Studi Ungkap Efek Samping Penurunan Berat Badan pada Kekebalan Tubuh

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Senin, 18 Oktober 2021 07:21 WIB

Ilustrasi wanita menimbang berat badan. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Penurunan berat badan bagi orang yang obesitas berdampak positif bagi kesehatan. Tapi studi baru mengungkapkan bahwa membatasi makanan secara agresif menyebabkan orang lebih rentan terhadap penyakit karena imunitas atau kekebalan tubuh menurun.

Dilansir dari eatthis.com akhir pekan lallu, sebuah studi oleh peneliti Iran yang diterbitkan dalam American Journal of Translational Research mengevaluasi kaitan antara pembatasan kalori yang signifikan dengan sistem kekebalan tubuh. Penelitian yang dilakukan tim dokter spesialis gizi dan kesehatan masyarakat itu melibatkan 29 peserta wanita yang kelebihan berat badan, dengan indeks massa tubuh atau BMI lebih besar dari 30. Menurut American Heart Association, BMI 30 atau lebih sudah dianggap obesitas.

Para peneliti membagi 29 wanita menjadi dua kelompok. Kelompok eksperimen menjalani pengobatan untuk menurunkan berat badan, selain melakukan diet 600 kalori lebih sedikit per hari daripada kebutuhan kalori standar. Kelompok lainnya bisa makan dengan bebas.

Di awal percobaan, peneliti mengukur jumlah limfosit atau sel darah putih yang mendukung fungsi kekebalan tubuh pada masing-masing peserta. Pengukuran juga dilakukan setelah eksperimen yang membuat peserat kehilangan 10 persen dari berat badan mereka.

Mereka menyatakan bahwa wanita yang menjalani pembatasan kalori dan pengobatan untuk menurunkan 10 persen dari berat badan mereka, sel pembunuh alami mereka, yakni sel yang merupakan kunci sistem kekebalan tubuh, menurun.

Advertising
Advertising

Sementara itu, untuk kelompok yang makan dengan bebas, para peneliti melaporkan bahwa tidak ada perubahan signifikan pada kekebalan tubuh.

"Penurunan berat badan yang diinduksi pembatasan kalori mungkin melemahkan pertahanan kekebalan antivirus,” demikian kesimpulan peneliti. Tapi, masih diperlukan uji klinis lebih lanjut pada subjek penelitian.

Penelitian ini bukan untuk menurunkan semangat orang dengan obesitas untuk menurunkan berat badan jadi lebih sehat. Hanya saja, sebelum mulai diet, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pola yang tepat.

Pilihan nutrisi dan aktivitas fisik merupakan faktor penting dalam rencana penurunan berat badan. Dan yang paling penting, studi ini mengingatkan bahwa makan lebih sedikit kalori daripada yang disarankan memang bisa bikin langsing, tapi itu juga bisa merugikan kesehatan jika tidak dilakukan dengan hati-hati.

Baca juga: Penurunan Berat Badan yang Ideal dalam Sebulan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

1 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

1 hari lalu

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

Komedian Parto Patrio sedang menjalani pemulihan usai operasi batu ginjal. Lantas, apa yang menyebabkan dan tanda-tanda dari penyakit ini?

Baca Selengkapnya

Kunci Cegah Flu Singapura, Kebersihan dan Imunitas Tubuh

2 hari lalu

Kunci Cegah Flu Singapura, Kebersihan dan Imunitas Tubuh

Pakar kesehatan kebersihan dan kekuatan imunitas tubuh dapat mencegah tertular flu Singapura. Ini yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

6 hari lalu

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental

Baca Selengkapnya

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

8 hari lalu

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

12 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya

Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

14 hari lalu

Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

Diet sehat setelah banyak makan makanan bersantan saat Lebaran bisa diterapkan dengan pola makan bergizi seimbang agar berat badan ideal lagi.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

15 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

15 hari lalu

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?

Baca Selengkapnya

Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

16 hari lalu

Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.

Baca Selengkapnya