Kata Menteri Bintang Jika Orang Tua Izinkan Perkawinan Anak karena Susah Cari Makan

Reporter

Rini Kustiani

Editor

Rini Kustiani

Senin, 15 Februari 2021 12:46 WIB

Menteri PPPA RI Bintang Puspayoga.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga menyoroti situs Aisha Wedding yang menfasilitasi dan mengajak orang menikah muda dengan dalih agama. Bintang menegaskan layanan situs tersebut jelas melanggar hukum dan merugikan semua orang karena memfasilitasi perkawinan anak.

"Pengelola situs itu melanggar undang-undang perlindungan anak, undang-undang perkawinan, dan undang-undang perdagangan orang," kata Bintang dalam diskusi lewat daring bertajuk 'Membangun Sinergi Mewujudkan Perempuan Berdaya, Anak Terlindungi, Indonesia Maju' pada Kamis, 11 Februari 2021.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah berkoordinasi dengan polisi dan kementerian terkait dalam menghentikan dan memproses hukum pengelola situs tersebut. "Kami berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengusut tuntas dan ke Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk memblokir situs tersebut," kata Bintang.

Salah satu alasan yang kerap mengemuka ketika terjadi perkawinan anak, menurut Bintang, adalah motif ekonomi. Menteri Bintang menjelaskan, banyak orang memaklumi bahkan mendukung terjadinya perkawinan anak karena 'susah cari makan', sulit mendapatkan pekerjaan, tidak punya kegiatan, dan lainnya.

"Muncul pertanyaan 'kenapa enggak boleh orang tua mengizinkan perkawinan anak? Situasi sedang sulit, cari makan susah, supaya anak tidak mati kelaparan'. Jadi mereka terpaksa menikahkan anak di usia muda," kata Bintang menirukan keluhan yang selama ini dia dengar. Bintang Puspayoga menjelaskan, situasi yang sulit bukan dalih orang tua mengizinkan perkawinan anak. "Ini pikiran jangka pendek dalam menyelesaikan persoalan yang ada, terutama tidak memberikan ruang bagi anak sebagai masa depan bangsa."

Advertising
Advertising

Bintang Puspayoga menjelaskan banyak program pemerintah yang mendukung kehidupan dan kemandirian keluarga tidak mampu. Di Kementerian Sosial misalkan, ada program Keluarga Harapan. Lagipula, Bintang melanjutkan, implikasi perkawinan anak sangat besar, baik dari sisi kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.

"Kalau kondisi ekonomi bagus, pendidikan lebih baik, maka perkawinan anak bisa ditekan," katanya. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, menurut Bintang, telah bersinergi dengan berbagai lembaga agar dapat menjangkau masyarakat sampai ke level paling bawah. Contohnya, penjual sayur keliling atau tukang sayur di kampung-kampung turut mengkampanyekan setop perkawinan anak kepada pelanggan mereka.

Baca juga:
Kongres Ulama Perempuan: Promosi Kawin Anak Aisha Weddings Melecehkan Agama

Pada kesempatan itu, Menteri Bintang Puspayoga mengatakan mencegah perkawinan anak menjadi satu dari lima isu prioritas arahan Presiden Joko Widodo. Selain mencegah perkawinan anak, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak juga bertugas meningkatkan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan, meningkatkan peran ibu dan keluarga dalam pendidikan/pengasuhan anak, menurunkan kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta menurunkan angka pekerja anak.

Berita terkait

Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

11 hari lalu

Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

Kasus kawin kontrak kembali mengemuka. Berikut modus-modus kawin kontrak, termasuk soal mahar jutaan rupiah.

Baca Selengkapnya

Ketua MKMK I Dewa Gede Palguna Alumnus Universitas Udayana, Menteri hingga Selebritas Lulusan Unud

44 hari lalu

Ketua MKMK I Dewa Gede Palguna Alumnus Universitas Udayana, Menteri hingga Selebritas Lulusan Unud

Ketua MKMK I Dewa Gede Palguna alumnus Universitas Udayana. Berikut menteri hingga selebritis yang juga lulusan Unud.

Baca Selengkapnya

Angka Pengasuhan Tidak Layak Anak Masih Tinggi, Ini Saran Legislator

4 Februari 2024

Angka Pengasuhan Tidak Layak Anak Masih Tinggi, Ini Saran Legislator

Legislator menyoroti penurunan angka pengasuhan tidak layak belum merata di Indonesia, termasuk juga perkawinan anak, ini sarannya.

Baca Selengkapnya

Kemenag dan GKMNU Bersatu Atasi Empat Isu Keluarga

30 November 2023

Kemenag dan GKMNU Bersatu Atasi Empat Isu Keluarga

Kementerian Agama bersama GKMNU melakukan penanganan empat isu krusial keluarga Indonesia.

Baca Selengkapnya

Puan Maharani Bantah Isu Menteri Jokowi Asal PDIP Tarik Diri, Ini Profil 5 Menteri Kader PDIP

25 Oktober 2023

Puan Maharani Bantah Isu Menteri Jokowi Asal PDIP Tarik Diri, Ini Profil 5 Menteri Kader PDIP

Puan Maharani membantah isu kader PDIP yang jadi menteri Jokowi menarik diri. Siapa saja 5 menteri itu?

Baca Selengkapnya

Pelamar PPPK Guru 2023 yang Tak Lolos Seleksi Administrasi Bisa Ajukan Sanggah, Begini Caranya

16 Oktober 2023

Pelamar PPPK Guru 2023 yang Tak Lolos Seleksi Administrasi Bisa Ajukan Sanggah, Begini Caranya

PPPK 2023 yang dinyatakan tidak lolos seleksi administrasi, dapat mengajukan sanggahan.

Baca Selengkapnya

Kementerian: Anak Pelaku Pidana, Termasuk Perundungan di Cilacap, Berhak Dapat Pendidikan

6 Oktober 2023

Kementerian: Anak Pelaku Pidana, Termasuk Perundungan di Cilacap, Berhak Dapat Pendidikan

Anak yang berhadapan dengan hukum sebagai pelaku tindak pidana tetap berhak mendapatkan pendidikan, tak terkecuali anak yang jadi pelaku perundungan.

Baca Selengkapnya

Marak Debat Hak Perempuan dan Aborsi di Pilpres Argentina, Kementerian Perempuan Terancam Ditutup

5 Oktober 2023

Marak Debat Hak Perempuan dan Aborsi di Pilpres Argentina, Kementerian Perempuan Terancam Ditutup

Pilpres yang sedang berlangsung di Argentina menyoroti debat tentang hak perempuan dan akses aborsi.

Baca Selengkapnya

Masih Penyesuaian, Bayi Tertukar di Bogor Terkadang Rewel Cari Ibu Asuhnya

15 September 2023

Masih Penyesuaian, Bayi Tertukar di Bogor Terkadang Rewel Cari Ibu Asuhnya

Dua bayi tertukar di Kabupaten Bogor masih menyesuaikan pengasuhan dengan orang tua biologis.

Baca Selengkapnya

KemenPPPA Sebut Anak-Anak di Pulau Rempang Panik, Takut, dan Kemungkinan Trauma

13 September 2023

KemenPPPA Sebut Anak-Anak di Pulau Rempang Panik, Takut, dan Kemungkinan Trauma

Sebelas anak dilarikan ke RSUD Batam karena terkena gas air mata saat bentrokan antara warga dan polisi terjadi di Pulau Rempang.

Baca Selengkapnya