Trik Agar Anak Mau Makan Buah dan Sayur yang Kaya Serat, Baik untuk Pencernaan

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Kamis, 3 Juni 2021 22:00 WIB

Ilustrasi anak makan buah. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Sayur dan buah menjadi salah satu makanan sumber serat yang dibutuhkan oleh semua orang, termasuk anak-anak. Dalam sehari, anak-anak membutuhkan asupan serat sebanyak 11-19 gram. Sayangnya 9 dari 10 anak di seluruh dunia tak memenuhi kebutuhan itu.

Pakar gizi Universitas Indonesia, Profesor Saptawati Bardosono, mengatakan bahwa kondisi ini terkait dengan makanan yang dikonsumsi anak-anak umumnya masih sedikit yang kaya serat. Padahal, asupan serat ini penting untuk kesehatan saluran cerna.

“Ada 5 dari 7 penelitian sudah membuktikan manfaat serat pangan terkait konstipasi,” kata dia dalam acara peluncuran kampanye Jam Makan Serat Danone pada Kamis, 3 Juni 2021.

Menurut penelitian yang dilakukan Prof Tati, sapaan Saptawati Bardosono, beserta tim pada akhir 2020 lalu, diketahui asupan serat anak-anak usia 6-36 bulan bahkan kurang dari 50 persen dari yang dianjurkan.

“Anak-anak tersebut memiliki risiko konstipasi lebih dari 20 persen,” kata dia.

Karena itu, dia menganjurkan orang tua berupaya memenuhi kebutuhan serat anak. Ini memang tak mudah karena anak-anak sering kali pilih-pilih makanan.

“Sayur memang tidak ada rasanya, buah masih ada rasa manis dan asam. Makanan-makanan ini meskipun tidak disukai anak, tapi kita sebagai orang tua tahu bahwa asupan serat memberi manfaat untuk kesehatan anak,” kata dia.

Agar anak mau makan sayur dan buah, Prof Tati menyarankan agar orang tua memberikan contoh dengan memakannya bersama anak-anak. Berikan sayur pada jam-jam makan utama dan buah pada jam makan selingan di antara waktu makan utama anak. Supaya anak menyukai rasanya, sayur dan buah sebaiknya diolah jadi makanan yang menarik.

“Anak-anak selalu neofobia, takut pada makanan baru. Karena itu harus dicobakan tidak hanya sekali tapi berkali-kali bahkan puluhan kali sampai anak bisa mengadopsi dan menyukai rasanya,” kata dia.

Selain sayur dan buah, siapkan juga makanan kaya serat lain yang terbuat dari whole grain seperti roti, biscuit, dan sereal. Tambahkan pula kacang polong dalam hidangan lauk atau sup. Kalau perlu, berikan juga makanan yang diperkaya dengan serat.

“Kalau tetap tidak mau, kita harus melihat apa sih yang disukai anak. Kita lihat produk makanan ini apakah diperkaya dengan serat sehingga kita memberikan makanan kesukaannya sambil memberikan serat,” kata dia.

Baca juga: Sayur dan Buah yang Paling Bergizi untuk Jaga Imunitas Tubuh Saat Pandemi

Sependapat dengan Prof Tati, dokter spesialis anak konsultan dan ahli gastrohepatologi, Ariani Dewi Widodo, mengatakan memperkenalkan makanan baru pada anak setidaknya perlu dicoba 10-15 kali. Tapi kebanyakan orang tua tidak mencoba sebanyak itu karena menyerah duluan.

Orang tua juga perlu menjelaskan kepada anak tentang pentingnya makan sayur dan buah sebagai sumber nutrisi dan serat.

“Kalau kita ulang berkali-kali bahwa sayur baik untuk pertumbuhan tubuh, lama-lama anak-anak akan menangkapnya dan lebih mengingatnya daripada orang dewasa,” kata dia.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

2 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

2 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Bukan Penyakit, Ini yang Perlu Dipahami soal Mual

3 hari lalu

Bukan Penyakit, Ini yang Perlu Dipahami soal Mual

Mual merupakan gejala dibanding kondisi kesehatan. Apa saja penyebabnya dan yang perlu dilakukan untuk mengatasinya?

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

3 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

6 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Teknik Kuno Menyimpan Apel agar Tahan Lama, dari Pasir sampai Serbuk Gergaji

7 hari lalu

Teknik Kuno Menyimpan Apel agar Tahan Lama, dari Pasir sampai Serbuk Gergaji

Untuk mencegah apel cepat busuk perlu teknik penyimpanan yang tepat, sederhana, tapi efektif. Berikut cara menyimpan apel gaya lama tapi efektif.

Baca Selengkapnya

Fakta Mulut yang Unik dan Anda Mungkin Belum Tahu

7 hari lalu

Fakta Mulut yang Unik dan Anda Mungkin Belum Tahu

Mulut adalah bagian tubuh penting dan pintu saluran pencernaan. Berikut fakta menarik dan aneh terkait mulut sebagai organ yang kompleks.

Baca Selengkapnya

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

11 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya