TEMPO.CO, Jakarta - Mengeluarkan air mata saat memotong bawang adalah hal yang biasa bagi kebanyakan orang. Menurut American Chemical Society, ketika dipotong, bawang menghasilkan zat iritasi kimia yang disebut propantial S-oksida. Ketika iritasi ini mengenai mata, zat ini akan merangsang kelenjar air mata. Itulah sebabnya mengapa orang meneteskan air mata saat memotong bawang.

Lalu adakah cara untuk mengantisipasi hal tersebut? Mengutip laman Livestrong, koki eksekutif di LifeCafe Restaurant LifeTime, Ryan Dodge, berbagi cara mudah agar tidak perlu mengeluarkan air mata pada saat memotong bawang.

1. Asah pisau

Mangasah pisau sebelum memotong bawang membuat potongan bawang terlihat lebih rapi. "Ini adalah tips yang umumnya berguna untuk memasak dan keselamatan,” kata Dodge. Selain itu mengasah pisau juga memungkinkan untuk mengurangi kerusakan pada sel-sel bawang sehingga gas yang ada pada bawang tidak banyak keluar.

2. Gunakan kipas angin

Sebelum memotong bawang, persiapkan kipas angin terlebih dahulu. Kipas angin digunakan untuk mendorong aroma yang keluar dari bawang menjauhi mata. Salah satu trik yang direkomendasikan oleh chef Dodge.

Namun, berhati-hatilah pada posisi, jangan sampai angin yang dihasilkan dari kipas malah mengenai mata. Cara terbaik yaitu memposisikan kipas di sebelah Anda.

3. Memakai kacamata

Jika memiliki kacamata renang atau kacamata laboratorium di rumah, pakailah saat memotong bawang. Kacamata berfungsi menahan gas yang keluar dari bawang terkontak dengan mata. Gunakanlah kacamata yang pas dan hindari kacamata yang kebesaran.

4. Dinginkan bawang sebelum dipotong

Memasukkan bawang ke dalam lemari pendingin tidak akan merusak rasanya, tetapi itu bisa megurangi enzim asam yang dilepaskan ke udara. Masukkan dan diamkan bawang selama 30 menit di dalam lemari es sebelum memotongnya.

5. Membuang akar bawang

Akar bawang terletak pada ujung bawang, menyerupai rambut. Membuang akar bawang akan membantu terhindar dari iritasi.

Baca juga: Khasiat Makan Bawang Putih Mentah, Baik buat Jantung dan Otak

SITI HAJAR SUWARDI