Kunci Penting Penderita Gangguan Kecemasan ketika Menghadapi Perubahan

Reporter

Tempo.co

Editor

Yunia Pratiwi

Senin, 4 Januari 2021 12:19 WIB

Ilustrasi wanita sedih dan kecewa. Freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Jika Anda mengalami gangguan kecemasan atau depresi, perubahan bisa menjadi tantangan. Tetapi menurut penelitian baru dari U.C.-Berkeley, kunci untuk membuat keputusan yang baik dalam menghadapi transisi bisa terletak pada mengingat apa yang telah Anda lakukan dengan benar di masa lalu daripada apa yang telah Anda lakukan salah.

Peneliti dari Berkeley sebelumnya telah menetapkan bahwa mereka yang memiliki tingkat kecemasan tinggi cenderung membuat lebih banyak kesalahan ketika dipaksa membuat keputusan dalam lingkungan yang berubah dengan cepat (dalam hal ini, selama penugasan yang terkomputerisasi). Sebaliknya, mereka yang tidak memiliki gangguan kecemasan bernasib jauh lebih baik saat menyesuaikan diri dengan perubahan.

Mereka berteori bahwa ini adalah kasusnya karena ketika orang dihadapkan pada keadaan yang berubah-ubah, kita sering menggunakan apa yang dikenal sebagai pengambilan keputusan probabilistik. Ini melibatkan mengingat hasil sebelumnya dari situasi lain untuk membantu kami membuat keputusan saat ini. Tetapi bagi orang-orang dengan gangguan kecemasan dan depresi, kecenderungannya adalah terpaku pada hasil negatif dari masa lalu, yang membuat lebih sulit untuk membuat keputusan yang baik di masa sekarang.

'Semakin tangguh seseorang secara emosional, semakin mereka dapat fokus pada apa yang memberi mereka hasil yang baik, dan dalam banyak situasi dunia nyata yang mungkin menjadi kunci untuk belajar membuat keputusan yang baik," jelas penulis senior studi dan profesor ilmu saraf Sonia Bishop seperti dilansir dari laman Mind Body Green.

Dalam penelitian terbaru mereka, tim mengumpulkan 86 peserta, beberapa dengan gangguan kecemasan klinis dan depresi, beberapa dengan gejala tetapi tanpa diagnosis, dan beberapa tanpa gejala. Mereka dibimbing melalui tugas yang mengakibatkan sengatan listrik kecil atau hadiah uang.

Advertising
Advertising

Dan ketika tugas mulai menjadi lebih tidak stabil dan berubah dengan cepat, para peneliti menemukan mereka yang mengalami depresi dan gangguan kecemasan, termasuk mereka yang hanya memiliki beberapa gejala, memiliki waktu yang lebih sulit untuk mengikutinya, menunjukkan bahwa mereka juga tidak belajar dari kesalahan mereka.

"Kami menemukan bahwa orang yang tangguh secara emosional pandai mengikuti tindakan terbaik ketika dunia berubah dengan cepat," kata Bishop. "Orang dengan gangguan kecemasan dan depresi, di sisi lain, kurang mampu beradaptasi dengan perubahan ini."

Menurut Bishop, hasil penelitian ini menunjukkan orang dengan kecemasan dan depresi bisa mendapatkan keuntungan dari terapi kognitif yang membantu mengalihkan fokus ke hasil positif daripada negatif.

Ketika seseorang bergumul dengan gangguan kecemasan dan depresi, hal-hal seperti perenungan, memikirkan kesalahan masa lalu, dan kemudian membiarkan kesalahan tersebut menginformasikan keputusan baru, bukanlah hal yang aneh. Tetapi dengan mengingat hal-hal yang telah mereka lakukan dengan benar, mereka dapat meningkatkan keterampilan pengambilan keputusan dan ketahanan mereka di masa mendatang.

Berita terkait

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

1 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

1 hari lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

3 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

3P Ciri Orang Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Perlu Dilakukan

4 hari lalu

3P Ciri Orang Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Perlu Dilakukan

Psikiater menyebut ciri-ciri orang dengan gangguan jiwa yang butuh pertolongan medis. Ciri-ciri gangguan jiwa itu diistilahkan dengan 3P.

Baca Selengkapnya

Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

6 hari lalu

Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

Salah satu manfaat yang paling signifikan dari berlari di pagi hari adalah kemampuannya untuk mengurangi gejala depresi.

Baca Selengkapnya

Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

7 hari lalu

Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

Chiropractic merupakan salah satu metode pengobatan terapi manual yang awal mengenalnya sebagai pijat kretek. Amankah?

Baca Selengkapnya

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

8 hari lalu

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

PPATK menemukan bahwa 3,2 juta warga Indonesia menjadi pemain judi online dengan perputaran uang mencapai Rp 100 triliun. Ini 7 cara berhenti main judi online.

Baca Selengkapnya

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

11 hari lalu

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

11 hari lalu

Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

Pemilik kolesterol tinggi perlu mewaspadai gejala menopause yang kian berat, terutama risiko penyakit kardiovaskular karena ketiadaan hormon estrogen.

Baca Selengkapnya

Gejala Post Holiday Blues dan 5 Kiat Mengurangi Risikonya

15 hari lalu

Gejala Post Holiday Blues dan 5 Kiat Mengurangi Risikonya

Suasana liburan yang terbawa saat memulai rutinitas bekerja mempengaruhi perasaan atau gangguan emosi. Kondisi itu menandakan post holiday blues

Baca Selengkapnya