Cara Memilih Alat Kontrasepsi yang Tepat Sesuai dengan Kebutuhan

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Minggu, 26 September 2021 16:05 WIB

Ilustrasi alat KB atau kontrasepsi (Freepik)

TEMPO.CO, Jakarta - Memilih alat kontrasepsi yang tepat untuk wanita terkadang tidak mudah. Banyak mitos tentang kontrasepsi yang mudah dipercaya dan bikin bingung. Karena itu, di Hari Kontrasepsi Sedunia yang diperingati setiap 26 September, dokter kandungan dan ginekolog senior di India, Aruna Muralidhar, menjelaskan berbagai pilihan yang tersedia dan bagaimana memilih yang paling cocok.

Menurut dokter, kontrasepsi dapat diklasifikasikan ke dalam lima kategori berdasarkan peningkatan efektivitasnya. Pertama cara alami seperti menghindari masa subur dengan sistem kalender, penarikan, dan sebagainya; kedua metode penghalang seperti kondom pria dan wanita; ketiga hormonal seperti cincin vagina, patch, dan pil KB; kontrasepsi reversibel jangka panjang seperti IUD, implan, dan suntikan; dan kelima metode permanen seperti tubektomi atau vasektomi yang disebut juga sterilisasi.

“Seseorang dapat memilih jenis kontrasepsi berdasarkan beberapa faktor: seberapa efektifnya, kemungkinan risiko dan efek samping, rencana kehamilan di masa depan, pilihan pribadi, apakah ada masalah medis yang mungkin mempengaruhi kemanjuran, dan apakah ada obat saat ini yang dapat menyebabkan interaksi obat dengan alat kontrasepsi,” kata Muralidhar yang dikutip Indian Express, Minggu, 26 September 2021.

Orang yang memerlukan kontrasepsi sesekali dan hanya saat berhubungan seks bisa memilih metode penghalang seperti kondom. Jika cukup nyaman dengan alat yang dimasukkan ke vagina, bisa memilih cincin vagina dan diafragma. Bagi perempuan yang tidak sering lupa, pil kontrasepsi harian yang diminum setiap hari bisa jadi pilihan.

Orang yang memiliki sensitivitas terhadap hormon estrogen, seperti perokok di atas 35 tahun, wanita gemuk, mereka yang minum obat tertentu, atau mereka yang memiliki kondisi tertentu seperti sirkulasi yang buruk dan migrain dengan aura, bisa memilih kondom, IUD, sistem intrauterin hormonal, implan, dan suntikan yang hanya mengandung hormon progesteron.

Advertising
Advertising

Tapi, jika merasa butuh kontrasepsi jangka panjang karena sudah tak ingin lagi punya anak, sterilisasi permanen seperti tubektomi adalah yang paling tepat.

“Jika Anda berhubungan seks tanpa menggunakan perlindungan apa pun atau ragu-ragu tentang penggunaan yang benar dari salah satu alat kontrasepsi ini, penggunaan alat kontrasepsi darurat mungkin menjadi keharusan. Alat kontrasepsi ini misalnya pil darurat yang diminum sesegera mungkin atau selambat-lambatnya 72 jam atau memasukkan tembaga-T selambat-lambatnya 5 hari dari waktu berhubungan seks,” dokter menjelaskan.

Terkadang wanita yang baru melahirkan dan menyusui tidak mengalami menstruasi dan sering dianggap tidak bisa hamil. Tapi itu tidak benar. Ibu menyusui tetap perlu menggunakan kontrasepsi enam minggu atau setelah masa nifas selesai karena idealnya jarak antara kehamilan adalah 18-24 bulan.

Wanita di atas 40 tahun juga membutuhkan kontrasepsi yang efektif karena masih ada kemungkinan hamil hingga menopause. Pilihan alat kontrasepsi yang cocok seperti pil KB, kontrasepsi reversibel jangka panjang, atau bahkan metode permanen.

Baca juga: Efek Samping Alat Kontrasepsi IUD Menurut Dokter

Berita terkait

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

15 hari lalu

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

Presiden Soeharto menetapkan 29 April 1985 sebagai Hari Posyandu Nasional.

Baca Selengkapnya

Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

20 hari lalu

Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

Selain memahami bahaya persalinan, ibu hamil juga harus menyiapkan keperluan untuk membantu lancarnya proses kelahiran.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Pil, Kenali 7 Jenis Alat Kontrasepsi KB

7 Februari 2024

Bukan Hanya Pil, Kenali 7 Jenis Alat Kontrasepsi KB

Alat kontrasepsi atau pencegah kehamilan beragam jenisnya, berikut adalah 7 di antaranya.

Baca Selengkapnya

Perlu Perhatian, Sederet Jenis Penyakit yang Tidak Dicover BPJS Kesehatan

8 November 2023

Perlu Perhatian, Sederet Jenis Penyakit yang Tidak Dicover BPJS Kesehatan

Sejak diluncurkan pada 2014, BPJS Kesehatan telah memberikan dukungan perawatan medis bagi anggotanya. Berikut penyakit yang tidak dicover.

Baca Selengkapnya

Mitos soal Alat Kontrasepsi yang Jadi Faktor Penghambat Program KB

20 Oktober 2023

Mitos soal Alat Kontrasepsi yang Jadi Faktor Penghambat Program KB

Pakar menyebut berbagai mitos seputar penggunaan obat dan alat kontrasepsi masih jadi tantangan cakupan pelayanan program KB.

Baca Selengkapnya

Ini Efek Samping Penggunaan KB Koyo

31 Agustus 2023

Ini Efek Samping Penggunaan KB Koyo

KB Koyo adalah jenis kontrasepsi berupa plester yang dirancang untuk mencegah kehamilan.

Baca Selengkapnya

Ini Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan KB Koyo

30 Agustus 2023

Ini Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan KB Koyo

KB Koyo adalah jenis kontrasepsi berupa plester yang dirancang untuk mencegah kehamilan

Baca Selengkapnya

Asal-usul Hari Posyandu Nasional pada 29 April

29 April 2023

Asal-usul Hari Posyandu Nasional pada 29 April

Posyandu bermula ketika Departemen Kesehatan pada 1975 menetapkan kebijakan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa atau PKMD

Baca Selengkapnya

Taliban Larang Penjualan Kondom di Afghanistan, Sebut Konspirasi Barat

23 Februari 2023

Taliban Larang Penjualan Kondom di Afghanistan, Sebut Konspirasi Barat

Taliban melarang penjualan alat kontrasepsi termasuk kondom. Mereka menyebut hal itu merupakan konspirasi Barat dalam mengendalikan populasi Muslim.

Baca Selengkapnya

Wanita Lebih Rawan Menjadi Penderita Kanker Serviks, Sebab...

21 Februari 2023

Wanita Lebih Rawan Menjadi Penderita Kanker Serviks, Sebab...

Kanker serviks sekarang banyak ditemukan pada wanita berusia 25 tahun, dibandingkan dengan 35-40 tahun yang lalu.

Baca Selengkapnya