Gejala Covid-19 Varian Delta yang Paling Sering Ditemui pada Anak

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Minggu, 15 Agustus 2021 15:00 WIB

Ilustrasi anak demam. webmd.com

TEMPO.CO, Jakarta - Varian delta yang sangat menular menyumbang sebagian besar kasus baru di banyak negara. Varian ini banyak menyerang anak-anak dibandingkan dengan Covid-19 biasa. Di Amerika Serikat, kasus baru pada anak-anak naik 85 persen dalam beberapa minggu terakhir, mendorong kelompok seperti American Academy of Pediatrics dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau CDC lebih waspada terhadap virus ini.

Tetapi apakah gejala virus Covid-19 varian delta pada anak-anak berbeda dengan Covid-19 biasa?

Dilansir dari Huffington Post, saat ini gejala utamanya terlihat hampir sama dengan sebelumnya, yakni demam, batuk, sesak, masalah pencernaan, dan kehilangan rasa atau bau. Di antara gejala ini, demam dan batuk tampaknya yang paling banyak ditemui pada anak-anak.

Perkiraan juga menunjukkan bahwa antara 16 persen dan 40 persen anak-anak yang terinfeksi Covid-19 tidak menunjukkan gejala, meskipun perkiraan tersebut berasal dari penelitian yang dilakukan sebelum delta merajalela di Amerika

Jadi untuk saat ini, para ahli mengatakan orang tua harus mewaspadai gejala yang sama yang dialami anak-anak selama ini.

"Kami belum melihat adanya perubahan dalam presentasi klinis dengan varian delta," kata Anupama Kalaskar, direktur medis penyakit menular di Children's Minnesota. "Tetapi kami telah melihat peningkatan jumlah kasus dan peningkatan persen positif dari tes, yang mencerminkan peningkatan penularan komunitas."

Meskipun gejala utama tampaknya cukup stabil pada saat ini, delta membuat kasus rawat inap pada anak-anak bertambah banyak. Peningkatan rawat inap mencerminkan fakta bahwa delta lebih menular, dan bahwa anak-anak lebih rentan karena mereka belum memenuhi syarat untuk vaksinasi.

“Sepertinya itu tidak menyebabkan anak-anak menjadi lebih sakit; itu hanya menyebabkan lebih banyak anak jatuh sakit,” kata James Schneider, kepala unit perawatan anak Cohen Children’s Medical Center, New York.

Advertising
Advertising

Para ahli juga menunjukkan bahwa anak-anak sekarang lebih banyakkeluar rumah dibandingkan lonjakan virus corona sebelumnya, yang mungkin menjadi alasan lain mengapa mereka mengalami lebih banyak infeksi.

#CuciTangan #PakaiMasker #JagaJarak #DiamdiRumah

Baca juga: Covid-19 Varian Delta Menyebar, Lizzo Ingatkan Penggemarnya Jaga Jarak 2 Meter

Berita terkait

Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

13 jam lalu

Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

Sensitivitas orang tua dan pengelola fasilitas berpengaruh pada keamanan dan keselamatan anak berkebutuhan khusus saat beraktivitas di tempat umum.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

1 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

1 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

2 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Inilah Tanda-tanda Anak Kekurangan Vitamin

2 hari lalu

Inilah Tanda-tanda Anak Kekurangan Vitamin

Dokter anak dan ahli neonatologi Richa Panchal menjabarkan tanda-tanda utama kekurangan vitamin pada anak.

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

3 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

6 hari lalu

Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

Polisi menghentikan kasus hukum ayah di Bekasi berinisial N yang menghantam anak kandungnya berinisial C, 35 tahun dengan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

7 hari lalu

Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

Otoritas di Palestina menyebut lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

7 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

7 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya