Kalkun Sumber Protein Ini 6 Manfaatnya untuk Kesehatan

Reporter

Tempo.co

Editor

Yunia Pratiwi

Jumat, 27 November 2020 18:46 WIB

hidangan kalkun untuk thanksgiving (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Thanksgiving dirayakan setiap hari Jumat bulan November di beberapa negara, seperti Amerika Serikat. Biasanya dirayakan dengan makan malam bersama keluarga menyantap kalkun panggang. Kalkun menjadi hidangan khas sejak awal abad ke-19, karena ukurannya yang relatif besar sehingga cocok untuk makan bersama keluarga dan pada saat itu. Selain itu di peternakan-peternakan keluarga setempat, jumlah kalkun juga relatif banyak.

Jika dilihat secara rinci dari kandungan proteinnya, dalam sekitar 30 gram dada ayam kalkun, terkandung 8 gram protein. Sementara itu, pada berat yang sama, dada ayam biasa mengandung 9 gram protein. Daging paha bawah ayam kalkun dan ayam biasa juga memiliki jumlah protein yang sama. Lalu untuk daging paha atas, daging ayam kalkun memiliki sedikit lebih banyak protein dibanding ayam biasa. Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa baik ayam kalkun maupun ayam biasa, sama-sama bisa menjadi pilihan sumber protein yang sehat.

Berikut ini manfaat mengkonsumsi ayam kalkun untuk kesehatan.

1. Menyehatkan otot

Seiring pertambahan usia, massa otot semakin lama akan semakin berkurang dan membuat kita jadi semakin rentan akan cedera. Agar massa otot bisa tetap terjaga, konsumsi protein harus dipenuhi dengan baik setiap harinya.Daging ayam kalkun adalah sumber protein yang sangat baik untuk tubuh, terutama bagian dadanya.Secara umum, Anda disarankan untuk mengonsumsi setidaknya 4-5 porsi dalam seminggu daging rendah lemak baik itu dada ayam kalkun, ayam biasa, maupun daging sapi tanpa lemak, untuk tetap menjaga massa otot.

2. Sumber protein yang sehat

Ayam kalkun kaya akan kandungan protein, nutrisi yang penting untuk menjaga dan memperbaiki fungsi otot, tulang, tulang rawan, kulit, peredaran darah, dan jaringan lainnya. Karena tubuh tidak bisa menyimpan protein, Anda perlu mengonsumsinya setiap hari.Selain ayam kalkun, ayam biasa, telur, ikan, hingga daging sapi juga bisa dijadikan sumber protein yang baik untuk tubuh.

3. Baik untuk pengidap diabetes

Daging ayam kalkun adalah salah satu jenis makanan dengan indeks glikemik rendah, sehingga baik untuk dikonsumsi pengidap diabetes. Indeks glikemik adalah kemampuan suatu makanan atau minuman dalam meningkatkan kadar gula darah setelah dikonsumsi.Semakin rendah indeks glikemik suatu makanan, maka akan semakin baik untuk para pengidap diabetes.

Advertising
Advertising

4. Menyehatkan jantung

Daging ayam kalkun adalah satu dari sedikit sumber protein yang rendah garam dan kalori, sehingga baik untuk jantung. Manfaat yang satu ini akan semakin terasa apabila Anda mengolahnya dengan tepat dan menyingkirkan bagian kulitnya.Ayam kalkun juga kaya akan asam amino jenis arginine yang dapat membantu menjaga arteri atau pembuluh darah jantung terbuka, sehingga aliran darah dari dan menuju jantung, bisa berjalan lancar.

5. Mencegah Alzheimer

Mengonsumsi daging ayam kalkun maupun unggas lainnya setidaknya dua kali dalam seminggu, dinilai dapat membantu mengurangi risiko penyakit degeneratif seperti Alzheimer dan demensia.Kandungan nutrisi yang ada di dalam ayam kalkun mampu membantu menjaga daya ingat dan kemampuan berpikir yang akan berkurang seiring bertambahnya usia.

6. Mengurangi risiko kanker

Ayam kalkun juga mengandung selenium, yang dinilai bisa mengurangi risiko beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara, kanker saluran kemih, kanker lambung, dan kanker paru-paru.

SEHATQ

Berita terkait

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

3 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

5 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

6 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

8 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

9 hari lalu

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:

Baca Selengkapnya

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

9 hari lalu

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua makanan kita mengandung mikroplastik, dalam bentuk apa saja? Apa bahaya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

12 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

13 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

13 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya