Hindari 6 Kebiasaan ini Agar Terhindar dari Nyeri Rahang

Reporter

Tempo.co

Selasa, 6 April 2021 19:54 WIB

Wanita memegang rahangnya. Freepik.com/Katemangostar

TEMPO.CO, Jakarta - Anda atau orang terdekat mungkin pernah mengalami nyeri rahang yang membuat sulit makan dan minum. Gejala nyeri rahang cenderung bervariasi, mulai dari nyeri rahang yang disertai nyeri di wajah, rahang terasa terkunci, rahang berbunyi “klik”, susah menggerakkan rahang, kesulitan mengunyah dan membuka mulut, sensasi terbakar di mulut dan gigi sensitif.

British Society for Occlusal Studies memberikan beberapa tips agar Anda terhindar dari nyeri rahang, di antaranya:

  1. Perhatikan Makanan

Saat rahang Anda terasa sensitif, jangan makan makanan yang keras dan kenyal. Jangan mengunyah permen karet, potong buah atau sayur kecil-kecil sebelum Anda memakannya. Konsumsilah makanan yang lembut dan lunak, sehingga tidak menimbulkan nyeri ketika dikunyah. Konsumsi juga sumplemen yang mengandung kalsium dan magnesium.

  1. Kunyah Makanan di Kedua sisi Mulut

Kunyahlah makanan menggunakan gigi belakang, jangan gigi depan. Lakukan kunyahan secara bersamaan di kedua sisi mulut, atau bisa bergantian. Hal ini guna mengurangi ketegangan otot mulut di satu sisi saja.

  1. Hindari Kebiasaan Menekan Rahang

Sebisa mungkin hindari kebiasaan membebani otot rahang dan persendian rahang dengan menghindari: menggeretakkan gigi, membuka mulut terlalu lebar, menggigit pipi bagian dalam, menggigit bibir, lidah mendorong gigi, menggigit benda (misal pulpen) dan kebiasan membebani rahang lainnya.

Advertising
Advertising

Baca: 8 Penyebab Nyeri Rahang, Hati-hati Indikasi penyakit Serius Seperti Autoimun

  1. Atur Posisi Tidur

Usahakan Anda mendapatkan cukup tidur di malam hari, kurangi cahaya dan kebisingan saat sudah berbaring di tempat tidur. Atur posisi senyaman mungkin, hindari posisi miring, dan tengkurap saat tidur.

  1. Hindari Kafein

Saat menjelang malam hari hindari minum minuman yang mengandung kafein (seperti kopi), mengkonsumsi kafein menjelang jam tidur hanya akan membuat Anda kesulitan tidur dan dapat meningkatkan ketegangan otot.

  1. Berhenti Memaksakan Rahang Anda Bekerja

Hindari aktivitas yang membuat rahang tegang, seperti membuka mulut terlalu lebar (misal saat menguap), menyanyi terlalu lama atau berlebihan, memainkan alat musik tiup terlalu lama atau berlebihan dan lain sebagainya.

Saat rahang Anda terasa nyeri, bisa lakukan pertolongan pertama dengan mengkompresnya. Kompres rahang bagian luar menggunakan handuk panas maupun dingin, Anda bisa memilih salah satu. Kompres selama 10-20 menit sebanyak empat kali dalam sehari, mengkompres rahang dapat membantu mengendurkan otot, sehingga nyeri sendi dapat berkurang. Lalu sertailah dengan minum obat antiinflamasi dan pereda nyeri, seperti ibuprofen, asetaminofen, atau aspirin (tanpa kafein).

Namun segeralah periksakan diri ke dokter apabila mengalami gejala berikut ini:

  • Pengobatan rumahan tidak mengurangi nyeri rahang.
  • Nyeri rahang menganggu rutinitas harian Anda.
  • Terjadi perubahan cara rahang bergerak.
  • Rahang mengeluarkan bunyi “klik” atau letupan saat bergerak.
  • Nyeri rahang menyebar ke sekitar leher atau punggung atas.
  • Nyeri rahang disertai sakit mata, perubahan penglihatan atau sakit kepala.
  • Nyeri rahang disertai telinga berdenging.
  • Terjadi pembengkakan di sekitar rahang, yang bisa jadi pertanda infeksi.

DELFI ANA HARAHAP

Berita terkait

Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

8 jam lalu

Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

Buat yang sedang mencari pasangan melalui proses perjodohan atau kencan kilat, perhatikan beberapa hal penting berikut agar tak salah pilih.

Baca Selengkapnya

Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

18 jam lalu

Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

Menjaga kulit agar tetap awet muda bisa dimulai dengan olahraga teratur dan makan makanan sehat.

Baca Selengkapnya

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

1 hari lalu

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

Bisakah penyakit Lyme akibat gigitan serangga disembuhkan? Tentu saja asal tak terlambat diobati karena komplikasinya beragam.

Baca Selengkapnya

Dokter: Lansia Perlu Hindari Kafein agar Tidak Mengompol

1 hari lalu

Dokter: Lansia Perlu Hindari Kafein agar Tidak Mengompol

Lansia diminta menghindari minuman berkafein seperti kopi dan teh pada sore dan malam hari agar tidak mengompol selama tidur malam.

Baca Selengkapnya

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

2 hari lalu

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

Aturan kompensasi diatur dalam Permenhub Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.

Baca Selengkapnya

15 Makanan Penghilang Mual untuk Ibu Hamil yang Wajib Dicoba

2 hari lalu

15 Makanan Penghilang Mual untuk Ibu Hamil yang Wajib Dicoba

Saat hamil muda, Anda sebaiknya mengonsumsi makanan penghilang mual untuk ibu hamil. Baiknya konsumsi makanan sehat dan bergizi.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

2 hari lalu

Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

Banyak yang belum menyadari pentingnya mengonsumsi makanan tinggi kolagen yang secara langsung dapat meningkatkan pembentukan kolagen pada kulit.

Baca Selengkapnya

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

2 hari lalu

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

Setelah sebulan kejadian penyerangan pada relawan World Central Kitchen, LSM itu sekarang siap beroperasi kembali

Baca Selengkapnya

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

3 hari lalu

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

4 hari lalu

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.

Baca Selengkapnya