diidap sekitar 38 juta orang di seluruh dunia.

HIV mempengaruhi sistem kekebalan individu yang terkena dan merusak kemampuannya untuk melawan banyak infeksi dan kanker. Virus merusak atau menghancurkan sel kekebalan yang disebut sel CD4 dan menyebabkan defisiensi imun. Tanpa pengobatan yang efektif, keadaan ini dapat berkembang menjadi AIDS atau Acquired Immunodeficiency Syndrome, ditandai dengan perkembangan banyak infeksi dan kanker lain pada orang tersebut.

Menurut dokter spesialis kandungan dan kebidanan di India, Aruna Muralidhar, orang yang terinfeksi sangat menular dalam beberapa bulan pertama ketika belum menunjukkan gejala. Gejalanya mungkin baru muncul setelah kekebalannya melemah, meliputi demam, diare, batuk, pembengkakan kelenjar getah bening, dll.

Banyak perempuan berisiko tinggi terkena penyakit ini, termasuk pekerja seks, korban pelecehan seks, remaja yang tidak bersalah dan penyalahguna zat dan penyedia layanan kesehatan yang mungkin terkena luka tusuk jarum. Jika wanita yang terinfeksi virus ini hamil, bisakah menularkan ke bayinya?

Pencegahan penularan dari ibu ke anak selama kehamilan, persalinan dan menyusui, juga disebut penularan dari ibu ke anak (Mother-to-child-transmission (MTCT), termasuk dalam pencegahan primer. Inisiasi antiretroviral atau ARV selama kehamilan dan selama menyusui hampir dapat menghilangkan risiko ini. Juga, pemantauan viral load dan jumlah CD 4 selama kehamilan akan membantu menentukan risiko ini. P

Persalinan mungkin harus dilakukan melalui operasi caesar jika viral load terdeteksi. Juga, jika ada akses ke pemberian susu formula yang bersih dan aman, menghindari pemberian ASI akan mengurangi risiko penularan ke bayi.

Idealnya, wanita yang berisiko tinggi HIV/AIDS dan merencanakan kehamilan, harus melakukan tes HIV untuk mencegah infeksi pada pasangan dan anak.

Jika positif terkena HIV/AIDS, pengobatan dilakukan dengan memberikan kombinasi tiga atau lebih obat antivirus. Meskipun tidak ada obat mutlak untuk ini, antivirus menekan pertumbuhan virus dan meningkatkan kekebalan. Mereka yang memakai ARV harus melanjutkannya seumur hidup.

Baca juga: HIV/AIDS Lebih Banyak Menyerang Ibu Rumah Tangga Dibanding PSK

Advertising
Advertising

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

13 hari lalu

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

Hari Kartini merupakan momentum refleksi masih banyak persoalan terkait perempuan dan anak. Ini harapan sosiolog.

Baca Selengkapnya

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

23 hari lalu

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.

Baca Selengkapnya

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

25 hari lalu

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada

Baca Selengkapnya

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

26 hari lalu

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

26 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Hamil Anak Pertama Setelah Sempat Keguguran, Patricia Gouw: Mohon Doakan Kami

29 hari lalu

Hamil Anak Pertama Setelah Sempat Keguguran, Patricia Gouw: Mohon Doakan Kami

Patricia Gouw membagikan video perjalanannya dan suami menyambut anak pertama yang sempat keguguran tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

30 hari lalu

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.

Baca Selengkapnya

Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

31 hari lalu

Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih diimbau rutin cek kesehatan mulai dari gula darah, tekanan darah, hingga jantung karena risiko lebih tinggi.

Baca Selengkapnya

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

32 hari lalu

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.

Baca Selengkapnya

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

33 hari lalu

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.

Baca Selengkapnya