Alasan Mengapa Gejala Sakit seperti Batuk dan Demam Lebih Terasa di Malam Hari

Reporter

Antara

Editor

Mila Novita

Sabtu, 9 Oktober 2021 21:50 WIB

Ilustrasi wanita batuk. Freepik.com/Jcomp

TEMPO.CO, Jakarta - Di siang hari semua baik-baik saja, tapi begitu malam tiba, tubuh terasa seperti hancur berantakan. Gejala sakit seperti batuk terus-terusan atau demam ringan, yang tadinya tidak terasa, tiba-tiba muncul. Pernah mengalami hal seperti itu?

Jangan panik karena kondisi itu sangat umum. Penyebab yang paling mungkin adalah sistem kekebalan tubuh yang bekerja keras di malam hari agar tetap sehat, menurut Jared Braunstein, seorang dokter perawatan primer di Manhattan, Amerika Serikat.

1. Sistem imun bekerja di malam hari

Ada alasan mengapa infeksi seperti flu biasa, flu, dan virus perut cenderung lebih terasa di malam hari. Pada siang hari, ketika tubuh sibuk mengeluarkan energi untuk bergerak, mencerna makanan, dan yang lainnya, sistem kekebalan memilih diam. Saat malam tiba, ketika seluruh tubuh istirahat, sistem kekebalan memanfaatkan cadangan energi dan mulai bekerja.

"Pada dasarnya, sistem kekebalan tubuh kita bekerja pada jam sirkadian, di mana sebagian besar pekerjaan dilakukan saat kita tidur," kata Braunstein kepada Elite Daily. Dan ketika sistem Anda melawan virus atau bakteri penyerbu, respons kekebalan itu dapat menyebabkan tubuh terasa sakit dan demam dengan berkeringat atau mungkin kedinginan. Tapi ini akan kembali membaik di pagi hari.

2. Batuk lebih parah saat tubuh terbaring

Advertising
Advertising

Alasan lainnya, ada beberapa penyakit dan gejala yang cenderung menyerang di malam hari ketika berbaring dan tidur. Salah satu gejala tersebut adalah batuk. "Batuk lebih buruk di malam hari karena kita cenderung membuat lebih banyak lendir pada waktu itu, dan ketika kita berbaring di tempat tidur, lendir menetes ke bagian belakang tenggorokan dan menyebabkan refleks batuk," kata Braunstein.

Braunstein juga menyoroti dua kondisi lain yang diperburuk dengan berbaring: refluks asam dan gagal jantung kongestif, yang dapat menyebabkan sesak napas saat berbaring.

3. Orang cenderung lebih memperhatikan di malam hari

Kemungkinan lain adalah orang tidak menyadari merasa sakit sampai berhenti beraktivitas. Ketika disibukkan dengan deadline, rapat, tugas kelas, ujian, atau apa pun, orang tak memikirkan apa yang dirasakan. Tapi ketika aktivitas berhenti di malam hari, semua gejala jadi lebih terasa.

Hal terpenting yang harus dilakukan jika merasa sakit di malam hari adalah memastikan minum banyak cairan. Selain itu, sesuaikan dengan kondisinya. Misalnya, jika mengalami batuk basah yang sangat parah, cobalah menopang tubuh dengan bantal tambahan agar tidak terbaring. Atau, jika menderita demam, Braunstein merekomendasikan untuk mengonsumsi pereda nyeri yang dijual bebas.

Jika gejala sakit saat malam tidak mereda dalam tiga hingga empat hari, Braunstein menyarankan untuk menghubungi dokter. “Anda mungkin mengalami infeksi bakteri, yang paling baik diobati dengan antibiotik.”

Baca juga: Alami Keringat Berlebih di Malam Hari? Mungkin Penyebabnya Ini

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

23 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

2 hari lalu

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

Seorang pelapor yang menuduh pemasok Boeing mengabaikan cacat produksi 737 MAX telah meninggal dunia

Baca Selengkapnya

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

2 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

3 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

3 hari lalu

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

Bisakah penyakit Lyme akibat gigitan serangga disembuhkan? Tentu saja asal tak terlambat diobati karena komplikasinya beragam.

Baca Selengkapnya

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

4 hari lalu

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

7 hari lalu

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.

Baca Selengkapnya

IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

8 hari lalu

IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

Hal ini karena saat anak mengalami kenaikan suhu tubuh saat demam sebenarnya sistem imun sedang memerangi virus dan bakteri.

Baca Selengkapnya

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

10 hari lalu

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.

Baca Selengkapnya

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

11 hari lalu

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.

Baca Selengkapnya