Bayinya Banyak Menyusu, Tata Janeeta Sempat Khawatir ASI-nya Kurang

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Senin, 2 Agustus 2021 13:49 WIB

Pekan ASI Dunia, Tata Janeeta cerita proses menyusui buah hatinya/Foto: Instagram/Tata Janeeta

TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi Tata Janeeta tengah menikmati masa menyusui anak pertamanya bersama suami, Brotoseno, yang baru berusia sebulan. Dia bahagia ketika anaknya, R. Erlangga Danendra Brotoseno, mengalami pertumbuhan yang signifikan. Namun, di masa-masa awal melahirkan dia sempat khawatir ASI-nya tidak mencukupi.

Tata mengungkapkan kegalauannya itu dalam sebuah unggahan di Instagram, Minggu, 1 Agustus 2021. Dalam unggahan itu, dia terlihat meggendong bayinya dengan alas bantal, seperti baru selesai menyusui.

Assalamualaikum.. haiii semua , sebagai seorang ibu sempat khawatir apakah ASI cukup atau tidak , karna bayi laki-laki itu menyusui lebih banyak daripada bayi perempuan…” tulis dia di keterangan.

Penyanyi berusia 38 tahun mengatakan dia sampai kewalahan menghadapi anaknya masih ingin menyusu, sampai menangis dengan mulut mangap walaupun sudah disusui.

Karena kekhawatirannya, dia selalu berdoa agar ASI-nya dilancarkan dan melimpah ruah. “Semua karna khawatir karna bayi laki-laki gragassssss… tapi Alhamdulillah baby R lahir Dengan BB 2,9 KG sekarang sudah 1 bulan dan BB nya 4,1 KG….. Alhamdulillah…” tulis dia dengan emoji hati. “Yang punya pengalaman anak lanang pasti merasakan hal yg sama, ya kaaan…

Kekhawatiran ASI tidak mencukupi merupakan hal umum yang dialami ibu menyusui. Beda dengan memberikan susu atau ASI perah lewat botol, jumlah ASI yang diminum bayi tak bisa diukur saat menyusu.

Meski demikian, ibu menyusui juga bisa mencari tahu apakah bayi minum cukup ASI dengan tanda-tanda berikut ini, seperti dilansir dari Verywell Family.

-Kenaikan berat badan
Dalam beberapa hari pertama kehidupan, normal bagi bayi yang disusui untuk kehilangan hingga 10 persen dari berat badannya. Namun, kenaikan berat badan yang konsisten setelahnya adalah cara terbaik untuk memastikan bahwa bayi mendapatkan nutrisi yang cukup.

-Menyusu setiap 2-3 jam
Bayi yang baru lahir akan menyusu sesuai jadwal, setidaknya setiap 2 hingga 3 jam, atau 8 hingga 12 kali setiap hari.

Advertising
Advertising

-Sering ganti popok
Ketika bayi minum ASI cukup maka dia akan buang air kecil normal dan membasahi popoknya. Setelah hari kelima kelahiran, bayi setidaknya 6 hingga 8 kali berganti popok.

-Terdengar suara menelan
Suara si kecil menelan saat dia menyusui bisa terdengar dan terlihat ada ASI di mulutnya.

-Payudara lebih lembut setelah menyusui
Setelah menyusui payudara Anda terasa lebih lembut dan tidak penuh seperti sebelum menyusui.

-Cukup tidur
Ketika bayi merasa kenyang maka dia akan mudah tidur di antara waktu menyusui.

Tata Janeeta melahirkan Erlangga pada 25 Juni 2021 lewat operasi Ceasar di usia kehamilan 37 minggu. Sebelumnya, mantan personel Dewi Dewi dan Mahadewi ini telah memiliki dua anak, yaitu Janeeta Amira yang diadopsi sejak bayi dan Atharnaga Raffadean dari pernikahan sebelumnya.

Baca juga: Unggah Foto Menyusui, Tata Janeeta Ungkap Hal Paling Membahagiakan Jadi Ibu

Berita terkait

Cara Menyimpan dan Urutan Memberikan ASI Beku yang Benar

3 hari lalu

Cara Menyimpan dan Urutan Memberikan ASI Beku yang Benar

Menyimpan dan memberikan ASI beku kepada bayi tak bisa sembarangan. Ada tata cara dan urutannya

Baca Selengkapnya

ASI Bubuk Tidak Direkomendasikan Dokter Anak, Begini Niat Baik Dibalik Pembuatannya

4 hari lalu

ASI Bubuk Tidak Direkomendasikan Dokter Anak, Begini Niat Baik Dibalik Pembuatannya

Inovasi ASI bubuk oleh mahasiswa ITB dipicu oleh niat menciptakan solusi untuk wanita karier yang kerap kesulitan menyusui.

Baca Selengkapnya

Alasan ASI Beku Lebih Baik dari ASI Bubuk

5 hari lalu

Alasan ASI Beku Lebih Baik dari ASI Bubuk

Kepala BKKBN menyebut ASI yang dibekukan lebih baik dari ASI bubuk, ini alasannya.

Baca Selengkapnya

5 Fakta ASI Bubuk Tak Direkomendasikan IDAI, Berisiko Terkontaminasi hingga Tidak Direkomendasikan untuk Bayi

7 hari lalu

5 Fakta ASI Bubuk Tak Direkomendasikan IDAI, Berisiko Terkontaminasi hingga Tidak Direkomendasikan untuk Bayi

Proses pengeringan untuk menghilangkan kandungan air, freeze-drying memiliki dampak pada rasa dan kualitas ASI bubuk,

Baca Selengkapnya

Alasan IDAI Tak Sarankan ASI Dijadikan Susu Bubuk

10 hari lalu

Alasan IDAI Tak Sarankan ASI Dijadikan Susu Bubuk

IDAI tak menyarankan ASI dibekukan dan dijadikan ASI bubuk. Berikut ragam alasannya.

Baca Selengkapnya

Ingin Cepat Turun Berat Badan, Pemicu Produksi ASI Kurang Maksimal

35 hari lalu

Ingin Cepat Turun Berat Badan, Pemicu Produksi ASI Kurang Maksimal

Beberapa kebiasaan membuat produk ASI tidak optimal, termasuk membatasi pola makan karena ingin cepat menurunkan berat badan.

Baca Selengkapnya

Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

39 hari lalu

Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

Posko OPOR Bu Bidan didirikan untuk mendekatkan layanan kebidanan kepada pemudik, khususnya akses bagi perempuan, ibu hamil dan menyusui

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Gangguan Mental pada Ibu Pasca Melahirkan, Kurangnya Nafsu Makan Hingga Sulit Tidur

18 Maret 2024

Kenali Gejala Gangguan Mental pada Ibu Pasca Melahirkan, Kurangnya Nafsu Makan Hingga Sulit Tidur

Perubahan besar dalam proses melahirkan dapat menyebabkan beban mental dan emosional yang signifikan pada ibu. Ini gejala gangguan mental pada ibu.

Baca Selengkapnya

Saran untuk Ibu Menyusui agar Puasa Ramadan Lancar

18 Maret 2024

Saran untuk Ibu Menyusui agar Puasa Ramadan Lancar

Berikut tips untuk ibu menyusui yang menjalankan puasa Ramadan. Upayakan tidak telat sahur dan berbuka puasa agar cairan tetap tercukupi dalam sehari.

Baca Selengkapnya

Alasan Medis Ibu Menyusui Tak Wajib Puasa Ramadan

13 Maret 2024

Alasan Medis Ibu Menyusui Tak Wajib Puasa Ramadan

Ibu menyusui boleh tidak berpuasa Ramadan, ada alasan medis dibaliknya.

Baca Selengkapnya