7 Cara Mengatasi Keputihan dengan Bahan Alami, Gampang Dilakukan di Rumah

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Kamis, 24 Desember 2020 10:10 WIB

Ilustrasi bau tak sedap di area miss v. tabloidbintang.com

TEMPO.CO, Jakarta - Keputihan adalah masalah umum di kalangan wanita. Jika yang keluar hanya sedikit dan tak berbau atau berwarna, itu tidak masalah. Tapi jika terlalu banyak, apalagi jika berbau dan berwarna, itu sangat mengganggu. Jadi, cari tahu cara mengatasi keputihan.

Penyebab keputihan yang berlebihan, berbau, atau berwarna umumnya adalah infeksi jamur, terutama Candida albicans. Penyebab lainnya adalah tidak menjaga kebersihan area vagina, terlalu cemas, dan kekurangan nutrisi.

Berikut cara mengatasi keputihan dengan bahan-bahan alami yang bisa dilakukan di rumah.

1. Yogurt Yunani

Yogurt tergolong probiotik karena mengandung bakteri hidup, seperti Lactobacillus acidophilus. Bakteri ini penting untuk membantu mengobati pertumbuhan berlebih kuman dan menciptakan lingkungan yang sehat di vagina.

Advertising
Advertising

Dalam sebuah studi 2017, mengonsumsi yogurt membantu meningkatkan mikrobioma usus dan dapat mengurangi jamur dalam tubuh. Yoghurt Yunani biasa adalah jenis yang paling baik digunakan untuk pengobatan rumahan ini. Pastikan yogurt tidak mengandung gula tambahan karena justru memicu pertumbuhan jamur Candida.

2. Minyak atsiri oregano
Minyak oregano liar (Origanum vulgare) dapat digunakan untuk mengobati infeksi jamur berkat kandungan timol dan carvacrol, yang dikenal sebagai antijamur kuat. Sebuah studi pada 2017 menemukan minyak esensial oregano efektif dalam mengubah pertumbuhan C. albicans.

Ingat, minyak esensial tidak boleh dikonsumsi secara oral. Cara menggunakannya adalah dihirup sebagai bagian dari aromaterapi.

3. Minyak kelapa
Minyak kelapa berasal dari daging buah kelapa yang memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk sifat antijamur. Penelitian telah menunjukkan bahwa minyak kelapa efektif melawan C. albicans sehingga bisa dijadikan pengobatan rumahan untuk keputihan.

Untuk mengobati infeksi jamur vagina menggunakan minyak kelapa, pastikan untuk membeli minyak kelapa organik murni, lalu oleskan langsung ke area yang terkena.

4. Tea tree oil
Tea tree oil atau minyak pohon teh sering digunakan untuk membunuh jamur, bakteri, dan virus. Penelitian menunjukkan bahwa obat yang mengandung minyak pohon teh dapat membantu mengobati infeksi vagina.

5. Cuka apel

Berendam selama 20 menit dengan air yang mengandung komponen asam cuka dapat menghilangkan mikroorganisme berbahaya, termasuk jamur. Tapi jangan menyiram dengan cuka sari apel. Cuka harus diencerkan dengan air sebelum menyentuh kulit. Cuka ini juga bisa ditambahkan dalam minuman atau makanan.

6. Bawang putih
Dalam sebuah penelitian laboratorium 2005, bawang putih terbukti menjadi pembunuh Candida yang efektif. Jika ingin mencoba bawang putih untuk mengobati infeksi jamur, tambahkan lebih banyak bawang putih ke dalam makanan.

7. Vitamin C
Vitamin C (juga disebut asam askorbat) memiliki komponen antimikroba, sehingga sering digunakan untuk mengatasi pertumbuhan berlebih Candida penyebab keputihan. Tingkatkan asupan vitamin C untuk meningkatkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi jamur. Jangan mengoleskan vitamin C yang bersifat asam ke jaringan vagina yang sensitif.

HEALTHLINE

Berita terkait

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

6 hari lalu

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

Bisakah penyakit Lyme akibat gigitan serangga disembuhkan? Tentu saja asal tak terlambat diobati karena komplikasinya beragam.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

9 hari lalu

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.

Baca Selengkapnya

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

12 hari lalu

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.

Baca Selengkapnya

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

13 hari lalu

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda

Baca Selengkapnya

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

15 hari lalu

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

25 hari lalu

Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

Masyarakat diminta mewaspadai penyakit kronis yang bisa timbul kembali di masa Lebaran karena tidak dikontrol seperti saat berpuasa.

Baca Selengkapnya

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

26 hari lalu

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.

Baca Selengkapnya

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

32 hari lalu

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.

Baca Selengkapnya

Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

33 hari lalu

Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

Flu Singapura merupakan infeksi yang diakibatkan oleh virus. Penyakit ini sering menjangkiti anak-anak, terutama di bawah 7 tahun.

Baca Selengkapnya

Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

38 hari lalu

Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

Otoritas kesehatan Jepang telah memperingatkan adanya lonjakan infeksi radang tenggorokan yang berpotensi mematikan

Baca Selengkapnya