TEMPO.CO, Jakarta – Dalam membeli sebuah makanan kemasan, pasti sudah tidak asing lagi bagi konsumen mengenai istilah best-before date dan expired date. Kedua tanggal tersebut sering ditemukan dalam kemasan suatu makanan, Namun, kedua tanggal tersebut sering dianggap sebagai dua hal yang sama sebagai anjuran batas kedaluwarsa makanan untuk dikonsumsi. Padahal, keduanya memiliki makna yang berbeda. Lantas, apa perbedaan kedua istilah ini?

Melansir laman blog.liebherr, istilah best-before date pada kemasan makanan memberikan informasi kepada konsumen mengenai kapan waktu terbaik mengonsumsi makanan tersebut hingga tanggal tertentu. Dapat dikatakan, best-before date memberikan saran agar konsumen memakan produk tersebut di tanggal yang sudah ditentukan agar memeroleh kualitas maksimal dari makanan tersebut.

Meskipun demikian, konsumen masih boleh mengonsumsinya di luar best-before date tetapi dengan kualitas produk yang menurun. Hal senada juga disampaikan oleh Ellie Topp, seorang ekonom profesional. ”Walaupun sudah melewati best-before date, suatu makanan masih aman untuk dimakan,” kata Topp sebagaimana dikutip Tempo.co dari laman cbc.ca.

Dengan demikian, best-before date tidak memengaruhi keamanan makanan untuk dikonsumsi. Akan tetapi, best-before date justru menunjukkan indikator kualitas suatu produk. Hal ini karena bahan makanan tersebut tidak dapat dijamin kualitasnya, seperti rasa makanan, setelah melewati tanggal tertentu.

Sementara itu, expired date atau tanggal kedaluwarsa berkaitan dengan kandungan gizi suatu makanan, sebagaimana dijelaskan Canadian Institute of Food Safety. Laman foodsafety.ca menjelaskan bahwa expired date menunjukkan jangka waktu untuk makanan aman dikonsumsi. Karena itu, makanan yang telah melebihi kedaluwarsa sangat disarankan untuk dibuang atau tidak dikonsumsi.

Menurut The Canadian Food Inspection Agency, setidaknya terdapat lima jenis produk makanan yang perlu diberi label tanggal kedaluwarsa atau expired date. Kelima makanan tersebut adalah susu formula bayi dan pengganti ASI, suplemen nutrisi, produk pengganti makanan, makanan rendah energi yang dijual apoteker, dan makanan cair yang diformulasikan.

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca juga: Memahami Label Kedaluwarsa pada Produk Makanan