Tas Noken Terdaftar di UNESCO, Sarat Makna bagi Perempuan Papua

Reporter

Tempo.co

Selasa, 30 November 2021 06:15 WIB

Panita TPS membawa tas noken saat Pilkada serentak di TPS distrik Kurima, Kabupaten Yahukimo, Papua, 9 Desember 2015. Pilkada serentak di Papua diikuti 11 kabupaten, yakni Yakuhimo, Nabire, Keerom, Asmat, Waropen, Merauke, Boven Digul, Pegunungan Bintang, Supiori, Memberamo Raya, dan Yalimo. TEMPO/Maria Hasugian

TEMPO.CO, Jakarta - Noken atau yang dikenal sebagai tas tradisionalnya orang Pupua adalah tas yang terbuat dari jalinan bahan serat kayu.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, tas noken Papua terbuat dari kayu. Namun tidak sedikit pula noken yang terbuat dari bahan serat pohon atau daun yang diproses menjadi benang yang kuat, kemudian diikat atau dianyam menjadi satu.

Menurut kamusbesar.com, tas noken Papua selain merupakan tas tradisional dari Papua, tas ini juga dijadikan maskawin oleh masyarakat-masyarakat Papua. Selain itu, masyarakat Papua biasanya menggunakan tas Noken untuk membawa hasil-hasil pertanian seperti sayuran, umbi-umbian dan juga untuk membawa barang-barang dagang ke pasar.

Tas Noken juga memiliki keunikan lain yaitu cara pemakaiannya yabg di bawa atau diletakkan di kepala. Tidak hanya itu, tas Noken juga terdaftar pada UNESCO sebagai salah satu karya tradisional dan warisan kebudayaan dunia. Noken sudah masuk dalam warisan budaya dunia setelah disahkan UNESCO, hal ini telah diperjuangkan sejak 4 Desember 2012 dalam sidang UNESCO di Paris, Prancis.

Tas tradisional yang satu ini bukanlah sekedar tas biasa. Seperti yang kita ketahui pada pembahasan sebelumnya iya memiliki keunikan serta kegunaan yang luar biasa. Namun tahukah kamu, bahwa tas noken juga memiliki simbol atau filosofinya sendiri.

Advertising
Advertising

Simbol dari tas Noken sendiri menyimbolkan sebuah kehidupan yang baik, perdamaian, dan kesuburan bagi masyarakat di tanah Papua terutama kebanyakan di daerah Pegunungan Tengah Papua Seperti Mee atau Ekari, Damal, Suku Tapi, Dani, Suku Lani dan Bauzi.

Selain itu, Noken identik dengan perempuan Papua dan yang lebih menariknya noken ini hanya boleh dibuat oleh orang-orang Papua saja. Para perempuan-perempuan di Papua sejak kecil sudah harus belajar dalam membuat tas Noken tersebut.

Hal ini karena dalam membuat noken dari dulu hingga saat ini, dapat melambangkan kedewasaan si perempuan itu. Karena jika perempuan Papua belum bisa membuat noken dia tidak dianggap dewasa dan itu merupakan syarat untuk menikah.

ASMA AMIRAH

Baca: Perjuangan Noken Papua Menjadi Warisan Budaya Dunia yang Diakui UNESCO

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

1 hari lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

1 hari lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

1 hari lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

1 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

1 hari lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

2 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

2 hari lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

2 hari lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

2 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

2 hari lalu

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

Program Pra Kerja meraih penghargaan dari UNESCO atas kontribusinya dalam inovasi pendidikan di kawasan Asia-Pasifik.

Baca Selengkapnya