3 Penyebab Bayi ASI Eksklusif Sulit Menambah Berat Badan

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Selasa, 12 Januari 2021 14:30 WIB

Ilustrasi bayi memasukkan jarinya ke dalam mulut. Unsplash/Irina Murza

TEMPO.CO, Jakarta - Bayi dianjurkan minum air susu ibu atau ASI eksklusif di enam bulan pertama untuk nutrisi dan energi. ASI pertama atau kolostrum yang berwarna agak kuning juga sarat dengan nutrisi dan antioksidan yang meningkatkan kekebalan terhadap penyakit dan membantu mereka tumbuh.

Namun, dalam beberapa kasus, bayi sulit mengalami penambahan berat badan yang tidak konsisten meskipun tampaknya cukup ASI. Akhirnya, sebagian besar orang tua khawatir jika anaknya kurang gizi. Cari tahu dulu penyebabnya.

Dilansir dari Times of India, Selasa, 12 Januari 2021, tidak ada pola pasti untuk penambahan berat badan. Semua bayi bertambah berat badan dengan cara yang berbeda, tetapi dalam pola yang konsisten untuk membantu orang tua melacak perkembangannya.

Setelah lahir, bayi kehilangan 10 persen berat badannya pada minggu pertama, lalu naik kembali setelah satu atau dua minggu. Selama tiga bulan berikutnya, mereka bertambah sekitar 30 gram setiap hari jika disusui dengan baik.

Pertumbuhan yang lambat atau tidak konsisten bisa jadi menunjukkan bahwa mereka tidak mendapatkan nutrisi yang cukup.

Bayi baru lahir sebaiknya diberi ASI setiap 2 sampai 3 jam. Seiring waktu perut mereka membesar dan frekuensinya berkurang akan berkurang tapi total asupannya bertambah. Untuk menambah berat badan, total asupan kalori bayi harus lebih besar dari pengeluaran kalorinya.

Ada beberapa alasan mengapa berat badan bayi tidak bertambah secara konsisten. Tiga alasan yang paling sering adalah tidak mengonsumsi cukup kalori, tidak menyerap nutrisi, dan membakar terlalu banyak kalori

1. Tidak mengonsumsi cukup kalori
Sumber utama kalori untuk bayi adalah ASI. Ketika mereka tidak mendapatkan cukup ASI maka perkembangannya melambat. Hal ini dapat terjadi karena alasan seperti pelekatan yang buruk, jarang menyusui, sesi menyusui yang singkat dan suplai ASI yang tidak mencukupi. Jika Anda tidak menghasilkan ASI yang cukup atau tidak dapat menempel dengan benar, konsultasikan dengan dokter untuk mengatasi masalah ini.

2. Tidak menyerap nutrisi
Dalam beberapa kasus, bayi yang diberi makan dengan baik pun bisa mengalami perkembangan yang lambat. Ini bisa terjadi jika mereka tidak mampu menyerap nutrisi dari ASI karena beberapa kondisi kesehatan yang mendasarinya. Gastroesophageal reflux (GERD) atau alergi makanan atau sensitivitas makanan dapat menyebabkan gangguan dalam penyerapan nutrisi. Mereka bisa saja langsung muntah setelah sesi menyusui. Jika itu terjadi, segera konsultasikan ke dokter.

Advertising
Advertising

3. Membakar terlalu banyak kalori
Semua kalori yang dikonsumsi bayi digunakan untuk menjaga fungsi vital tubuh atau disimpan sebagai lemak. Mereka tidak melakukan banyak aktivitas yang dapat membakar terlalu banyak kalori. Tetapi beberapa bayi membutuhkan kalori lebih karena metabolisme. Dalam kasus kelahiran prematur, penyakit jantung, atau masalah pernapasan, bayi membutuhkan lebih banyak kalori dari biasanya.

Jika pertumbuhan lambat dan tidak konsisten, segera konsultasikan ke dokter. Dokter akan mengevaluasi situasinya dan merekomendasikan tindakan efektif untuk mengatasi masalah.

Berita terkait

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

16 jam lalu

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

Memilih antara susu sapi dan susu kerbau bergantung pada preferensi individu, kebutuhan nutrisi, dan pertimbangan pola makan.

Baca Selengkapnya

Umur Berapa Bayi Mulai Boleh Dipijat?

2 hari lalu

Umur Berapa Bayi Mulai Boleh Dipijat?

Tak ada pedoman pasti kapan bayi mulai dapat dipijat untuk pertama kalinya.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

3 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

3 hari lalu

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

Seorang bayi yang diselamatkan dari rahim ibunya yang sekarat setelah serangan udara Israel di Gaza selatan, dilaporkan meninggal pada Kamis.

Baca Selengkapnya

5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

4 hari lalu

5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

Memijat bayi pun membutuhkan teknik dan cara tertentu. Salah memijat dapat berakibat fatal pada bayi.

Baca Selengkapnya

Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

7 hari lalu

Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

Tim medis di Gaza berhasil melakukan operasi caesar untuk membantu lahirnya bayi dari rahim seorang ibu yang tewas dalam serangan Israel.

Baca Selengkapnya

Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

8 hari lalu

Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

Serangan brutal Israel pada Sabtu malam di Rafah menewaskan 18 orang, termasuk 14 anak-anak. Dokter berhasil menyelamatkan bayi dari jasad ibu hamil

Baca Selengkapnya

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

12 hari lalu

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

14 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Ingin Cepat Turun Berat Badan, Pemicu Produksi ASI Kurang Maksimal

15 hari lalu

Ingin Cepat Turun Berat Badan, Pemicu Produksi ASI Kurang Maksimal

Beberapa kebiasaan membuat produk ASI tidak optimal, termasuk membatasi pola makan karena ingin cepat menurunkan berat badan.

Baca Selengkapnya