7 Efek Samping Kelebihan Vitamin D yang Perlu Diwaspadai

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Selasa, 13 Juli 2021 18:45 WIB

Ilustrasi suplemen/vitamin. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Vitamin D merupakan salah satu suplemen yang paling dicari selama pandemi Covid-19. Alasannya, vitamin ini membantu memperkuat imunitas atau kekebalan tubuh agar virus tidak mudah menyerang.

Selain untuk imunitas, vitamin D sangat penting dalam mendukung beberapa proses tubuh, termasuk penyerapan kalsium, pertumbuhan tulang, dan fungsi saraf dan otot. Kebutuhan vitamin D setiap orang berbeda, tergantung pada faktor individu, seperti usia, jenis kelamin, dan status kesehatan.

Namun, dokter cenderung menganggap kadar vitamin D cukup jika ada setidaknya 20 nanogram (ng) vitamin per mililiter (mL) darah. Jika kadarnya naik di atas 50 ng/mL, seseorang mungkin mengalami efek samping yang merugikan.

Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa ambang batas toksisitas akibat kelebihan vitamin D cukup tinggi, sekitar 200–240 ng/mL. Kadar vitamin D sebesar itu biasanya terjadi ketika mengonsumsi antara 10 ribu hingga 40 ribu unit internasional (IU) per hari.

Dilansir dari Medical News Today, berikut beberapa efek samping kelebihan vitamin D bagi tubuh.

1. Hiperkalsemia

Efek samping paling umum kelebihan vitamin D adalah hiperkalsemia, yaitu kelebihan kalsium dalam darah. Ketika vitamin D dalam darah tinggi, jumlah kalsium yang diserap usus akan meningkat. Metabolit vitamin D tingkat tinggi juga dapat mendorong pelepasan kalsium dari tulang ke dalam aliran darah.

Kelebihan kalsium dalam darah menyebabkan kehilangan nafsu makan, diare dan sembelit, kebingungan, disorientasi, atau kesulitan berpikir, mual dan muntah, nyeri sendi dan otot, sakit kepala terus menerus, iritabilitas dan kecemasan, lemas, sering haus dan buang air kecil, detak jantung tidak teratur, dan tekanan darah tinggi.

2. Kerusakan ginjal

Advertising
Advertising

Kelebihan kalsium dalam aliran darah dapat mengikat fosfat dan membentuk kristal yang mengendap di jaringan tubuh lunak. Kristal ini dapat menyebabkan kerusakan jaringan dan akhirnya kerusakan organ, tergantung pada lokasi, jumlah, dan ukurannya.

Ginjal sangat rentan terhadap endapan kalsium karena perannya sebagai filter yang memiliki banyak saluran kecil. Ketika banyak kalsium mengendap maka akan terjadi nefrokalsinosis (kelainan ginjal yang melibatkan pengendapan kalsium) yang jika dibiarkan akan menyebabkan gagal ginjal.

<!--more-->

3. Detak jantung tidak teratur dan serangan jantung

Hiperkalsemia ekstrem dapat mengurangi atau mengubah kemampuan sel-sel jantung untuk berfungsi. Orang dengan hiperkalsemia berat sering mengalami irama jantung yang tidak teratur. Orang dengan kadar kalsium atau fosfat yang sangat tinggi dalam darah juga dapat mengalami endapan kalsium, atau plak, di arteri atau katup jantung.

4. Tulang rapuh dan nyeri tulang

Kalsium memang baik untuk tulang. Tapi ketika terlalu banyak kalsium yang beredar di aliran darah, tubuh mungkin tidak memiliki cukup hormon untuk mengikat mineral ke tulang secara efektif. Akibatnya, muncul gangguan pada tulang seperti sakit atau nyeri tulang, tulang rentan patah, atau postur bungkuk.

5. Dehidrasi

Tingginya kadar kalsium dalam darah dapat membahayakan kemampuan ginjal untuk mengkonsentrasikan urine. Hal ini dapat menyebabkan seseorang memproduksi dan mengeluarkan urine dalam jumlah besar, yang disebut poliuria. Para peneliti tidak yakin penyebabnya, tapi salah satu teori adalah bahwa kadar kalsium yang tinggi mengurangi efek hormon antidiuretik.

