Kourtney Kardashian Sebut Masker Bedah Memicu Kanker, Pakar Ungkapkan Faktanya

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Rabu, 4 November 2020 09:15 WIB

Kourtney Kardashian. Instagram/@kourtneykardash

TEMPO.CO, Jakarta - Kourtney Kardashian mendapat kritik karena menyebarkan klaim tentang risiko kesehatan penggunaan masker bedah di Instagram Story pada Halloween lalu. Dia mengunggah tulisan tanpa atribut yang berbunyi, “Masker biru yang diwajibkan di toko grosir & pesawat terbang terbuat dari PTFE, karsinogen yang terbuat dari fluorida sintetis.”

Menurut New York Post, Selasa, 3 Oktober 2020, peringatan medis tentang PTFE, atau polytetrafluoroethylene - bahan kimia buatan manusia yang ditemukan dalam pelapis alat masak antilengket seperti teflon – diunggah Kourtney bersama gambar masker bedah biru tiga lapis sekali pakai.

Tulisan itu berlanjut, “Menurut Cancer.Org, hal itu meningkatkan risiko tumor hati, testis, pankreas, ginjal & payudara + kolitis ulserativa, penyakit tiroid, preeklamsia dan kolesterol tinggi. Paparan yang tinggi dapat menyebabkan gejala mirip influenza dan pendarahan di paru-paru, yang menyebabkan mati lemas."

Kardashian juga menambahkan komentarnya sendiri: emoji mata terbelalak dan satu lagi dengan kepala meledak. Kini unggahan itu sudah tidak bisa ditemukan lagi di Instagramnya.

Kourtney Kardashian mengunggah misinformasi tentang masker bedah pemicu kanker. (Instagram/New York Post)

American Cancer Society (ACS), yang disebut sebagai sumber tulisan, mengecam klaim tersebut. “Tidak ada bukti yang mendukung klaim bahwa keberadaan PTFE dalam masker menyebabkan kanker,” kata William Cance, kepala medis dan ilmuwan ACS, kepada New York Post.

“Sebagai ahli onkologi bedah, saya, bersama dengan ribuan kolega di bidang perawatan kesehatan, telah memakai masker selama bertahun-tahun untuk melindungi pasien dari penyebaran infeksi,” Cance menambahkan.

Sebuah artikel yang diterbitkan ACS tentang bahan kimia yang ditemukan dalam peralatan masak bahkan tidak mengeksplorasi PTFE, hanya memperingatkan bahan kimia lain, asam perfluorooctanoic, atau PFOA, yang memiliki potensi memicu masalah kesehatan.

Selain itu, masker tidak disebutkan dalam tulisan. Masker yang telah terbukti membantu mencegah penularan partikel virus Corona tidak berbahaya jika digunakan dengan benar.

Bahan kimia yang dimaksud mungkin hanya berbahaya, dan menyebabkan gejala mirip influenza yang disebutkan oleh Kardashian, saat benda yang mengandung senyawa tersebut - seperti panci berlapis teflon - dipanaskan hingga setidaknya 500 derajat Fahrenheit (sekitar 260 derajat Celcius), merusak lapisannya dan melepaskan asap. Dengan kata lain, jangan memasak dan memakan masker.

Awal Oktober lalu, beredar juga klaim yang menyebutkan masker menyebabkan penggunanya kekurangan oksigen dan berisiko terkena kanker.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan di situs webnya bahwa kanker berasal dari transformasi sel normal menjadi sel tumor. Hal ini terjadi dalam interaksi antara faktor genetik dan tiga jenis karsinogen eksternal yaitu fisik, kimiawi, dan biologis. WHO menjelaskan bahwa "antara 30-50% kanker saat ini dapat dicegah dengan menghindari faktor risiko dan menerapkan strategi pencegahan berbasis bukti."

NEW YORK POST | REUTERS

Advertising
Advertising

Berita terkait

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

7 jam lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

2 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

3 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

5 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

9 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

10 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

10 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

13 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

15 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

16 hari lalu

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.

Baca Selengkapnya