Tips Me Time bagi Ibu Baru, 5 Menit Bisa Efektif untuk Cegah Stres

Reporter

Antara

Editor

Mila Novita

Senin, 15 November 2021 12:09 WIB

Ilustrasi perempuan menulis. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah kesibukan mengurus rumah dan anak, seorang ibu juga membutuhkan me time atau waktu untuk diri sendiri. Tujuannya adalah agar ibu agar tidak merasa stres dan dapat menjalani hari dengan lebih tenang. Namun, banyak ibu yang kesulitan mendapatkannya. Kalau pun bisa, tak sedikit yang tidak memanfaatkannya dengan optimal.

Muara D. Makarim, seorang NLP-Certified Life Coach, memberikan beberapa tips agar me time ibu bisa efektif meski hanya lima menit.

"Untuk benar-benar me time, idealnya 30 menit. Tapi kalau anaknya masih bayi, sungguh dimengerti bahwa ini susah sekali. Tapi ibu tetap bisa lakukan minimal lima menit sehari," kata Muara saat jumpa virtual belum lama ini, ditulis Senin, 15 November 2021.

Ibu bisa memiliki me time yang efektif di pagi hari. Sebelum anak dan suami bangun, ibu bisa bangun lebih cepat lima menit. Manfaatkan waktu itu, jangan cek handphone apalagi bermain media sosial atau chat dengan teman. Dalam waktu lima menit, ibu harus fokus pada diri sendiri dan membuat jurnal dengan menuliskan empat hal.

Pertama, apresiasi diri dengan menuliskan kelebihan yang dimiliki.

"Kelebihan apa yang kita cintai dan sering dipuji orang lain? Misalnya, saya supermom, saya selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk anak, saya cantik, saya friendly. Pujilah diri sendiri," tutur Muara.

Advertising
Advertising

Kedua, apresiasi terhadap hidup dengan menuliskan hal-hal yang bisa disyukuri.

"Misalnya, punya anak yang lucu, punya pasangan yang baik, bersyukur karena kita masih sehat dan punya pendapatan setiap bulan," ujar Muara.

Ketiga, menuliskan tiga prioritas yang akan dilakukan pada hari itu. Muara tidak menganjurkan untuk menulis lebih dari tiga karena akan membebani otak.

"Dan jangan anggap tiga hal itu sebagai pekerjaan, tapi anggap menjadi sesuatu yang menyenangkan," imbuhnya.

Keempat, menuliskan sesuatu yang ingin dicapai dalam hidup meskipun belum terjadi.

"Misalnya, saya ingin menjalani hidup yang lebih tenang dan seimbang. Meski belum terjadi, itu harus ditulis," kata Muara.

Dia menjelaskan, bahwa saat kita menulis hal yang kita inginkan berulang-ulang, maka otak akan mencerna bahwa hal tersebut sudah terjadi. Setelah itu, otak akan berkomunikasi dengan badan yang menyebabkan hidup menjadi lebih tenang dan seimbang.

Baca juga: Ibu Merasa Bersalah Meninggalkan Anak untuk Me Time, Jawab 2 Pertanyaan Ini

ANTARA

elalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

9 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Jurnal Internasional IJTech Milik FTUI Kembali ke Posisi Q1

9 hari lalu

Jurnal Internasional IJTech Milik FTUI Kembali ke Posisi Q1

IJTech milik FTUI kembali menjadi jurnal terindeks kuartil tertinggi (Q1) berdasarkan pemeringkatan SJR yang dirilis pada April 2024

Baca Selengkapnya

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

10 hari lalu

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.

Baca Selengkapnya

Demi Lobster Kawan Vietnam

11 hari lalu

Demi Lobster Kawan Vietnam

Pemerintah membuka kembali keran ekspor lobster dengan syarat para pengusaha membudidayakannya di sini atau di Vietnam-tujuan utama ekspor lobster.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

14 hari lalu

Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

Jurnal terindeks Scopus menjadi salah satu tujuan para peneliti di Indonesia untuk mempublikasikan artikel ilmiah atau penelitiannya, bagaimana cara menulis artikel ilmiah yang terindeks scopus?

Baca Selengkapnya

Dekan Unas Dituduh Catut Nama Dosen UMT di Jurnal, Pahami Perbedaan Jurnal SINTA dan Jurnal Scopus

16 hari lalu

Dekan Unas Dituduh Catut Nama Dosen UMT di Jurnal, Pahami Perbedaan Jurnal SINTA dan Jurnal Scopus

Meskipun jurnal SINTA dan Scopus memiliki peran yang penting dalam mendukung penelitian ilmiah, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Cara Instal HyperOS, Cuaca BMKG, dan Jurnal Indeks Scopus

16 hari lalu

Top 3 Tekno: Cara Instal HyperOS, Cuaca BMKG, dan Jurnal Indeks Scopus

Top 3 Tekno Berita Terkini pada Selasa pagi ini, 16 April 2024, dipuncaki berita informasi 3 cara instal HyperOS di perangkat Xiaomi, Redmi, dan Poco.

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

17 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Dekan Unas Dituding Catut Nama Dosen UMT di Publikasi Jurnal Scopus, Kenali Jurnal Terindeks Scopus

17 hari lalu

Dekan Unas Dituding Catut Nama Dosen UMT di Publikasi Jurnal Scopus, Kenali Jurnal Terindeks Scopus

Dekan Unas Kumba Digdowiseiso dituduh catut nama dosen UMT di jurnal scorpus. Ini penjelasan soal jurnal terindeks scorpus.

Baca Selengkapnya

Dosen Malaysia Tuding Guru Besar Unas, Ini Dampak Penggunaan Jurnal Predator

17 hari lalu

Dosen Malaysia Tuding Guru Besar Unas, Ini Dampak Penggunaan Jurnal Predator

Publikasi berorientasi profit ini sering dikenal sebagai jurnal predator.

Baca Selengkapnya