Bekerja dari Rumah Lebih Banyak Makan Junk Food dan Wanita Lebih Depresi

Reporter

Tempo.co

Editor

Yunia Pratiwi

Selasa, 8 Desember 2020 09:00 WIB

Ilustrasi perempuan bekerja dari rumah. (Pixabay/Free-Photos)

TEMPO.CO, Jakarta - Meskipun bekerja dari rumah yang aman tidak diragukan lagi merupakan hak istimewa, menyesuaikan diri dengan perubahan dalam rutinitas sehari-hari memiliki tantangan tersendiri. Sekarang kita hampir satu tahun memasuki pandemi, sebuah penelitian baru-baru ini melihat dampak awal pada kesehatan secara keseluruhan baik fisik dan mental bekerja dari rumah.

Peneliti dari University of Southern California (USC) mensurvei 1.000 peserta tentang gaya hidup, lingkungan kantor rumah, dan kesejahteraan fisik dan mental mereka saat bekerja dari rumah selama pandemi.

Hasilnya, yang diterbitkan dalam Journal of Occupational and Environmental Medicine, mengungkapkan 64 persen orang mengembangkan setidaknya satu masalah kesehatan fisik baru, dan hampir 75 persen mengembangkan satu masalah kesehatan mental baru.

Pekerja rumahan secara keseluruhan menurunkan tingkat aktivitas fisik mereka dan meningkatkan asupan junk food mereka, menurut penelitian tersebut. Perubahan pola gerak dan gizi tersebut secara langsung berkaitan dengan penurunan kesehatan fisik dan mental.

Kurangnya pergerakan mungkin disebabkan oleh penutupan gym, tetapi juga bisa dikaitkan dengan peningkatan jam kerja yang dihabiskan (membaca, duduk di meja). Tiga perempat peserta mengatakan bahwa mereka menyesuaikan jadwal kerja mereka saat bekerja dari rumah dan waktu yang dihabiskan di workstation meningkat sekitar 1,5 jam.

Advertising
Advertising

Sementara lamanya hari kerja meningkat, produktivitas mungkin tidak meningkat. Tetap fokus saat bekerja dari rumah bisa jadi sulit bagi siapa pun, tetapi orang tua yang memiliki anak kecil mengalami masa-masa sulit.

Menurut penelitian tersebut, partisipan dengan balita dan anak-anak usia bayi lebih mungkin untuk mengembangkan setidaknya satu masalah kesehatan mental (namun, kesejahteraan mereka secara keseluruhan meningkat). Penemuan paradoks mungkin ada hubungannya dengan kekuatan hubungan sosial dalam kesehatan secara keseluruhan.

Peserta yang diidentifikasi sebagai perempuan lebih mungkin untuk mengembangkan depresi, dan mereka yang berpenghasilan kurang dari USD 100 ribu atau Rp 141 juta berada pada risiko lebih tinggi mengembangkan masalah kesehatan fisik atau mental.

Terakhir, dan mungkin paling terkait erat dengan perubahan kesejahteraan ini, 47,6 persen orang yang bekerja dari rumah berbagi tempat kerja dengan orang lain. "Kualitas ruang kerja di rumah Anda penting. Memiliki ruang kerja khusus memberi sinyal kepada orang lain bahwa Anda sibuk dan meminimalkan kemungkinan gangguan," kata penulis studi Burcin Becerik-Gerber, Ph.D., dalam rilis keterangan resmi seperti dilansir dari laman Mind Body Green. "Selain itu, mengetahui cara menyesuaikan ruang kerja membantu kesehatan fisik," tambahnya.

Untuk meningkatkan hasil keseluruhan ini, coba terapkan beberapa tips untuk tetap sehat saat bekerja dari rumah. Misalnya menyesuaikan kursi kantor Anda agar lebih ergonomis, dan sering-seringlah beristirahat untuk memeriksa kesejajaran Anda dan menangkal efek duduk.

Berita terkait

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

21 jam lalu

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

2 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

3 hari lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

4 hari lalu

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

Para ibu perlu menjaga kesehatan mental agar tetap nyaman ketika beraktivitas dan tenang ketika mengasuh anak.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

4 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

5 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

8 hari lalu

Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

Salah satu manfaat yang paling signifikan dari berlari di pagi hari adalah kemampuannya untuk mengurangi gejala depresi.

Baca Selengkapnya

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

12 hari lalu

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah

Baca Selengkapnya

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

12 hari lalu

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial

Baca Selengkapnya

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

12 hari lalu

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.

Baca Selengkapnya