Berakar dari Yunani Kuno, Inilah Sejarah Kontes Kecantikan

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Jumat, 15 Oktober 2021 17:42 WIB

Aurra Kharisma berhasil keluar sebagai runner up ketiga Miss Grand International 2020. Malam puncak kontes kecantikan tersebut digelar di Bangkok, Thailand, Sabtu, 27 Maret 2021. Instagram/@Aurrakharisma

TEMPO.CO, Jakarta - Kontes kecantikan terus dilanggengkan hingga sekarang. Kontes kecantikan sendiri mempunyai sejarah yang panjang. Kontes menentukan "siapa yang tercantik" telah ada sejak era Yunani Kuno dan Pengadilan Paris.

Dilansir dari laman American Experience, sebuah legenda mengatakan seorang gembala kambing fana yang malang bernama Alexandros (Paris) dipanggil untuk menyelesaikan perselisihan di antara para dewi.

Alexandros harus memilih yang paling cantik di antara Hera (Juno), Aphrodite (Venus), atau Athena (Minerva). Ketiga dewi itu sama-sama memberi Alexandros suap. Hera menawarkan kerajaan atas semua pria, sementara Athena menjanjikan kemenangan dalam perang, sedangkan Aphrodite menjanjikan Helen, manusia tercantik pada saat itu. Alexandros akhirnya memilih Helen of Troy. Secara tidak sengaja, Alexandros telah memulai Perang Troya.

Orang Yunani kuno memang mengabadikan hubungan antara kecantikan dan persaingan dalam mitos, tapi tidak ada bukti sejarah jika mereka benar-benar mengadakan kontes untuk wanita. Memang ada “euandria” atau kontes fisik setiap tahunnya di Athena, tapi itu untuk pria.

Baru pada abad pertengahan di Eropa, ada kontes kecantikan. Misalnya, perayaan May Day di Inggris selalu melibatkan pemilihan ratu tercantik. Perayaan May Day di Amerika juga memiliki tradisi memilih wanita muda cantik untuk dijadikan simbol karunia dan cita-cita komunitas.

Advertising
Advertising

Sementara itu, kontes kecantikan modern pertama yang melibatkan juri bisa ditelusuri ke salah satu pemain sirkus dan sandiwara terbesar Amerika, Phineas T. Barnum. Pada 1850, Barnum memiliki “museum sepeser pun” di New York City. Di museum itu, ia mengadakan kontes nasional di mana ayam, anjing, bunga, bahkan anak-anak ditampilkan dan dinilai oleh penonton yang membayar.

Sebenarnya, acara serupa yang diadakan setahun lalu dengan memamerkan wanita tercantik di Amerika terbukti mengecewakan. Jika pemenangnya masih lajang, hadiahnya adalah mas kawin. Sementara jika pesertanya sudah menikah, hadiahnya berlian tiara. Ini tentu tidak cukup untuk memikat gadis maupun wanita terhormat era Victoria untuk menampilkan diri di depan umum.

Barnum lalu mengembangkan alternatif mengenai ini, kontes kecantikan akan menerima entri berupa foto. Foto para peserta dipajang di museumnya dan masyarakat akan memilihnya. Sepuluh peserta terakhir yang tersisa akan menerima potret minyak tentang diri mereka yang akan direproduksi dalam buku senu rupa “World’s Book of Female Beauty” yang diterbitkan di Prancis.

Dalam beberapa dekade mendatang, kontes foto-foto itu ditiru secara luas untuk menilai kecantikan anak perempuan. Salah satu yang populer adalah promotor St. Louis Exposition yang menghubungi surat kabar kota di seluruh negeri pada 1905 untuk memilih perwakilan wanita muda dari kota mereka.

Nantinya, wanita-wanita muda itu akan memperebutkan gelar kecantikan di Exposition. Kabarnya, persaingannya cukup ketat dengan 40 ribu entri foto yang masuk.

Pada 1921, penyelenggara Atlantic City mengadakan Kontes Miss America pertama pada September untuk memikat wisatawan dalam melewati Hari Buruh. Kontes ini menekankan kontestan masih muda dan sehat, sehingga bisa menyatukan isu-isu demokrasi dan kelas, seni dan perdagangan, gender dan seks, serta memulai tradisi kontes kecantikan yang akan tumbuh sepanjang abad mendatang.

AMELIA RAHIMA SARI

Baca juga: Siapa Negara Pemenang Kontes Kecantikan Terbanyak?

Berita terkait

Bamsoet Dorong Peningkatan Peran Politik Perempuan

6 jam lalu

Bamsoet Dorong Peningkatan Peran Politik Perempuan

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, bekerjasama dengan Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) untuk meningkatkan edukasi politik bagi perempuan.

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

6 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

6 hari lalu

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

Peringatan Hari Buruh atau May Day ini juga akan dilakukan serempak di seluruh Indonesia dengan melibatkan total ratusan ribu buruh.

Baca Selengkapnya

Kota Paling Harum di Dunia Ini Ada di Yunani

8 hari lalu

Kota Paling Harum di Dunia Ini Ada di Yunani

Menurut studi HAYPP, Athena, ibukota Yunani menduduki peringkat pertama kota yang memiliki aroma paling harum

Baca Selengkapnya

Mengapa Jarak Lari Maraton Sejauh 42 Kilometer?

8 hari lalu

Mengapa Jarak Lari Maraton Sejauh 42 Kilometer?

Jarak lari maraton sejauh 42 kilometer tidak lepas dari sejarah Yunani Kuno, perhelatan Olimpiade pertama, hingga campur tangan Kerajaan Inggris.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

8 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

9 hari lalu

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

Seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati seorang influencer media sosial perempuan terkenal Irak

Baca Selengkapnya

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

10 hari lalu

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

11 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

11 hari lalu

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.

Baca Selengkapnya