11 Manfaat Lain Daun Pisang Selain Sebagai Bungkus Makanan

Reporter

Tempo.co

Editor

Dwi Arjanto

Sabtu, 27 November 2021 06:52 WIB

Lontong kariang atau lontong kering tanpa kuah dibungkus dengan daun pisang di Pasar Equator Bonjol, Kabupaten Pasaman. (Antarasumbar/Septria Rahmat)

TEMPO.CO, Jakarta -Pohon pisang adalah salah satu tanaman tropis yang bisa dijumpai dengan mudah di Indonesia dan terdapat aneka manfaat daun pisang.

Selama ini, daun pisang sering dipakai untuk membungkus makanan. Akan tetapi, daun tersebut ternyata memiliki berbagai manfaat lain.

Melansir dari laman DrHealthBenefits, berikut adalah 11 manfaat daun pisang :

  1. Kaya antioksidan

Daun pisang kaya akan senyawa polifenol yang berperan sebagai antioksidan. Di dalam tubuh, antioksidan diperlukan untuk melawan berbagai gangguan akibat radikal bebas, seperti ateroskleresis, demensia, hingga kanker.

  1. Obat sakit tenggorokan

Sakit tenggorokan adalah gangguan yang biasanya disebabkan oleh virus. Meminum rebusan daun pisang sehari sekali dapat mengurangi rasa sakit tenggorokan secara bertahap.

  1. Menurunkan demam
Advertising
Advertising

Antioksidan yang terkandung dalam daun pisang dapat membantu menurunkan demam. Selain itu, efek astringennya juga dapat meredakan rasa tidak nyaman ketika demam. Untuk mendapatkan manfaat ini, minumlah rebusan daun pisang 3 kali sehari.

  1. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh

Daun pisang mengandung allantoin, zat yang dikenal untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mempercepat proses penyembuhan.

  1. Obat disentri

Meminum air rebusan daun pisang sekali sehari juga dapat mengurangi pendarahan usus pada disentri. Hal ini karena daun pisang mengandung allantoin dan polifenol.

  1. Menyembuhkan luka dan iritasi kulit

Manfaat daun pisang selanjutnya yakni dapat menyembuhkan luka dan iritasi. Caranya yakni dengan menghaluskan beberapa daun pisang menggunakan lesung lalu mengoleskannya pada area yang terluka.

  1. Menjaga kesehatan rambut

Kandungan allantoin dan astringen yang tinggi membuat ekstrak daun pisang dapat membantu mengatasi ketombe, menjaga kesehatan kulit kepala dan menjaga warna alami rambut. Penggunaan masker dari daun pisang yang dihaluskan juga dapat membuat rambut terlihat lebih berkilau.

  1. Menjaga kesehatan kulit

Masker daun pisang telah digunakan dalam spa tradisional secara turun-temurun untuk menjaga kesehatan kulit. Caranya yakni dengan menghaluskan daun pisang segar menggunakan lesung atau blender lalu mengoleskannya ke wajah atau seluruh tubuh.

  1. Mengurangi selulit dan berat badan

Spa tradisional juga kerap memanfaatkan daun pisang dalam program penurunan berat badan. Perawatan ini populer di Keraton Yogyakarta dan Bali untuk menjaga kecantikan ratu, putri dan selir.

  1. Makanan ternak

Hewan ternak seperti kambing, domba, sapi, ayam dan kelinci menyukai rasa dari daun pisang, terutama daun yang masih muda. Daun ini juga mengandung nutrisi yang baik dan dapat bertindak sebagai obat alami hewan-hewan tersebut.

  1. Kerajinan tangan

Daun pisang dapat diubah menjadi kerajinan tangan yang indah dan bernilai tinggi. Biasanya, daun pisang kering dianyam dan dibuat menjadi tas, ikat pinggang atau gelang.

SITI NUR RAHMAWATI
Baca juga : Sakit Tenggorokan Belum Tentu Covid-19, Waspadai Gejala-Gejala Lain Ini

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

15 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

2 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

2 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

3 hari lalu

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

8 hari lalu

IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

Hal ini karena saat anak mengalami kenaikan suhu tubuh saat demam sebenarnya sistem imun sedang memerangi virus dan bakteri.

Baca Selengkapnya

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

11 hari lalu

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.

Baca Selengkapnya

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

11 hari lalu

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.

Baca Selengkapnya

Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

21 hari lalu

Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

Hand, foot, and mouth disease (HFMD) atau flu Singapura yang menyerang selama libur Lebaran 2024 sebabkan komplikasi penyakit lain. Ini pencegahannya

Baca Selengkapnya

Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

21 hari lalu

Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

Flu Singapura atau HFMD mengalami peningkatan selama mudik atau libur Lebaran 2024. Apa gejala dan penyebab dari penyakit ini?

Baca Selengkapnya

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

24 hari lalu

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada

Baca Selengkapnya