TEMPO.CO, Jakarta - Ketika pasangan ketahuan selingkuh, muncul godaan untuk melakukan hal yang sama sebagai balas dendam. Ide ini mungkin memuaskan, tapi kenyataannya mungkin tidak demikian.

Perselingkuhan membuat bisa membuat seseorang melakukan hal yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya, termasuk terlibat dalam kekerasan, menggunakan kata-kata kasar, dan bahkan sepenuhnya mengabaikan orang lain. Terlepas dari semua ini, selingkuh pada pasangan tetap bukan hal yang baik untuk dilakukan.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa selingkuh balas dendam bukanlah ide yang baik.

1. Bertindak saat marah bukan hal yang baik

Selingkuh untuk balas dendam biasanya muncul ketika seseorang merasa hancur dan marah. Namun, bertindak karena marah bukan keputusan terbaik. Ketika mulai tenang maka segala sesuatunya akan terlihat objektif dan mungkin akan menyesalinya.

2. Pasangan bisa membenarkan tindakannya

Selingkuh balas dendam dapat digunakan sebagai argumen untuk membuktikan bahwa apa yang mereka lakukan bukan kesalahan besar karena Anda juga melakukan hal yang sama. Mereka bahkan mungkin meminta maaf karena semuanya sekarang seimbang.

3. Muncul benci pada diri sendiri

Melakukan hal yang sama persis yang sangat menyakiti bukanlah hal menyenangkan. Selingkuh tidak akan mengurangi luka, bahkan hanya akan menumpuk lebih banyak kemarahan dan kepahitan.

4. Tidak mengurangi luka

Balas dendam dalam bentuk apa pun jarang membawa kedamaian. Selingkuh balas dendam kemungkinan besar mungkin mengurangi rasa sakit sementara tapi akan menumpuk dalam jangka panjang. Perselingkuhan balas dendam tidak akan membantu mengatasi situasi tersebut.

5. Mengurangi kesempatan rekonsiliasi

Membalas dendam pada seorang tukang selingkuh akan memperburuk pernikahan. Cara yang terbaik adalah memberikan kesempatan rekonsiliasi, perlu waktu untuk mengatasi akar penyebab masalah.

Baca juga: 7 Tanda Seseorang Sudah Selingkuh Emosional, Sering Kali Tak Disadari