6 Faktor yang Bikin Wanita Berisiko Tinggi Terkena Kanker Ovarium

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Minggu, 30 Mei 2021 09:50 WIB

Ilustrasi Kanker. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kanker ovarium berkembang di ovarium, yaitu dua kelenjar reproduksi wanita yang menghasilkan sel telur serta hormon wanita estrogen dan progesteron.

Kanker ini sering kali tidak terdeteksi. Biasanya kanker ovarium stadium dini ditemukan secara kebetulan, menurut Ketua Himpunan Onkologi dan Ginekologi Indonesia (HOGI) Andrijono.

Oleh karena itu, dia mengajak setiap perempuan untuk mewaspadai ancaman kanker ovarium dengan mengenal faktor risiko dan deteksi dini.

"Gejala kanker ovarium sering kali disalahartikan dengan gejala penyakit lain, sehingga sering luput dari perhatian dan baru ditemukan ketika telah mencapai stadium lanjut. Padahal jika dideteksi lebih awal, kanker ovarium dapat ditangani," kata Andrijono dalam webinar kesehatan, Sabtu, 29 Mei 2021.

Faktanya ada 20 persen dari kanker ovarium yang sudah terdeteksi pada stadium awal, dan 94 persen pasien stadium awal bisa hidup lebih dari lima tahun setelah didiagnosis, lanjut dia.

Mengingat tidak ada gejala spesifik sebagai penanda awal, dia mengajak kaum Hawa untuk lebih waspada terhadap kanker ovarium. Untuk menyebarkan kesadaran mengenai kanker ovarium, Himpunan Onkologi dan Ginekologi Indonesia (HOGI), Indonesian Cancer Information & Support System (CISC) bersama AstraZeneca meluncurkan Kampanye 10 Jari.

Kampanye ini dibuat demi mengenal enam faktor risiko serta empat tanda kanker ovarium. Enam risiko kanker ovarium, yakni riwayat kista endometriosis, punya riwayat keluarga yang menderita kanker ovarium dan kanker payudara, mengalami mutasi genetik (contoh BRCA), angka paritas rendah, gaya hidup buruk dan pertambahan usia.

Sementara empat tanda kanker ovarium adalah kembung, nafsu makan berkurang, sering buang air kecil dan nyeri panggul atau perut.

Baca juga: Perjuangan Feby Febiola Melawan Kanker Ovarium, Ingin Jadi Berkat

Andrijono menegaskan, gangguan kesehatan bila terdeteksi sedini mungkin akan lebih mudah diobati. Maka, hindarilah rasa takut atau ragu untuk memeriksakan diri bila ada keluhan yang dirasakan. Jika mengalami keluhan tertentu, coba observasi dulu selama satu hingga dua pekan. Jika keluhan itu masih terasa, segera periksakan.

"Kalau keluhan hilang boleh ditunda pemeriksaan, tapi kalau terus berulang, segera periksa. Keluhannya apa saja, batuk, pilek, diare, semua itu keluhan. Batuk pilek bisa jadi (gejala) kanker tenggorokan, kanker mulut, diare bisa jadi (gejala) kanker usus. Kalau ada penyakit yang bertahan, jangan ragu-ragu untuk periksa."

Kanker ovarium merupakan penyebab kematian nomor 8 akibat kanker pada perempuan di seluruh dunia. Di Indonesia, kanker ovarium berada di peringkat 3 dari sisi insiden dan tingkat kematian untuk penyakit kanker pada wanita.

Berita terkait

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

1 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

2 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

2 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

4 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

4 hari lalu

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

Setiap individu harus memahami tantangan yang dihadapi saat didiagnosis glaukoma dan harus mempertahankan kualitas hidup dengan manajemen tepat.

Baca Selengkapnya

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

4 hari lalu

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

Seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati seorang influencer media sosial perempuan terkenal Irak

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

5 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

5 hari lalu

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

6 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

7 hari lalu

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.

Baca Selengkapnya