Kenali Ciri-Ciri Adiksi Gawai pada Anak dan Remaja

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Senin, 26 Juli 2021 23:05 WIB

Ilustrasi anak dan gadget. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi Covid-19 mengharuskan anak-anak bersekolah jarak jauh, tentunya dengan mengandalkan gawai. Kondisi ini membawa dampak positif maupun negatif. Namun, sampai saat ini penggunaan gadget pada usia dini banyak menimbulkan dampak negatif atau kerap disebut kecanduan gadget.

Dokter spesialis anak Yuni Astria dalam Cerita Cantika Episode 46 "Anak Sehat, Anak Kuat" bersama Cantika.com, Jumat, 23 Juli 2021, menjelaskan ciri-ciri anak yang sudah dikategorikan kecanduan gawai, antara lain anak cenderung merasa lesu, tidak bergairah, stres, gelisah bahkan tidak melakukan kewajibannya.

"Kalau sudah remaja, anaknya cenderung emosional, agresif karena merasa hidupnya cuma untuk gadget ketika diganggu atau ada masalah, dia merasa tidak bisa menyelesaikan jadi upayanya adalah agresif, emosional, sulit mengendalikan diri," kata dia.

Ada juga remaja yang kecanduan jadi suka menyendiri dan tidak bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.

Jika gejala tersebut muncul pada anak yang masih balita atau umur enam sampai sepuluh tahun, Yuni menyarankan untuk melakukan terapi bermain yang dilaksanakan oleh tim khusus. Sementara untuk remaja, perlu terapi perilaku.

Orang tua berperan penting untuk meminimalisasi kondisi ini dengan memberi contoh. Cobalah untuk menghindari memakai gawai di depan anak.

"Kalau me time usahakan nggak ada gadget biar anak tidak meniru dan anak merasa diperhatikan dan dihargai,” kata dia.

Penggunaan gadget tidak bisa sepenuhnya dihentikan, karena anak-anak masih membutuhkannya terutama selama pandemi. Selain masalah adiksi gawai, anak-anak juga menghadapi ancaman kesehatan mata karena terlalu lama melihat layar.

Yuni mengatakan banyak keluhan tentang mata, misalnya yang tidak rabun jauh jadi rabun jauh, minus bertambah, atau sering iritasi karena mata kering.

“Untuk mencegahnya, memang ada namanya prinsip dua puluh, yaitu setelah melihat gadget 20-30 menit, istirahatkan matanya minimal 6 detik untuk melihat jarak dua meter. IDAI juga menyarankan kalau sudah sekolah daring 1 jam istirahat dulu,” jelas Yuni.

Tak lupa, perhatikan jarak pandangan antara gadget dan mata, posisikan jarak minimal tiga puluh sentimeter. Hindari memakai gadget dengan satu posisi yang tidak berubah, cobalah sesekali ganti dengan posisi menyeder atau tengkurap dan tidak disarankan berbaring.

Yuni juga mengatakan, anak usia di atas dua tahun sebaiknya dibatasi hanya boleh melihat layar gawai selama total 1 jam dalam satu hari, sementara di atas 5 tahun boleh dua jam.

Baca juga: Awas, Predator Mengincar Anak yang Kecanduan Gawai

Advertising
Advertising

SITI HAJAR SUWARDI

Berita terkait

Polres Metro Jakarta Timur Tangkap Ibu yang Rekam Anak Bersetubuh hingga Paksa Aborsi

44 menit lalu

Polres Metro Jakarta Timur Tangkap Ibu yang Rekam Anak Bersetubuh hingga Paksa Aborsi

Seorang ibu 46 tahun ditangkap Polres Metro Jakarta Timur usai merekam anaknya, RH (16) bersetubuh dengan kekasih. Dia juga memaksa anaknya aborsi.

Baca Selengkapnya

Badan PBB Sahkan Resolusi Penanganan Anak Tergabung Kelompok Teroris Usulan Indonesia

1 jam lalu

Badan PBB Sahkan Resolusi Penanganan Anak Tergabung Kelompok Teroris Usulan Indonesia

Indonesia mengusulkan resolusi penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris dalam forum CCPJ

Baca Selengkapnya

7 Jenis Kembar Siam, Salah Satunya Ischiopagus Tripus Atau Kembar Laba-laba

1 jam lalu

7 Jenis Kembar Siam, Salah Satunya Ischiopagus Tripus Atau Kembar Laba-laba

Ada beragam jenis kembar siam. Ini 7 di antaranya

Baca Selengkapnya

Andien Sebut Perlunya Peran Orang Tua Membimbing Penggunaan Gawai pada Anak

14 jam lalu

Andien Sebut Perlunya Peran Orang Tua Membimbing Penggunaan Gawai pada Anak

Penyanyi Andien Aisyah mengatakan orang tua berperan penting membimbing anak dalam penggunaan gawai.

Baca Selengkapnya

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

3 hari lalu

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

Istri eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean membantah apabila dia pernah mengintimidasi Wijanto Tirtasana, bekas kongsi bisnisnya.

Baca Selengkapnya

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

3 hari lalu

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Orang Tua sebagai Awal untuk Atasi Anak Kecanduan Gawai

3 hari lalu

Pentingnya Peran Orang Tua sebagai Awal untuk Atasi Anak Kecanduan Gawai

Mengatasi anak kecanduan gawai dapat dimulai dari orang tua yang menjadi teladan dengan membatasi penggunaan gawai.

Baca Selengkapnya

Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

4 hari lalu

Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

Sensitivitas orang tua dan pengelola fasilitas berpengaruh pada keamanan dan keselamatan anak berkebutuhan khusus saat beraktivitas di tempat umum.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

6 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Inilah Tanda-tanda Anak Kekurangan Vitamin

7 hari lalu

Inilah Tanda-tanda Anak Kekurangan Vitamin

Dokter anak dan ahli neonatologi Richa Panchal menjabarkan tanda-tanda utama kekurangan vitamin pada anak.

Baca Selengkapnya