Jangan Tunggu Gejala, Ini 4 Hal yang Mengharuskan Kamu Segera Tes COVID-19

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Sabtu, 2 Januari 2021 15:05 WIB

Ilustrasi swab test atau tes usap Covid-19. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Virus corona baru di Inggris dianggap 70 persen lebih menular. Kasus baru COVID-19 pun tumbuh dengan cepat. Masalahnya, kadang-kadang infeksi virus ini tidak menimbulkan gejala, tapi bisa menularkan.

Karena itu, deteksi dini lebih baik daripada jadi masalah di kemudian hari. Menurut para ahli, berikut 4 tanda seseorang sebaiknya menjalani tes COVID-19.

1. Ada gejala tak biasa
Tanda dan gejala paling umum dari infeksi COVID-19 mirip dengan flu atau alergi. Namun, banyak juga gejala yang berbeda pada setiap orang. Bahkan ada yang tidak bergejala sama sekali.

Gejala COVID-19 yang paling umum antara lain demam berlangsung lebih dari 2 hari, batuk kering / tersumbat, pilek disertai batuk (terutama bila belum pernah terpapar), sesak napas, nyeri otot, sakit kepala dan kedinginan, gatal dan lesi pada kulit, sakit tenggorokan, hilangnya penciuman dan perasa secara tiba-tiba, serta muntah, diare, dan kelelahan.

2. Setelah kontak dekat dengan dengan orang yang positif
Pedoman CDC menyarankan orang yang berisiko atau orang yang idealnya dites adalah mereka yang kontak dekat dengan orang yang terinfeksi. Kontak dekat didefinisikan menghabiskan waktu dengan orang tersebut dalam jarak dekat, selama lebih dari 15 menit, sebelum atau setelah 2 hari sebelum inkubasi.

Advertising
Advertising

Kebanyakan dokter merekomendasikan bahwa waktu yang ideal untuk pengujian dalam kasus tanpa gejala atau gejala adalah 5 hari setelah waktu inkubasi. Karena gejala tidak selalu mungkin muncul segera setelah kontak, jadi perlu mengisolasi diri sendiri terlebih dahulu. Pengujian yang dilakukan terlalu dini juga dapat menunjukkan hasil yang salah.

3. Setelah melakukan aktivitas berisiko tinggi
Setelah melakukan aktivitas berisiko tinggi terpapar COVID-19, seperti pernikahan, pesta, atau pertemuan, pertimbangkan untuk melakukan tes. Ini karena COVID-19 secara eksponensial lebih tinggi penularannya di dalam ruangan, ketika jarak sosial atau protokol kebersihan tak selalu dapat diikuti.

4. Setelah bepergian ke tempat yang menular
Bepergian adalah aktivitas yang berisiko. Banyak tempat mengharuskan pelancong melakukan tes COVID-19 sebelum masuk atau kembali. Jika Anda bepergian ke kota atau wilayah yang menjadi sarang infeksi, ingatlah bahwa memiliki kemungkinan risiko infeksi yang lebih tinggi dan dapat membuat orang lain berisiko juga. Untuk meyakinkan diri sendiri dan orang-orang yang dekat dengan Anda, lakukan tes COVID-19, sebaiknya PCR.

TIMES OF INDIA

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

21 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

2 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

5 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

9 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

9 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

15 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

16 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

19 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

20 hari lalu

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual

Baca Selengkapnya