Asal-usul Penyebutan BH di Indonesia dan Bra di Dunia

Reporter

Tempo.co

Kamis, 14 Oktober 2021 09:21 WIB

Ilustrasi bra (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu pakaian dalam wanita yang dikenal dengan sebutan bra atau BH merupakan hal yang familiar. Bra yang biasa dikenakan wanita dirancang untuk menopang payudara wanita agar nyaman digunakan saat beraktivitas.

Wanita telah mengikat dan menopang payudara mereka selama berabad-abad. Bra pertama mungkin berasal dari Yunani kuno, di mana wanita membungkus pita kain di dada mereka, mengikat atau menjepitnya di belakang.

Mengapa pakaian dalam wanita yang satu ini disebut bra?

Kata "brassiere" digunakan sebagai konsep yang tersebar luas. Kata tersebut berasal dari bahasa Prancis yang berarti "lengan atas". DeBevoise Company menggunakan istilah itu dalam iklan untuk kamisol yang didukung tulang ikan paus.

Menurut majalah Life, pada tahun 1889 Herminie Cadolle dari Perancis menemukan bra modern pertama. Bra muncul dalam katalog korset sebagai pakaian dalam dua potong, yang awalnya dia sebut ngarai korselet, dan kemudian le bien-être yang berarti kesejahteraan.

Advertising
Advertising

Pakaiannya secara efektif memotong korset tradisional menjadi dua: Bagian bawah adalah korset untuk pinggang dan bagian atas menopang payudara dengan tali bahu. Saat itu bra dirancang untuk menopang dada dan didukung oleh bahu.

Herminie mematenkan penemuannya dan menunjukkannya di Pameran Besar tahun 1889. Perusahaan milik keluarganya mengklaim bahwa Herminie membebaskan wanita dengan menciptakan bra pertama.

Pakaian dalam wanita yang satu ini diberikan sebutan "bra' dikarenakan pada hari itu, 3 November 1914, Kantor Paten dan Merek Dagang Amerika Serikat memberikan hak paten kepada Mary Phelps Jacobs untuk pakaian yang dia sebut "brassiere".

Di Indonesia sendiri bra lebih populer dengan sebutan BH. Bagaimana asal-usul penyebutan BH di Tanah Air?

BH sendiri merupakan kepanjangan dari Bustle Houder yang merupakan bahasa Belanda yang memiliki arti penyangga payudara. Masuknya Eropa ke Indonesia mengubah kebiasaan masyarakat Indonesia yang saat itu masih senang bertelanjang dada. Mereka membawa korset yang merupakan pakaian dalam untuk membuat tubuh menjadi lebih ramping.

Menurut desainer dan pengamat mode Sonny Muchlison, keraton yang dikenal sangat mengikuti tren dalam berpakaian juga ikut mempopulerkan korset, terutama saat era Soekarno. Namun karena munculnya bh atau bra, penggunaan korset pun mulai berkurang dan wanita banyak yang beralih menggunakan bra.

VALMAI ALZENA KARLA

Baca: Tips Memilih Ukuran Bra yang Tepat, Begini Caranya

Berita terkait

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

11 jam lalu

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

Kalau sudah pernah ke Istana Versailles dan ingin mencari tempat baru, berikut ini adalah istana terbaik di dekat Paris

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

17 jam lalu

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

Emmanuel Macron mengutuk blokade oleh demonstran pro-Palesitna yang menutup pintu-pintu gerbang masuk ke universitas.

Baca Selengkapnya

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

3 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

4 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

4 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

10 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

11 hari lalu

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

Dalam beberapa kasus ingin tampil menarik dengan pakaian tertentu tapi justru berdampak pada kesehatan. Berikut penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

15 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

20 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

28 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya