Trauma Mempengaruhi Kondisi Tubuh, Ini 4 Langkah Menyembuhkannya
Reporter
Tempo.co
Editor
Yunia Pratiwi
Selasa, 24 Agustus 2021 20:55 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Trauma dapat mempengaruhi kondisi tubuh Anda. Menurut neuro coach, Hillary DeCesare ada dua hal yang harus diketahui semua orang tentang ini. Pertama, trauma buka hanya hal yang besar. Untuk beberapa penyintas trauma, sebuah insiden yang berbeda meninggalkan bekas yang abadi di pikiran dan tubuh mereka. Serangan fisik, bencana alam, dan penindasan sistemik adalah beberapa contohnya.
Bagi penyintas trauma yang lain, ini terlihat sedikit berbeda. Ketakutan masa kanak-kanak yang tidak diobati, perpisahan yang buruk, atau kebohongan yang dikatakan budaya mereka - sesuatu yang mereka hadapi dan kalahkan. Terlepas dari pengalaman Anda, Anda telah menderita trauma dalam beberapa bentuk.
Kedua, trauma adalah luka. Jika kaki Anda patah, kemungkinan besar Anda akan langsung menuju ke rumah sakit untuk mendapatkan gips. Gips akan membantu tulang untuk sembuh dengan benar. Ketika Anda memperlakukan trauma seperti cedera, Anda dapat meluangkan waktu untuk merasakannya dan kemudian menyembuhkannya.
Namun trauma bisa seperti gangguan pencernaan. Makanan yang Anda makan memiliki kapasitas untuk membantu Anda atau menyakiti Anda. "Seperti pilihan makanan yang salah, trauma adalah segala sesuatu yang membebani kemampuan otak Anda untuk memproses dengan cara yang sehat," ujar DeCesare seperti dilansir dari laman Your Tango. "Trauma yang tidak diobati dapat muncul sebagai migrain, masalah pencernaan, nyeri kronis, dan banyak lagi. Itu karena otak dan tubuh terhubung. Memahami hubungan ini dapat membantu Anda menjalani hidup yang lebih kuat dan lebih sehat."
Dengan lingkungan yang tepat dan sumber daya yang tepat, Anda dapat memproses trauma dengan cara yang sehat. Berikut 4 cara menyembuhkan trauma Anda, menurut para ahli.
1. Jangan membandingkan trauma Anda dengan orang lain
Jika Anda belum pernah mengalami tragedi, malapetaka, atau peristiwa traumatis lainnya dalam hidup Anda, itu tidak berarti trauma Anda tidak akan memengaruhi kesejahteraan Anda. Dan bahkan jika Anda pernah, Anda pasti akan mengalami lebih banyak pada tingkat yang berbeda-beda.
Misalnya, alih-alih mengatakan, "Saya berjuang dengan perasaan ini, tetapi tidak seburuk yang seharusnya," cobalah mengatakan, "Saya memiliki kehidupan yang cukup hebat dan saya juga memiliki tempat di mana saya merasa sakit."
2. Sesuaikan self-talk Anda
Luangkan waktu untuk mengeksplorasi bagaimana Anda berbicara kepada diri sendiri. Identifikasi pernyataan negatif yang memalukan dan ganti dengan pernyataan yang lebih positif yang mengangkat Anda.
Salah satu cara untuk melakukannya adalah berbicara kepada diri sendiri seperti Anda berbicara dengan seseorang yang Anda sayangi: anak yang Anda cintai atau sahabat Anda. Berbaik hatilah pada diri sendiri dan tubuh Anda akan meresponsnya.
3. Perhatikan tubuh Anda
Koneksi otak-tubuh sangat kuat dan salah satu cara untuk menjelajahinya adalah dengan memperhatikan apa yang membuat Anda merasa aman dan tidak. Ketika Anda puas, tubuh Anda memberi tahu Anda dengan perasaan tenang dan santai. Saat Anda gugup atau kesal, Anda mendapatkan sinyal yang sangat berbeda. Trauma yang tidak diobati akan terus muncul ke permukaan sampai ditangani. Catat apa yang dikatakan tubuh Anda dan berikan waktu dan energi untuk menyembuhkannya.
4. Validasi perasaan Anda
Jangan mengabaikan perasaan Anda, tidak peduli seberapa anehnya. Misalnya, setelah hari yang melelahkan, Anda mungkin merasakan dorongan untuk bersantai dengan film yang buruk dan makan sekotak donat. Tidak sehat untuk melakukannya, tetapi ada alasan mengapa tubuh Anda menginginkannya.
Alih-alih menyerah, jelajahi perasaan di balik keinginan dan kerjakan akar penyebab mengapa Anda ingin membuat pilihan yang buruk. Dengan latihan, Anda akan dapat lebih memahami perasaan Anda, memilikinya, dan bergerak maju dengan cara yang sehat.
Baca juga: Selain Depresi Efek Covid-19 pada Kesehatan Mental Termasuk Trauma