Perempuan Rentan jadi Korban Love Scam, Kenali Modus dan Karakter Pelaku

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Jumat, 6 Agustus 2021 21:45 WIB

Ilustrasi online dating/ kencan online. Digitaltrends.com

TEMPO.CO, Jakarta - Teknologi yang semakin berkembang memudahkan orang bertemu teman, keluarga, kolega. Bahkan berkenalan dengan orang baru dan mencari pasangan pun kini bisa dilakukan melalui aplikasi kencan online. Sayangnya, banyak yang memanfaatkan aplikasi ini untuk melakukan penipuan berkedok asmara atau love scam.

Kasus ini meningkat selama pandemi, menurut Pusat Laporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). “Kejahatan yang marak di masa pandemi ini antara lain adalah tindak pidana penipuan melalui media sosial dengan modus Sex Scams atau Love Scams," demikian tertulis dalam selebaran yang diunggah di akun Instagram @ppatk_indonesia.

Love scam merupakan tindakan kejahatan yang menggunakan identitas palsu untuk menarik korban dengan menggunakan ilusi hubungan romantis untuk menipu.

“Biasanya bertemu atau berkenalan di dunia maya,” ujar Humas PPATK, Natsir Kongah, kepada Tempo.co, Jumat, 6 Agustus 2021. “Dari profil nya terlihat berwajah rupawan menarik, pelaku merayu korban dengan intens, penuh semangat, romantis.”

Pelaku kejahatan love scam ini biasanya mendekati korban tidak dalam waktu singkat, bisa berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan. Perkenalan berlanjut jadi hubungan asmara.

Pelaku berasal dari luar negeri yang mengincar korban perempuan berstatus lajang atau paruh baya dengan rata-rata umur 20 hingga 50 tahun.

Modusnya antara lain meminta korban untuk memberikan foto vulgar atau melakukan panggilan video. Ketika pelaku mendapatkan foto atau video korban, mereka akan menjadikannya sebagai bahan ancaman agar korban mau memberikan uang.

Advertising
Advertising

Berdasarkan laporan yang disampaikan oleh Humas PPATK, saat ini pengaduan love scam dari 2020 hingga 2021 sudah mencapai 20 kasus, “Itu yang kami tangani, tapi yang lebih banyak dari itu biasanya korban-korban ini tidak mau lapor karena aib, mereka bisa jadi malu,” jelasnya. “Sebanyak 20 yang saya sampaikan itu perempuan, dan kita belum menemukan adanya korban laki-laki.”

Natsir mengimbau para perempuan, khusunya anak remaja dan wanita paruh baya yang kerap jadi korban love scam, untuk tidak mudah percaya terhadap laki-laki asing yang berkenalan melalui sosial media.

“Para perempuan yang ada di Indonesia tolong untuk berhati-hati jangan cepat percaya dengan rayuan-rayuan lewat media sosial, jangan juga mau membuka auratnya kepada orang yang belum jelas gitu, jangan mudah percaya dengan rayuan tipu muslihat dan lain-lain,” kata dia.

Baca juga: Tips Aman Kencan Online, dari Pilih Platform Sampai Tempat Temu

SITI HAJAR SUWARDI

Berita terkait

Daftar 5 Negara Pemain Judi Online Terbanyak, Indonesia Tertinggi

5 jam lalu

Daftar 5 Negara Pemain Judi Online Terbanyak, Indonesia Tertinggi

Indonesia muncul sebagai negara dengan jumlah pemain judi online terbanyak di dunia, menurut survei DroneEmprit

Baca Selengkapnya

Marselino Ferdinan Dihujat Netizen Usai Timnas Indonesia U-23 Kalah Lawan Irak di Piala Asia U-23 2024

2 hari lalu

Marselino Ferdinan Dihujat Netizen Usai Timnas Indonesia U-23 Kalah Lawan Irak di Piala Asia U-23 2024

Marselino Ferdinan menjadi sorotan di media sosial usai timnas Indonesia u-23 dikalahkan Irak 1-2 di perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

3 hari lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

4 hari lalu

Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

35 Twibbon Hari Pendidikan Nasional, silakan download dan upload untuk merayakannya.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

5 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

5 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

5 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Semarakkan Hari Buruh Internasional dengan 30 Link Twibbon Ini

5 hari lalu

Semarakkan Hari Buruh Internasional dengan 30 Link Twibbon Ini

Twibbon dapat digunakan untuk turut menyemarakkan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2024. Silakan unggah dan tayang.

Baca Selengkapnya

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

5 hari lalu

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.

Baca Selengkapnya

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

5 hari lalu

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

Kominfo mengaku telah mengatur regulasi terkait pelanggaran data pribadi oleh penyelenggara elektronik seperti TikTok.

Baca Selengkapnya