Ibu Hamil yang Prioritas Dapat Vaksinasi Covid-19 dan yang Dilarang

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Rabu, 11 Agustus 2021 06:39 WIB

Ilustrasi hamil. Unsplash.com/John Looy

TEMPO.CO, Jakarta - Vaksinasi Covid-19 untuk ibu hamil dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa rambu. Selain harus dalam keadaan sehat, dokter memberikan panduan usia kehamilan dan kondisi ibu hamil yang perlu mendapat prioritas dan yang dilarang vaksinasi.

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Primaya Hospital Sukabumi, Michelle Angelina mengatakan vaksinasi Covid-19 ibu hamil diprioritaskan bagi kelompok yang lebih rentan. "Mereka adalah ibu hamil yang berusia di atas 35 tahun disertai komorbid, seperti hipertensi, penyakit jantung, penyakit autoimun, penyakit ginjal, atau Diabetes Melitus terkontrol, mengalami obesitas, dan berprofesi sebagai tenaga kesehatan," kata Michelle dalam keterangan tertulis, Senin 9 Agustus 2021.

Sementara yang tak boleh disuntik vaksin Covid-19 adalah ibu hamil dengan riwayat alergi terhadap komponen vaksin dan ibu hamil yang mengalami serangan penyakit sistemik parah. Pada pasien yang memiliki riwayat penyakit tertentu, menurut Michelle, dapat berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum vaksinasi.

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Primaya Hospital Bhakti Wara, Idries Tirtahusada mengatakan, sebelum vaksinasi, ibu hamil harus dalam keadaan yang prima, tidak sakit, makan makanan bergizi, dan minum vitamin kehamilan. Vaksinasi dianjurkan bagi ibu hamil dengan usia kandungan 12 sampai 33 minggu atau setelah trimester kedua. Pertimbangannya, trimester pertama merupakan periode pembentukkan organ-organ bayi.

Seusai vaksinasi Covid-19, ibu hamil mesti istirahat dan dapat mengkonsumsi obat-obatan untuk mengurangi gejala efek samping ringan. Apabila efek samping setelah vaksinasi dirasa cukup berat, misalkan demam tinggi, sesak napas, atau reaksi alergi seluruh tubuh, segera konsultasi ke dokter.

#CuciTangan #JagaJarak #PakaiMasker #DiamdiRumah

Baca juga:
Syarat dan Panduan bagi Ibu Hamil Bila Harus Menjalani Isolasi Mandiri

Advertising
Advertising

Berita terkait

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

6 jam lalu

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

1 hari lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

1 hari lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

1 hari lalu

Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

Kemenkes bekerja sama dengan sejumlah rumah sakit mengembangkan program pendidikan gratis bagi dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

1 hari lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

3 hari lalu

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

Salah satu masalah lagi yang ada di Indonesia adalah distribusi dokter spesialis. Hampir 80 tahun Indonesia merdeka belum pernah bisa terpecahkan.

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

4 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya