Mengenal Diet Pescatarian yang Dijalani Melaney Ricardo sebelum Idap Covid-19

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Rabu, 4 November 2020 17:10 WIB

ilustrasi ikan tuna (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Melaney Ricardo didiagnosis mengidap COVID-19 saat sedang menjalani diet ketat, salah satunya pescatarian. Presenter 40 tahun tahun ini mengatakan saat itu dia hanya mengkonsumsi ikan-ikanan dan sayur mayur tanpa makan daging merah maupun protein dari daging putih seperti ayam.

Dia memang tak menyebut diet ini sebagai musabab imunnya turun sehingga terkena COVID-19. Menurut Melaney, kala itu kondisinya sangat kelelahan.

Tetapi apa diet pescatarian yang juga pernah dilakukan penyanyi Ed Sheeran ini bisa berisiko membuat sistem imun seseorang turun?

Ahli gizi Irtya Qiyamulail yang tergabung dalam Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia (APKI) mengatakan, sebenarnya diet ini tak akan menurunkan sistem imunitas tubuh asalkan semua kebutuhan zat gizi terpenuhi.

"Menjalani diet ini tidak akan menurunkan sistem imunitas tubuh kita selama kebutuhan zat gizi seperti protein, vitamin A, vitamin B, vitamin C, vitamin D, zat besi, dan kebutuhan air harian sudah terpenuhi. Zat-zat gizi inilah yang membantu dalam mengoptimalkan imunitas tubuh," kata dia kepada ANTARA, Rabu, 4 November 2020.

Diet pescatarian merupakan pola makan berbasis konsumsi tumbuh-tumbuhan ditambah ikan dan seafood atau makanan laut. Sebenarnya, ada dua variasi mengenai diet ini yakni masih mengonsumsi produk susu dan telur, dan satunya lagi, membatasi produk hewani hanya ikan dan seafood saja.

Dokter yang berfokus pada pengobatan herbal di Amerika Serikat, Josh Axe mengatakan, diet ini memadukan manfaat nabati dan seafood.

<!--more-->

"Penganut vegan tidak menyertakan seluruh produk hewani, padahal ada banyak manfaat jika tetap menyantap ikan dan seafood pada diet, salah satunya membantu defisiensi kekurangan beberapa nutrisi dalam diet vegan," kata dia seperti dilansir Shape.

Pegiat diet vegan biasanya kekurangan vitamin B12 (yang hanya ditemukan pada produk hewani), protein atau asam amino tertentu (bahan penyusun protein). Diet ini juga memiliki rasio asam lemak esensial yang tidak seimbang (omega-6 hingga omega-3) sehingga menyebabkan kekurangan zat besi (yang dapat menyebabkan anemia).

Padahal protein dan vitamin B12 sangat penting untuk proses metabolisme tubuh dan fungsi saraf serta untuk membangun tulang dan otot yang kuat.

Jadi, salah satu keuntungan memilih pola makan pescatarian daripada vegan saja adalah Anda masih bisa mendapatkan protein dan vitamin B12 lengkap dari makanan laut. Belum lagi, ikan itu sendiri cukup bagus untuk Anda.

"Salah satu alasan utama mengapa ikan sangat baik bagi kita adalah karena tingkat lemak omega-3 yang tinggi," tutur Ax.

Tubuh Anda perlu mendapatkan lemak omega-3 dan omega-6 secara seimbang tetapi kebanyakan orang mengonsumsi terlalu banyak omega-6 dari makanan nabati dan produk hewani atau malah kekurangan keduanya atau salah satunya.

"Kombinasi nutrisi yang ditemukan dalam makanan laut juga membantu mengatur detak jantung Anda, menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol, menurunkan pembentukan gumpalan darah, menurunkan trigliserida, dan mencegah serangan jantung atau stroke," kata Ax.

Siapa saja yang boleh menerapkan diet pescatarian?

Irtya mengatakan, semua orang bisa menjalankan pola makan pescatarian asalkan bisa memastikan kebutuhan gizi harian sudah terpenuhi. Orang dengan obesitas dan penyakit jantung akan mendapatkan manfaat dalam menjalankan pola makan ini karena ikan adalah sumber protein yang rendah lemak jenuh.

Dia memberikan tips bagi mereka yang ingin menerapkan diet ini, yakni variasikan metode memasak sehingga dalam pengolahan ikan tidak terus menerus menggunakan metode yang digoreng. Sebaiknya pilih alternatif metode memasak yang tanpa minyak dan sedikit minyak seperti dikukus, dipanggang atau ditumis.

Ibu hamil sebaiknya menghindari ikan mentah seperti sushi dan sashimi karena adanya kandungan e.coli di makanan mentah serta perhatikan kadar merkuri yang terkandung dalam ikan yang dikonsumsi.

Namun, penganut diet pescatarian bisa berisiko kekurangan zat besi, kata ahli diet di Charleston, South Carolina, Amerika Serikat, Lauren Manaker. Agar ini tak terjadi, tambahkan konsumsi sayuran hijau, kacang-kacangan untuk mendapatkan jumlah zat besi yang cukup.

Irtya menyarankan Anda mengonsumsi tempe dan sumber protein nabati untuk mencukupi kebutuhan zat besi harian.

<!--more-->

Kemudian, jika Anda menjalankan pescatarian yang ketat dan menghindari produk susu dan telur juga, Anda bisa kekurangan kalsium dan kolin.

"Dua sumber kolin terbaik adalah kuning telur dan hati. Suplementasi kolin sering kali diperlukan bagi siapa pun yang mengikuti diet pescatarian," ujar Manaker.

Sementara itu, menurut Irtya, bagi pegiat diet pescatarian yang enggan memakan telur dan susu, bisa memilih udang (memiliki kandungan kolin yang lebih tinggi dibandingkan telur), ikan tuna, ikan salmon, kembang kol dan kentang.

Sedangkan makanan sumber kalsium bisa diperoleh dari pola makan pescatarian seperti sayuran hijau (bayam dan kale), almond, edamame, tahu, ikan sarden, dan ikan teri.

Di sisi lain, mereka yang menjalani diet ini sangat mungkin mengalami mental down karena daging dan sebagian besar produk hewani dilarang.

"Mungkin juga bosan dengan makan ikan (atau telur dan produk susu) berulang kali setiap hari untuk mendapatkan cukup protein," kata Ax.

Kondisi ini dapat membuat seseorang meningkatkan asupan karbohidrat, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan, kekurangan protein, kelelahan, dan masalah kesehatan lainnya.

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

4 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

5 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

5 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

9 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

12 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

13 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

14 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

19 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

20 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

23 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya