Hati-hati, Kebanyakan Konsumsi Garam Bisa Menurunkan Kesehatan Reproduksi

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Jumat, 27 November 2020 13:50 WIB

Ilustrasi menaburkan garam. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Hampir semua makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari mengandung garam. Sulit menghitung jumlahnya jika sudah menyatu dengan makanan, terutama kentang goreng, keripik asin, atau minuman latte.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat atau FDA membatasi konsumsi garam atau natrium maksimal 2.300 miligram setiap hari. Konsumsi garam memang perlu dibatasi karena bisa berdampak pada kesehatan. Kebanyakan orang tahu bahwa efek kebanyakan garam adalah tekanan darah tinggi atau hipertensi, tapi tak banyak yang menyadari bahwa ini juga bisa mempengaruhi kesehatan reproduksi.

Efek garam untuk kesehatan reproduksi pernah dibuktikan dalam sebuah studi University of Wyoming pada 2015. Studi itu dipertegas lagi oleh penelitian di 2020 yang didanai oleh Deanship of Scientific Research at Princess Nourah bint Abdulrahman University. Keduanya mengungkapkan bahwa pola makan terlalu banyak garam bisa mengacaukan sistem reproduksi.

Menurut ketua peneliti di University of Wyoming, Dori Pitynski, lemak dan garam yang tinggi memiliki efek berlawanan pada kesehatan reproduksi. “Diet tinggi lemak dianggap mempercepat permulaan pubertas, tetapi penelitian kami menunjukkan bahwa tikus diberi makan diet tinggi garam, bahkan dengan diet tinggi lemak, masih akan menunjukkan penundaan permulaan pubertas."

Artinya, asupan garam yang tinggi tidak hanya dapat menunda pubertas, tetapi juga dapat menyebabkan masalah kesuburan di kemudian hari.

Advertising
Advertising

Peneliti utama di Princess Nourah bint Abdulrahman University, Sameh A. Abdelnour, melakukan penelitian tentang bagaimana garam mempengaruhi kesuburan hewan.

Sebagian besar hewan terpapar kandungan garam tinggi dalam air dan makanannya. Studi ini melihat bagaimana hewan yang diberi pakan dengan konsentrasi garam tinggi bereaksi terhadap kadar garam.

Diyakini bahwa garam menyebabkan reaksi buruk terhadap pertumbuhan, dan fungsi reproduksi pada pria dan wanita karena penurunan regulasi hormon testosteron, FSH (follicle stimulating hormone), LH (luteinizing hormone), dan leptin.

Studi Abdelnour menemukan bahwa garam meningkatkan faktor inflamasi di plasenta dan berdampak negatif pada kehamilan. Tetapi fokusnya adalah pada kinerja pertumbuhan, spermatogenesis, morfologi testis, dan fungsi sperma.

Ada hubungan antara mengonsumsi makanan dengan kandungan garam tinggi dan gangguan, seperti osteoporosis, obesitas, kanker, hipertensi, retensi air, diabetes, tekanan darah tinggi, demensia vaskular, penyakit kardiovaskular, penurunan kesehatan usus, penurunan fungsi jaringan, dan pemicu autoimun. gangguan.

Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa garam dalam konsentrasi tinggi menyebabkan sperma mengalami stres oksidatif dan cedera, yang menurunkan kesuburan pria, sedangkan pada wanita, diet garam tinggi menyebabkan penurunan produksi folikel ovarium, penurunan jumlah sel proliferasi dan menginduksi apoptosis pada sel granulosa.

Jika itu belum cukup meyakinkan, garam menyebabkan plasenta mengembang dan berujung pada komplikasi kehamilan dengan menyebabkan terganggunya transportasi nutrisi ke bayi.

Berita terkait

Ketahui 7 Fakta Ratu Lebah, Garda Terdepan dari Koloni Lebah

2 hari lalu

Ketahui 7 Fakta Ratu Lebah, Garda Terdepan dari Koloni Lebah

Ratu lebah merupakan anggota koloni lebah madu yang paling terkenal, berikut fakta-faktanya.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

8 hari lalu

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.

Baca Selengkapnya

Tantangan Infertilitas Keluarga Indonesia, dari Biaya Hingga Pengetahuan

33 hari lalu

Tantangan Infertilitas Keluarga Indonesia, dari Biaya Hingga Pengetahuan

Ada banyak faktor seseorang alami kasus infertilitas. Apa saja ?

Baca Selengkapnya

Berapa Banyak Natrium alias Garam yang Dibutuhkan Tubuh Saban Hari?

33 hari lalu

Berapa Banyak Natrium alias Garam yang Dibutuhkan Tubuh Saban Hari?

Natrium alias garam akan merusak tubuh jka dikonsumsi secara berlebihan, akan tetapi kandungan ini nyatanya pun dibutuhkan untuk tubuh

Baca Selengkapnya

Kepala BKKBN Bilang Calon Pengantin Mesti Paham Ini Agar Dapat Mencegah Anak Stunting

42 hari lalu

Kepala BKKBN Bilang Calon Pengantin Mesti Paham Ini Agar Dapat Mencegah Anak Stunting

Pentingnya calon pengantin, kata Kepala BKKBN, memahami hal ini untuk mempersiapkan kehamilan dan mencegah anak stunting.

Baca Selengkapnya

Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

47 hari lalu

Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

Melengkapi garam meja dengan asam folat menjadi strategi diet baru untuk lebih melindungi terhadap cacat bawaan.

Baca Selengkapnya

5 Efek Samping Berbahaya Sering Minum Ibuprofen, Masalah Kesuburan dan Jantung

49 hari lalu

5 Efek Samping Berbahaya Sering Minum Ibuprofen, Masalah Kesuburan dan Jantung

Sekali-kali minum pereda nyeri seperti ibuprofen tak ada masalah besar. Namun bila terlalu sering, efek sampingnya menakutkan.

Baca Selengkapnya

Stunting Jadi Masalah Bersama, Edukasi Antar Pihak Harus Dilakukan

50 hari lalu

Stunting Jadi Masalah Bersama, Edukasi Antar Pihak Harus Dilakukan

Stunting masih menjadi masalah bersama. Perlu kolaborasi antar pihak untuk menyelesaikan stunting yang masih jadi perhatian.

Baca Selengkapnya

Alasan Endometriosis Disebut sebagai Penyakit Perkotaan

52 hari lalu

Alasan Endometriosis Disebut sebagai Penyakit Perkotaan

Penelitian di Eropa menunjukkan naiknya kasus endometriosis banyak terjadi di kota karena pengaruh polusi udara yang tinggi.

Baca Selengkapnya

Cegah Termakan Hoax Soal Infertilitas, Edukasi Diri dengan Informasi Penting Ini

52 hari lalu

Cegah Termakan Hoax Soal Infertilitas, Edukasi Diri dengan Informasi Penting Ini

Pakar fertilitas dari RSCM ingatkan pentingnya edukasi diri soal kesuburan agar tercegah termakan isu hoax soal infertilitas.

Baca Selengkapnya