Hormon-hormon ini mendorong ginjal untuk menahan air. Tapi karena hormon ini hanya sedikit, maka kemampuan ginjal untuk menahan air pun berkurang. Itulah alasan mengapa orang yang kelebihan vitamin D mungkin rentan terhadap dehidrasi.

6. Kerusakan paru-paru

Ketika kadar kalsium dan fosfat yang tinggi dalam darah mengikat dan membentuk kristal, yang akan disimpan di jaringan lunak, seperti paru-paru. Jika kristal ini banyak terdapat di paru-paru maka fungsi organ tersebut bisa rusak. Itulah yang jadi alasan mengapa kelebihan vitamin D juga bisa membuat paru-paru mengalami kerusakan.

6. Peradangan pankreas

Menurut penelitian 2017, hiperkalsemia dapat menyebabkan pankreatitis atau peradangan pankreas akut. Para peneliti menerbitkan ulasan tentang fitur dan pengobatan cedera ginjal akut yang diinduksi toksisitas vitamin D. Mereka mempelajari pengalaman 19 orang dengan toksisitas. Masing-masing mengonsumsi rata-rata 6.000.000 IU vitamin selama 1-3 bulan. Dua dari 19 orang mengalami pankreatitis akut sebagai komplikasi.


Baca juga: Selain Suplemen, Ini Cara Memenuhi Asupan Vitamin D Selama Pandemi

Berita terkait

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

1 hari lalu

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

Vitamin D3 berperan penting dalam pembentukan tulang, gigi dan otot janin. Kekurangan vitamin D3 selama masa kehamilan akan menyulut beragam risiko.

Baca Selengkapnya

Menguak Peran Vitamin D Sebagai Asupan Penting Sehari-hari

1 hari lalu

Menguak Peran Vitamin D Sebagai Asupan Penting Sehari-hari

Vitamin D memiliki peran dalam menjaga pertumbuhan otot dan tulang yang optimal dengan absorbsi kalsium di saluran cerna.

Baca Selengkapnya

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

1 hari lalu

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Alasan Penderita Asam Urat Wajib Hindari Ikan Tongkol

2 hari lalu

Alasan Penderita Asam Urat Wajib Hindari Ikan Tongkol

Bagi penderita asam urat harus menghindari makanan laut, seperti ikan tongkol. Lantas, mengapa demikian?

Baca Selengkapnya

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

3 hari lalu

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

Memilih antara susu sapi dan susu kerbau bergantung pada preferensi individu, kebutuhan nutrisi, dan pertimbangan pola makan.

Baca Selengkapnya

Kunci Cegah Flu Singapura, Kebersihan dan Imunitas Tubuh

4 hari lalu

Kunci Cegah Flu Singapura, Kebersihan dan Imunitas Tubuh

Pakar kesehatan kebersihan dan kekuatan imunitas tubuh dapat mencegah tertular flu Singapura. Ini yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Defisiensi Vitamin D Tingkatkan Risiko Anak Terkena Eksim

7 hari lalu

Defisiensi Vitamin D Tingkatkan Risiko Anak Terkena Eksim

Studi menyebutkan kekurangan vitamin D sangat berpengaruh terhadap meningkatnya prevalensi sensitisasi alergen, yang berpotensi eksim

Baca Selengkapnya

Ahli Sarankan Pasien PCOS Konsumsi Vitamin D

8 hari lalu

Ahli Sarankan Pasien PCOS Konsumsi Vitamin D

Ahli menyebutkan mengonsumsi vitamin D dapat membantu meringankan gejala PCOS

Baca Selengkapnya

Sering Disisihkan dari Piring Makan karena Pahit, Ketahui Manfaat Luar Biasa Pare

9 hari lalu

Sering Disisihkan dari Piring Makan karena Pahit, Ketahui Manfaat Luar Biasa Pare

Pare merupakan salah satu sayuran yang menyimpan beragam manfaat kesehatan yang luar biasa.

Baca Selengkapnya

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

13 hari lalu

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.

Baca Selengkapnya