10 Khasiat Teh Kunyit untuk Menurunkan Kadar Kolesterol hingga Cegah Alzheimer

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Kamis, 26 November 2020 14:05 WIB

Ilustrasi kunyit. Ndtv.com

TEMPO.CO, Jakarta - Selain menambah lezat masakan, kunyit juga dikenal karena sifat obat, anti-inflamasi dan antioksidannya. Selama ribuan tahun kunyit telah digunakan dalam pengobatan tradisional di India dan Cina.

Herbal ini dapat dikonsumsi dalam bentuk kapsul, tablet dan teh. Teh kunyit dibuat dengan menyeduh parutan akar kunyit atau bubuk kunyit. Teh ini juga dapat dikombinasikan dengan bahan lain seperti jahe, lemon, madu dan merica untuk meningkatkan rasa dan profil nutrisi.

Sebuah studi pada 2017 yang diterbitkan dalam jurnal Foods menunjukkan bahwa mengonsumsi kunyit dengan lada hitam meningkatkan penyerapan curcumin hingga 2.000 persen. Curcumin adalah senyawa aktif dalam kunyit yang dikenal dengan efek anti-inflamasi dan antioksidan yang kuat.

Dilansir dari Boldsky, Rabu, 25 November 2020, berikut 10 manfaat teh kunyit untuk kesehatan.

1. Meningkatkan kekebalan tubuh

Teh kunyit dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh berkat sifat antioksidan, anti-inflamasi, antivirus, dan antimikroba yang mampu melawan infeksi bakteri atau virus. Teh kunyit digunakan sebagai obat untuk mengobati flu dan pilek.

2. Meredakan gejala arthritis

Teh kunyit memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat yang dapat membantu meredakan peradangan dan pembengkakan pada penderita arthritis. Sebuah studi pada 2013 menemukan bahwa kurkumin dalam kunyit efektif dalam menurunkan nyeri pada pasien osteoartritis.

3. Menurunkan kadar kolesterol

Kurkumin telah terbukti menjaga kesehatan jantung dengan menurunkan kadar kolesterol LDL (jahat). Tingginya kadar kolesterol LDL meningkatkan risiko penyakit jantung, penyakit arteri koroner dan stroke. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa dosis rendah kurkumin dikaitkan dengan penurunan LDL dan kadar kolesterol total.

Advertising
Advertising

4. Mengatur kadar gula darah

Selama ribuan tahun, kunyit telah digunakan dalam pengobatan tradisional untuk diabetes. Mengkonsumsi teh kunyit dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Sebuah studi pada 2009 yang diterbitkan dalam Biochemical and Biophysical Research Communications menemukan bahwa kurkumin mengurangi kadar glukosa darah dan komplikasi jangka panjang dari diabetes.

5. Mencegah kerusakan hati

Penelitian telah menunjukkan bahwa kurkumin yang bersifat anti-inflamasi pada kunyit mencegah toksisitas hati dan menurunkan risiko penyakit hati.

6. Mengelola gejala iritasi usus

Kunyit telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk berbagai masalah pencernaan. Sebuah studi yang diterbitkan dalam The Journal of Alternative and Complementary Medicine melaporkan bahwa kurkumin dapat membantu mengurangi rasa sakit yang terkait dengan sindrom iritasi usus besar (IBS) dan meningkatkan kualitas hidup orang dengan kondisi ini.

7. Mencegah penyakit Alzheimer

Studi-studi yang tercatat telah menunjukkan bahwa kurkumin dapat membantu mengurangi risiko gangguan neurodegeneratif seperti penyakit Alzheimer. Sifat antioksidan dan anti-inflamasi kurkumin mengurangi kerusakan sel, peradangan dan endapan amiloid atau plak yang terkait dengan perkembangan Alzheimer.

8. Mencegah kondisi paru-paru kronis

Para peneliti telah menemukan bahwa sifat antioksidan dan anti-inflamasi kurkumin dapat mengurangi gejala paru-paru kronis. Sebuah tinjauan medis pada 2017 menyimpulkan bahwa kurkumin dapat membantu mengobati asma, fibrosis paru dan kistik, kanker paru-paru, cedera paru-paru, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

9. Dapat mengobati uveitis

Uveitis adalah suatu kondisi yang menyebabkan peradangan pada mata. Studi telah menunjukkan bahwa kurkumin dapat membantu dalam pengobatan uveitis karena adanya sifat anti-inflamasi.

10. Berpotensi cegah kanker

Mengkonsumsi teh kunyit juga dapat bermanfaat untuk mengelola risiko kanker karena sifat antioksidan dan anti-inflamasi. Faktanya, The National Cancer Institute telah mengakui kurkumin sebagai anticarcinogen efektif yang dapat membantu mencegah pertumbuhan dan penyebaran sel kanker.

Berita terkait

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

2 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

5 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

7 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

7 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

9 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

12 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

13 hari lalu

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

15 hari lalu

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?

Baca Selengkapnya

OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

15 hari lalu

OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.

Baca Selengkapnya

O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

17 hari lalu

O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.

Baca Selengkapnya