Tuai Pro Kontra, Apa Kata Guru Besar Sosiologi Unair Soal Fenomena Childfree?

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Jumat, 27 Agustus 2021 14:59 WIB

Ilustrasi pasangan romantis/suami-istri. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Childfree belakangan menjadi topik hangat yang menyebabkan pendapat warganet terbelah dalam pro dan kontra. Guru Besar Sosiologi Universitas Airlangga (Unair), Bagong Suryanto, mengatakan perempuan yang tidak ingin punya anak adalah perkembangan baru dan sah-sah saja dilakukan.

"Hanya saja pada titik tertentu nantinya, saya yakin kerinduan untuk punya anak akan muncul," kata Bagong seperti dikutip Tempo dari laman Unair News, Kamis, 26 Agustus 2021.

Pada zaman dulu, lanjut dia, status dan eksistensi perempuan dilihat dari seberapa banyak dia melahirkan anak. Seiring perkembangan zaman, indikator ini berubah. Kesuksesan perempuan tidak lagi diukur dari ranah domestik, melainkan berdasarkan sektor publik seberti karir, prestasi, dan indikator baru lainnya.

Menurut dia, pilihan memiliki anak atau tidak adalah kebebasan personal. Meski begitu, dosen Sosiologi ini menyatakan bahwa childfree tidak hanya keputusan mutlak dari perempuan, tetapi juga keputusan pasangan sebagai sebuah keluarga.

"Saya yakin childfree adalah sikap sebagian kecil perempuan. Sebagai hak pribadi, boleh-boleh saja mereka memilih seperti itu dan masyarakat tidak perlu merespons secara serius," ujarnya.

Advertising
Advertising

Bagong menyebut ada dua kemungkinan yang menjadi alasan seseorang atau pasangan memilih childfree. Pertama adalah usia. "Bisa jadi seseorang tidak ingin punya anak karena masih muda."

Sedangkan alasan kedua adalah hasrat untuk meniti karir. Untuk mencapai kesuksesan karir, tidak sedikit perempuan yang menganggap kehadiran anak menjadi rintangan tersendiri.

"Kalau dibilang alasan childfree adalah karena masih banyak anak yang terlantar atau tidak ingin menambah populasi di bumi, saya rasa itu rasionalisasi dan bukan alasan sesungguhnya," jelasnya

Bagong mengatakan childfree sebenarnya bukan barang baru. Namun, kata dia, hal ini kerap mendapatkan stigma negatif di Indonesia. Perbedaan respons ini karena masyarakat luar negeri sangat menghormati hak privat dan otonomi individu, sementara masyarakat Indonesia lebih menghargai hak kelompok.

AMELIA RAHIMA SARI

Baca juga: Sebab Banyak Pasangan Tak Mau Punya Anak

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

1 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

2 hari lalu

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

Kenaikan UKT bagi mahasiswa angkatan 2024 di ITB memuncaki Top 3 Tekno Tempo hari ini, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

2 hari lalu

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

Peneliti Unair berhasil mengukir namanya di kancah internasional dengan meraih best paper award dari jurnal ternama Engineered Science.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

3 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Menteri Nadiem: Unair PTN Terbaik Pertama Sebagai Badan Hukum

3 hari lalu

Menteri Nadiem: Unair PTN Terbaik Pertama Sebagai Badan Hukum

Universitas Airlangga (Unair) meraih penghargaan terbaik pertama kategori Perguruan Tinggi Negeri Sebagai Badan Hukum dari Mendikbud-Ristek.

Baca Selengkapnya

Cerita Marsha, Mahasiswa Unair yang Raih Juara 1 di Ajang Taekwondo di Skotlandia

4 hari lalu

Cerita Marsha, Mahasiswa Unair yang Raih Juara 1 di Ajang Taekwondo di Skotlandia

Marsha Alycia Rahmadiar Setianto, mahasiswa Fakultas Hukum Unair berhasil meraih juara pertama dalam kejuaraan taekwondo internasional di Skotlandia.

Baca Selengkapnya

Indonesia Sumbang Pemain Judi Online Terbanyak, Sosiolog Unair: Faktor Salah Gaul

4 hari lalu

Indonesia Sumbang Pemain Judi Online Terbanyak, Sosiolog Unair: Faktor Salah Gaul

Dosen sosiologi Unair menyebut candu judi online di Indonesia dipicu berbagai faktor, salah satunya pergaulan negatif.

Baca Selengkapnya